Sorry for typo
.
.
.
.
••••
" Siapa yang hari ini tidak datang ? " tanya pria yang menjabat sebagai dosen baru itu kepada beberapa mahasiswa diakhir kegiatan bimbingan. lelaki choi itu menggantikan sang ayah yang mengambil cuti untuk kesembuhannya. dan ya, choi seungcheol kini menggantikan ayahnya untuk membimbing skripsi beberapa mahasiswa.
"Maaf pak, lalisa tadi titip pesan pada saya kalau hari ini ia telat datang"jawaban salah satu mahasiswi berambut pirang itu membuat seungcheol terdiam.
"Lalisa? yang minggu lalu tidak ikut bimbingan juga kan?" tanya seungcheol kemudian diangguki beberapa mahasiswa didepannya.
"ada yang tahu alasannya?"
beda dengan pertanyaan tadi, pertanyaan yang dilontarkan seungcheol malah tidak dijawab oleh mahasiswa-mahasiswanya
"baiklah, beruntungnya dia hari ini jadwal saya kosong... katakan padanya, saya menunggu diruangan prof. choi." ujarnya sambil ngechek ponsel
"pertemuan kita cukup sampai disini, silahkan perbaiki yang sudah saya tandai. minggu depan kita bertemu lagi"
tok..tok..tok..
krieettt...
"selamat sore pak, maaf saya datang kesorean"
jam sudah menunjukan pukul 5, dan sudah ada 2 gelas kopi yang habis di mejanya. tetapi mahasiswi yang sedari tadi ditunggunya baru saja sampai.
"kamu datang? saya kira kamu tidak akan ikut bimbingan lagi" ujar seungcheol dengan sarksa sambil fokus pada laptopnya, sementara lalisa pelan pelan mendekati meja dosennya kemudian membungkuk kecil sebentar.
"maaf pak, sebelumnya perkenalkan... nama saya lalisa hwang"
seungcheol mengalihkan perhatiannya, kemudian memandang lalisa sambil melipat tangannya.
"ah, kamu yang namanya lalisa. sekarang saya sudah tau"
lalisa mematung, jujur.. awalnya gadis itu senang mendapat profesor choi sebagai dosen bimbingannya. tetapi harapannya pupus karna hari ini ia langsung berhadapan dengan dosen pengganti prof.choi yang sudah terkenal kejam meski baru 2 minggu mengajar dikampus itu.
"ini pak, draft skripsi saya" dengan hati-hati, lisa menaruh printout draft proposal.
namun hanya membutuhkan kurang dari 10 menit, dah bahkan lisa tidak dipersilahkan untuk duduk. bisa lisa lihat, seungcheol mencoret seluruh lembarannya tanpa berbelas kasih.
"pak!!! loh pak!! itu kenapa draft saya dicoret semua!!"ungkap gadis itu tak terima, sementara seungcheol masih sibuk mencoret seluruh draft itu, lembar demi lembar.
OKE !
LISA SUDAH LELAH HARI INI, MAKA KESABARANNYA PUN IKUT HABIS"PAK SEUNGCHEOL!! BERI SAYA PENJELASAN DIMANA LETAK KESALAHANNYA!!"
mendegar lisa dengan nada tinggi, tangan seungcheol otomatis diam. kemudian menatap lisa dengan tajam.
"kamu berani sama saya? saya dosen kamu yang kedepannya menetukan kamu bisa raih gelar atau tidak ! "
ucapan itu begitu menusuk, belum lagi tatapannya. membuat lisa takut tetapi rasa kecewanya lebih mendominasi.
"saya hanya minta penjelasan dimana letak salahnya, dengan seenaknya bapak main coret semua" ungkap lisa dengan mata berair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa with idols ( oneshot)
Fanfictionkebanyakan pairnya sama wonwoo,mingyu,atau member seventeen lainnya.