Setelah merasa puas mendapatkan apa yang ia butuhkan, Zack pun kembali ke istana Luminera dengan menggunakan kereta kudanya. Diperjalanan ia tak dapat melakukan apapun selain memikirkan hal buruk yang dapat terjadi pada keempat Luminera bersaudara ini. Ia bertekad untuk melindungi dan berusaha mencabut kutukan meskipun hal itu mustahil sekalipun. Tak lama kemudian, sampailah Zack di istana Luminera.
Dengan cepat ia berjalan masuk kedalam istana untuk menemui yang lain dan mengabarkan berita buruk yang akan ia berikan. Namun ada yang terasa aneh saat Zack sampai di istana, ia tak melihat adanya pengawal yang biasanya menjaga di setiap sudut dan sisi istana, dan pelayan yang juga biasanya selalu ada disekelilingnya saat ia masuk istana. "Apa yang terjadi? Kenapa istana ini jadi sangat sepi, kemana semua orang?" batin Zack sembari terus berjalan dan melihat sekitarnya dengan seksama.
Lalu tiba-tiba saja ia melihat Rietta yang tengah berlari kearahnya, gadis itu terlihat tergesa-gesa dengan wajah penuh ketakutan. Melihat itu, Zack mulai merasa cemas. Lelaki itu pun perlahan ikut menghampiri Rietta yang mendekatinya. "Ada apa, Rietta?" tanya Zack khawatir. Rietta terdiam sejenak lalu menggelengkan kepalanya. "Aku tak tahu," balas Rietta yang kini terlihat panik namun berusaha untuk tenang. "Tenangkan dirimu dulu, Rietta!" sambung Zack yang dibalas anggukan kepala oleh Rietta. Setelah merasa lebih tenang, Rietta pun mulai angkat suara.
"Ikut aku ke taman kerajaan sekarang!" ucap Rietta. Sontak Zack mengerutkan dahinya, "Memangnya kenapa?" tanya Zack. Rietta tak mendengarkan perkataan Zack, ia hanya terus berjalan dengan Zack dibelakangnya. "Apa-apaan ini?" ucap Zack dengan nada cemas dan ketakutan setelah melihat apa yang ditunjukkan oleh Rietta. Ia melihat sebuah taman kerajaan dipenuhi oleh semua mayat penghuni istana yang sudah ditutupi dengan kain putih. Banyak pengawal, pelayan, hewan, dan tumbuhan disini juga mati. Hanya beberapa anggota kerajaan asli yang tersisa diistana Luminera ini. Sesungguhnya apa yang tengah ia lihatnya saat ini sangat menjelaskan alasan mengapa istana ini menjadi sangat kosong. Hal itu juga membuatnya bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi selama Zack pergi ke akademi?
Satu jam yang lalu...
"Milo... kau dimana? Kau pasti lapar, kan?" tanya Rietta dengan suara lembut sembari terus melihat kolong ranjangnya dengan teliti. Saat ini gadis itu tengah mencari anjing peliharaannya yang sudah tak terlihat sejak pagi tadi, Milo. "Aku bingung, biasanya Milo tak bermain sampai keluar. Dia dimana?" Batin Rietta.Merasa kehilangan anjingnya, Rietta pun memutuskan untuk pergi meninggalkan kamarnya menuju ruang utama istana. Disana juga ia bertemu dengan James yang tampak kebingungan menatap sekitarnya, ia juga terlihat seperti sedang mencari sesuatu. "Kak James, apa kau melihat Milo? Aku kehilangannya!" tanya Rietta dengan suara yang sedikit keras. James sontak menoleh lalu menghampirinya, "Aku tak melihatnya." kata Jason santai. Rietta menghela nafasnya kasar. "Baiklah, aku akan mencarinya di bagian dapur saja. Siapa tau dia sedang mencuri makanan, dasar anak nakal!" gumam Rietta seraya ia terus berjalan menuju dapur. James tak begitu menghiraukan Rietta dan anjingnya, ia masih sibuk mengelap pedang baru kesayangannya. Dan tak lama setelah Rietta pergi, tiba-tiba saja ia mendengar suara teriakan dari arah dapur dan sepertinya itu adalah suara Rietta. Dengan cepat Jason berlari kearah dimana Rietta berada dan betapa terkejutnya ia ketika melihat semua pelayan yang bertugas memasak sudah tergeletak di lantai dengan mata dan telinga yang keluar darah. Apa yang terjadi? Jason pun menoleh kearah Rietta yang tengah mendekati salah satu pelayan. "Apa yang kau lakukan, Rietta? Kita harus cepat pergi dari sini dan mengatakan peristiwa ini kepada yang lain!"
"Tunggu sebentar, Kak... Mereka terluka!" balas Rietta masih menjulurkan tangannya kearah pelayan itu. Jason pun kehilangan kesabarannya. "Rietta! Kau tak boleh menyentuh mayat sembarangan!" Bau darah, dan situasi yang mencekam ini membuat Jason tidak nyaman dan ingin pergi dari tempat ini secepatnya. "Ada tanda bintang dan lingkaran didahi mereka semua... Apakah istana ini memang benar-benar terkutuk ya, Kak?" tanya Rietta dengan suara pelan dan tatapan kosong seraya ia terus menyentuh dahi pelayan yang memiliki luka goresan bintang dan lingkaran disana. Seketika jantung Jason berdetak lebih cepat. Jelas ia ketakutan jika harus berurusan dengan ilmu sihir hitam seperti ini. "Sial, ayo kita pergi sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPEN
خيال (فانتازيا)[Book One Of Amethyst Universe] Kisah lama yang berlatar pada tahun 1769 di negeri sihir yang bernama Amethyst. Negeri Amethyst ini memiliki empat kerajaan yang paling berkuasa. Kerajaan Xannider, Amania, Bathura, dan yang terakhir Luminera. Kerajaa...