00

683 83 8
                                    

Apa dia sudah bangun?

Seluruh potongan dongeng yang mereka jalani untuk membuat orang itu terbangun.

Apa itu akhir yang dikatakan bahagia? Kalau, iya... mengapa begitu menyakitkan.

Apa orang itu benar-benar terbangun?
Bagaimana bisa mengakhiri dengan cara menyakitkan seperti ini. Seluruh karakter rela memutari waktu untuk hanya satu manusia.

Mereka merubah seluruh persona milik mereka setiap waktu dan alur untuk memiliki satu tujuan.

'Untuk orang itu terbangun.'

"Haha... padahal aku hanya ingin menikmati cutiku dengan membaca."

Malah berakhir menyedihkan seperti ini, menangisi seorang tokoh utama di dalam buku yang baru saja ia beli.

Haha, pasti rasa menyedihkan ini berakhir setelah cutinya usai.

Ya, itu yang ia katakan pada dirinya beberapa tahun yang lalu... Buku ini membuatnya kembali membaca dan membaca, menangisi satu karakter lalu ke karakter lainnya. 

Buku ini ... Kisah ... Dan, persona yang hidup dari para tokoh membuatnya bisa menangis bertahun-tahun.

Persona yang membuat dirinya berdiri di dalam sebuah realita yang pahit.

Haha, ini mungkin sebuah kesamaan dari dirinya dengan tokoh utama.

Bukankah dirinya seperti orang tolol yang berempati terhadap sebuah makhluk tak nyata.

Dia berandai-andai bahwa ia bisa menyelamatkan karakter-karakter, termasuk tokoh utama yang mengulangi waktu yang rela menghancurkan diri mereka sendiri.

Bisakah dia menjadi orang bersandar untuk mereka?

Ahh... Begitu bodoh sekali.
Berandai-andai bahwa ia berada di dalam buku tersebut dengan alur yang ia buat agar menyelamatkan kedua tokoh utama.

Penulis ... Dewa... Iblis, siapapun tolong dengarkan permintaan manusia bodoh seperti diriku. Dia ingin melihat akhir yang sebenarnya... sebuah ending yang para tokoh merasakan kebahagiaan.

Tak masalah, semisalnya dia membayar apapun.

"Mau 'kah engkau mengabulkan permintaan hamba yang dungu ini?"

___

OMNISCIENT READER'S VIEWPOINT © SING S HONG

REWRITE BY ME

ORIGINAL CHARACTER BY ME

PLATONIC, ANGST, FRIENDSHIP, AND COMEDY.

[Aku akan ganti setelah menyentuh 'kalimat' Romance, tapi bukankah HTS/Platonic lebih menggoda untuk di awal?]

___

Yoon [Name]

"pff-, Dokja-ah, Hyuk-ah! kalian menatap seperti orang yang akan menghilang kapan saja!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"pff-, Dokja-ah, Hyuk-ah! kalian menatap seperti orang yang akan menghilang kapan saja!"

[ Kim Dokja ]

[ Kim Dokja ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aneh .. Begitu aneh, mengapa aku melihatmu akan pergi meninggalkanku kapan saja, [Nickname]."

[ Yoo Joonghyuk ]

"Sudah ratusan kali kutakan padamu! Jangan pernah menghilang tepat di mataku, Yoon [Name]!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah ratusan kali kutakan padamu! Jangan pernah menghilang tepat di mataku, Yoon [Name]!"

__

[A/n] : Shin-nim, plz... Doakan aku bisa menyelesaikan fanfiksi dari karyamu ini dengan mental yang selalu stabil. Haha... Haha... /Cry/

sejujurnya ini perlu ratusan ribu pertimbangan buat nulis ini. Tapi, aku juga pengen buat epilog 'bahagia' punyaku sendiri. Jadi ... gitu.

Well, enjoy!

PERSONA [ Omniscient Reader's Viewpoint ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang