Anne menggigit sedotan kertas itu dengan gemas, tetesan embun yang dingin berulang kali mengenai pahanya yang terbuka seolah sedang menyadarkannya untuk tetap terjaga ditengah omelan Ola yang sibuk mencari tempat parkir. Dia terus melirik ponsel di pahanya, seolah sedang menunggu seseorang untuk mengabari, namun disaat yang bersamaan dia juga berharap ponselnya tidak akan pernah menyala.
Mungkin saat ini adalah hal terkonyol yang pernah Roseanne lakukan semasa hidupnya. Bukan karena putus asa mencari pacar secara normal, dia hanya penasaran dengan aplikasi pencari jodoh yang membuat Ola berhasil mendapatkan cowok luar biasa seksi pada percobaan pertama.
Ini bukan murni ide dari Anne, yang notabennya adalah gadis lugu bin mageran. Tentu mendapat campur tangan dari Ola yang terus-terusan memamerkan kemesraan selama mereka berlibur di Bali.
Jika tahu tujuan Ola mengajak liburan di Bali adalah untuk bertemu dengan pacarnya yang sedang dinas di pulau dewata, Anne akan memilih melakukan sidak ke toko-toko kosmetiknya yang tersebar di kota Bandung. Sudah lama dia tidak datang langsung untuk memantau usahanya yang sudah 2 tahun lalu berhasil ia rintis.
"Jangan tegang gitu napa buk." Suara kikikan Ola sama sekali tidak membantu, Anne jelas gerogi bukan main.
Namanya Juan, entah nama samaran atau asli. Yang pasti Anne beranggapan jika foto pria bertelanjang dada dengan kaca mata hitam yang menggendong bayi macan tutul itu adalah foto rekayasa yang diambil dari internet. Lagipula, memang ada cowok berbadan sebagus itu di dunia nyata? Jika bukan foto yang diambil dari seorang trainer tempat gym, bisa saja foto artis barat yang kurang terkenal.
"Ol, nggak jadi aja deh. Kita balik villa aja."
"Gila lo! Nyari parkir susah setengah mati, dan lo ngajak baik? Nggak! Kita tetep harus nunggu mister J!"
Benar kata Ola, keduanya sudah menghabiskan waktu lebih dari 20 menit untuk mendapatkan parkiran di bandara Ngurah Rai yang sedang padat-padatnya. Ini adalah musim liburan, jelas bandara dipenuhi oleh wisatawan asing dan domestik. Kebanyakan adalah rombongan keluarga, karena sedang musim libur semester.
Hanya saja, nyali Anne mendadak ciut karena layar ponselnya yang kini menyala dengan nama Mister J di sana.
Jika dihitung, 6 tahun sudah Anne melewati penambahan umurnya tanpa adanya pasangan. Setelah beralasan ingin fokus pada kuliah, dia kembali beralasan ingin fokus merintis usahanya, setiap kali sang mama mempertanyanan, 'mana pacarmu?' lagipula mama terlalu ikut campur pada urusan percintaan Anne yang tidak suka diusik.
Maka, bertemu dengan pria lagi dengan alasan PDKT, tiba-tiba memicu adrenalin yang membuat debar di dada serta keringat dingin deras mengucur. Ini bukan musim kemarau, tapi entah mengapa tubuh Anne menjadi lengket akibat keringat yang membasahi punggungnya.
Mata Anne terbelalak, ponsel digenggamannya direbut paksa oleh Ola yang kini tersenyum lebar.
"Hello tampan? Sekarang lo di mana?" Ucapnya dengan nada centil.
"Ol! Gila lo!" Teriak Anne tak terima, mencoba merebut ponselnya yang dipertahankan mati-matian oleh Ola.
"Kita di parkiran deket baliho welcome to Bali. Hummer item, plat nomor ..."
Anne masih sibuk merebut ponselnya, sebelum wajahnya dihadiahi telapak tangan Ola yang lengket akibat karingat. Sial memang sahabat gilanya ini, dengan santainya Ola melempar ponsel ke pangkuan Anne dengan senyuman puas.
"Kalau yang dateng jelek, biar gue yang ngaku sebagai lo." Celetuknya seolah tak berdosa. "Gue tahu lo orangnya ngga enakan, apalagi buat nolak orang."
"Kalau yang dateng ganteng?" Sahut Anne polos, dia memeriksa wajahnya pada keca kecil di mobil yang mereka kendarai, walau selalu cantik, namun jujur saja dia tidak percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Man
RomanceAnne tidak pernah menyangka, jika cowok yang dikenalnya melalui dating apps akan membuatnya menjadi cewek yang jauh berbeda dari dirinya yang biasanya. Cowok itu terlalu unreal untuk berkelana di dunia menyeramkan seperti dating apps, sudah pasti ad...