💚 25. 1:1💛

309 35 2
                                    

Aku lagi Happy nih
Makanya Up lagi nih
Hehehe

Semoga kalian Happy juga

Jadi aku ucapkan Happy reading

🔹
🔸
🔹

"NOONAAAAAAAAAA !!"

Lalisa terlonjak kaget mendengar teriakan Haruto di telinganya, gadis itu langsung melompat saking kagetnya, dengan nyawa yang masih setengah sadar , setengah lagi berasa masih di alam mimpi dia beraliran kesana kemari tanpa sadar.

Samar samar rungunya menangkap tawa cekikikan seorang laki laki yang sangat dia kenal, sontak saja dia tersadar dan berhenti berlarian, nafasnya yang ngos ngosan semakin memburu karena bercampur amarah yang muncul.

Dengan lirikan setajam silet dia menoleh perlahan ke arah dimana Haruto tengah menterawakannya dengan terbahak bahak.

"Sial! Aku dikerjain!" Rutuknya geram memelototi adik nya itu.

"SETAN BONGSOOOOOOOOOOR!!!! "Pekiknya dengan teramat keras dan panjang membuat Haruto terkejut, bukan karena teriakannya saja tapi Lalisa berhasil menerkamnya dengan secepat kilat, memukuli dengan gerakan asal keseluruh tubuh pemuda itu hingga kesakitan, namun Lalisa tak membiarkan pemuda itu lolos begitu saja, dia mengepit leher Haruto hingga pemuda itu tak bisa berkutik.

"Ampun Noona .. ampun ... Auch! Auch!! Hahaha acuh! aaa aaa auch!!" Cicit Haruto kesakitan karena terus dipukuli bahunya sementara kepalanya terjepit di ketika sang kakak,.namun dia masih bisa tergelak ditengah erang sakitnya.

"Biar rasah!!!! Akan aku buat gepeng kau ya!!"

Tubuh Haruto sampai terhuyung karena dia terus menunduk menghindari pukulan pukulan Lalisa hingga akhirnya dia ambruk dan jatuh, melihat itu Lalisa langsung menindihnya dan mengunci pergerakan sang adik seperti di smackdown.

"Ampuun Noonaaa .. ampuun ..hahaha.."

"Tidak ada ampun!!"

"Hey! Kalian apa apaan sih??"

Lalisa langsung berhenti dan melihat kesumber suara, begitu juga dengan Haruto yang sudah gak berdaya di bawah pitingan kaki dan tangan makanya.

"Eomma? Hehee " cicit Lalisa dengan cengiran nya, dia mulai melepaskan tubuh Haruto dan langsung bangun berdiri.

"Eommaa ..." Haruto memanfaatkan kesempatan itu, dia bangun dan berlari bersembunyi di balik tubuh Yoo Jin , di ikuti delikan dari sang kakak.

"Kamu mengganggu kakakmu lagi Ruto?" Tegur Yoo Jin pada putra bungsunya.

"Aniya!"
"Nee."

Sahut Lalisa dan Haruto berbarengan.
Membuat Yoo Jin geleng geleng kepala melihat tingkah kedua anaknya itu.

"Ruto mengagetkan ku eomma." adu Lalisa terus mendelik kearah Haruto yang tersenyum mengejeknya dari balik tubuh Yoo Jin.

"Makanya kalau tidur jangan seperti mayat, susah di bagunin." Haruto memeletkan bibirnya yang di tujukan pada Lalisa.

"Sudah sudah ... Lebih baik kamu temani appa sarapan " titah Yoo Jin pada Haruto.

Pemuda itu pun menurut , namun sebelum beranjak dia kembali memeletkan bibirnya yang dibalas kepakan tangan oleh Lalisa

"Sudah sana cepat mandi, appa sudah menunggu untuk sarapan."

"Nee eomma."

Yoo Jin pun meninggalkan Lalisa yang masih memasang wajah cemberut.

3 Hati 1 Cinta | TaeLiceKook - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang