01. NEW HOME

256 44 16
                                    

~Enjoy & rilex~

🌹

"Apa kamu sudah mengingat semuanya?",

Gadis di depannya mengangguk "Ya..", perasaannya kini bimbang detak jantungnya melemah setelah sekian lama dia bersama kini harus meninggalkannya di saat yang tidak tepat

Kedua insan yang sedang menatap satu sama lain di iringi merdunya salju turun seperti bulu yang menyelimuti pepohonan di sampingnya

"Kapan kau kembali?",

Ia harus menahannya agar tidak mengeluarkan air mata di depan pria ini, bahkan menjawab pun sulit sekali "Segera, maaf aku tidak memberitahumu sebelumnya",

Pandangannya berkalut hatinya semakin sakit, kedua tangannya ia kepal erat meski bersembunyi di balik mantel "Pergi saja sekarang",

"Renjun-na...",

"Pergi... pergi saja dan jangan kembali", titahnya

Pertahanannya runtuh seketika melihat prianya sudah pergi, detak jantungnya semakin melemah nafasnya mulai tak karuan ia terus memukul dadanya bukan seperti ini perpisahan yang dia inginkan

November, 2030

Seorang gadis baru saja membuka matanya ia terbangun karna bisingnya suara motor begitu keras, kepalanya sangat sakit "A-aku dimana",

Ingatannya mulai kembali dimana dirinya di ikat begitu kuat oleh cahaya biru, di paksa untuk berdiri di atas bundarnya pintu dunia lain

Tujuh cahaya yang menyatu di atas kepalanya, ia berdiri di atas benteng pembatas perasingan.

Meminta pembelaan pun percuma semua bukti mengarah pada dirinya, mau tak mau dia harus menerima hukuman ini

Suara riuh piuh sangat mengganggu gendang telinganya kemudian netranya mulai memperhatikan sekitar, tidak! ini bukan surganya

Baru saja ingin menggeser posisi dirinya langsung terjatuh "Argh...", rintihnya

Oh tidak ternyata ia jatuh dari pohon bersama ranting, kenapa mereka mendaratkannya di sini ini sangat memalukan bagaimana jika seekor kuda melihatnya

Semilir angin bertiup menerpa rambut hitam pandangannya mulai jelas ia bisa melihat sekelilingnya, banyak sekali daun-daun berjatuhan dan melayang jauh ketika kendaraan melewatinya

"Suara apa ini? telingaku sakit",

Gadis ini mulai melangkah pergi meski jalan tertatih-tatih berbalut sutra yang menjuntai dan  maniknya yang cantik tak henti-henti melirik kesana kemari

Merasa pusing dan di landa kehausan ia tak sengaja menarik pinggang seseorang hingga jatuh bersamaan "Duh argh...",

Kepalanya terbentur pada pembatas jalanan dan beratnya lagi gadis ini harus menopang paruh baya

"Hey bangun, bangun", ucapnya

Seorang paruh baya yang menjadi korbannya terus saja mencoba membangunkan gadis ini dengan menepuk kedua pipi silih berganti "Pingsan", paniknya

Setelah beberapa menit menghubungi seseorang, tak lama sebuah mobil hitam berhenti di depannya

"Ada apa? Jangan bilang nabrak orang lagi", ucap menghampiri

"Enak aja, cepat bawa dulu", titahnya

Perasaan panik dan khawatir melanda wanita ini, ia merasa sangat bersalah.

Sepanjang jalan ia terus mengusap gadis dalam pangkuannya dan berdoa agar gadis ini baik-baik saja "Cepat bawa mobilnya",

~~

Federica SorayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang