Prolog

2.2K 37 3
                                    

Kesabaran bukanlah tentang duduk terdiam dan hanya menunggu.

Hal ini lebih dari itu.

Seperti layaknya melihat duri yang ada di bunga mawar, hingga malam dan melihat siang. Mereka serasi hanya untuk dijadikan sebagai hiburan.
Naruto yang tahun ini genap berumur delapan belas tahun itu mulai tersenyum. Ia bermain-main dengan hitai-ate barunya. Yup. Dia telah menembus jajaran Genin dan Chunin – Naruto sekarang resmi menjadi Jounin.

Seorang Shinobi berbakat yang kebetulan lahir dari kedua orang tuanya yang hebat. Ya inilah dia. Uzumaki Naruto.

Berbicara mengenai Shinobi, bisa dibilang Shinobi Konoha semuanya memiliki semacam tujuan atau aspirasi. Beberapa mungkin ingin melindungi keluarga mereka, atau hanya ingin pamer kekuatan dan membuat ketakutan di hati musuh, beberapa lainnya yang pantas mungkin akan berakhir melayani Hokage. Namun, dia tidak peduli tentang menjadi shinobi.

‘Menjadi Shinobi itu merepotkan.’

Ya, kalian tidak salah dengar. Uzumaki Naruto sang Jounin dari desa Konoha yang merupakan anak dari Hokage keempat ini mengatakan hal itu. Ia tidak peduli. Menjadi shinobi.

Satu-satunya alasan mengapa Naruto berpikir demikian adalah ia muak. Ia sudah bosan mengikuti kehendak ibunya tentang aturan ini itu dan lain-lain yang membuatnya jengah. Ia ingin bebas, untuk menikmati masa-masa remajanya. Ia ingin sesekali menjadi pemuda yang nakal, seperti; minum sake, membunuh shinobi lain, atau melakukan seks.

Melakukan seks?

Hmm... Mungkin akan terdengar bagus. Dia pemuda berumur 18 tahun yang normal. Mempunyai fetish, juga impian yang ingin ia wujudkan.

Membayangkan penisnya disepong oleh gadis berusia tiga belas tahun mungkin tampak meresahkan bagi warga sekitar, tetapi tidak ada yang berani marah ketika seorang ninja (tidak peduli seberapa mudanya dia) melakukannya bukan.

Tapi ya, kalau boleh jujur, dosa terbesarnya adalah seks. Naruto bukanlah sembarang orang, dia mempunyai skill dan bakat tersendiri. Dan sayangnya, alasan dia dulu semangat menjadi Genin adalah agar ia bisa meniduri ibu sahabatnya.

Siapa? Apakah Sasuke? Si Uchiha itu?

Yup! Naruto sudah melakukan seks dengan ibunya Sasuke.

Yaitu Uchiha Mikoto.

Jangan salahkan Naruto. Salahkan saja pada kehadiran Mikoto yang menjelma sebagai wanita anggun dan baik hati hingga membuatnya bernafsu. Tak salah dengan apa yang mereka katakan mengenai seorang wanita cantik yang menjadi penyegar mata; seorang wanita yang bijak, pengertian, baik hati dan yang terpenting, mempunyai tubuh montok.

Dan pepatah ini rasanya sangat sesuai dengan figur MILF yang sangat cantik seperti Uchiha Mikoto. Rambut hitamnya yang indah selalu tertata rapih, tidak peduli kapan pun Naruto melihatnya, rambut hitamnya benar-benar membuat Mikoto tambah cantik dan anggun. Tawa halusnya yang seakan menghipnotis, hingga menularnya.

Mikoto adalah lambang keanggunan yang mungkin baru ia temukan di hidupnya ini. Tak hanya itu saja, buah dada yang dimilikinya sukses membuat pria waras seperti dirinya bertekuk lutut. Oh, betapa matang dan lembutnya mereka, selalu menyenangkan untuk dicium dan disedot isinya.

Membayangkan bagaimana ia bisa mengusap dan mencubit putingnya dengan tangannya, mungkin hal itu merupakan yang luar biasa. Salahkan saja pada payudara yang luar biasa itu, mereka selalu bergoyang dan membuat gerakan hipnotis yang membuatnya cukup untuk melupakan kegiatannya dan fokus hanya menatap mereka selama berjam-jam.

Sayang sekali buat Sasuke, ia telah melewatkan asi yang lezat, tetapi Naruto tidak berniat untuk melewatkannya. Puting kemerahan muda itu selalu menyenangkan untuk disantap, terutama karena Mikoto diketahui telah melalui prosedur medis untuk menghasilkan asi lagi. Oh, betapa nikmatnya Naruto bisa merasakan semua itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naruto: The NTR NinjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang