sial 2

537 35 2
                                    








SMA Arditama tengah di hebohkan oleh ke datangan segerombol pria dengan seragam SMA seberang , terlihat mereka dengan membawa kayu dan alat alat lainnya menggedor dan melempar batu ke arah Smadit , untung saja gerbang sudah di tutup rapat.

"Al anak SMA Nusa nyerang, sekarang yang lain lagi kumpul di basecamp" teriak Bima tersegal karna dia berlari dari kelas ke kantin belakang sekolah.

"Ck masalah nambah Mulu bangsat" gerutu albecio kesal masalahnya saja belum kelar dan sekarang nambah lagi, ya tuhan cabut saja nyawa mereka semua,gerutu dalam hati.

"Jagain tu bocah sampe dia kenapa-kenapa abis Lo" ucap albecio lalu bergegas pergi di ikuti beberapa anak yang albe tunjuk.

"Bangsat gw di suruh ngasuh bocah" gerutu Zidan .

"Bapak Lo biadap banget maen tinggal tinggal aja"

Di sisi lain

"Semua nya harap tenang oke jangan panik dan tetap Diam di kelas jangan ada yang keluar" teriak salah satu guru.

Hey kekacauan sudah menyebar , beberapa anak dari SMA lain bahkan tak segan-segan melempar batu ke arah dalam membuat beberapa kaca pecah , kepanikan melanda seluruh penghuni Smadit .

"Ke mana anak anak VT sekarang?" Ucap salah satu siswi

"Kita butuh mereka "

"Victor kita kemana"

"Mamah aku takut huwaaa"

"Kita butuh Victor dan kawan-kawan"

Brakkk

Gebrakan meja mengheningkan suasana kelas yang tadi tengah ricuh karna membicarakan anak anak VT .

Gabriel geram dia menggebrak meja dan membuat keheningan seketika.

"Ini semua terjadi karna ulah idola bangsat kalian" geram pemuda itu

"Apa kalian ga mikir mereka itu kerjaan nya cuma tauran balapan ngerokok bolos dan cari masalah"

"Ssstttt udah Biel tenang " ujar Clara sahabat Gabriel

"Itu Victor " teriak salah satu siswi menunjukkan ke arah jendela

Benar itu Victor dan kawan-kawannya menyerang balik ke arah gerbang tanpa senjata, tangan kosong mereka mah.

"Si bangsat itu" geram Gabriel dan berlari keluar kelas.

"Mencar " ucap albecio, teman temannya berpencar, berlari ke arah timur barat dan selatan berpencar membuat segerombol pria di depan gerbang juga ikut berpencar, mengisahkan beberapa orang yang bisa masuk dan mencoba melawan Albecio.

Lima lawan satu , itu yang sedang terjadi saat ini albe berlari menghampiri lima musuhnya di depan tanpa rasa takut.

Melawan, menonjol dan menendang lima orang di depannya dengan mudah .

"Apa masalah Lo bangsat?" Tanya albe pada pria yang ia pukuli .

Terlalu fokus pada pria di depannya sampai ia lengah dan tak sadar jika pria lain yang memegang tongkat besbol berada di belakangnya.

Bughhh

Pria itu terdorong ke samping , itu bukan albe melanin kan pria yang memegang tongkat besbol.

Tunggu

Detik berikutnya albe bisa melihat begitu banyaknya murid dan guru yang melihat aksinya , tapi bukan itu yang albe penting kan

"Wow" gumamnya perhatiannya tertarik pada seorang pemuda kecil yang tengah menarik napas banyak banyak di depannya.

Papa jagoan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang