"Chenle gue suka sama loe!" Manik manik coklat itu menatap lekat lawan bicaranya yang sedang berbaring diatas paha Jisung.
"Iya tau" Chenle menjawabnya dengan singkat.
"Terus?"
"Terus? kenapa?" Sebenarnya Chenle paham maksud dari Jisung tapi Chenle masih bingung dengan dirinya sendiri, dia masih mencari sebuah jawaban dari kebingungannya itu.
"Chenle gue seriuss" Jisung sudah mulai jenuh jika membahas persoalan perasaannya pada Chenle, sudah 2 tahun ia berjuang tapi hingga kini Chenle masih belum memberi jawabannya.
"Jie, gue belum bisa jawab pertanyaan lo" Chenle bangkit dari rebahannya, lalu dirinya menatap dalam bola mata Jisung.
"Tapi gue janji, setelah gue yakin gue akan bicara, lo jangan nyerah yahh" Chenle menarik salah satu pergelangan tangan Jisung lalu meletakan telapak tangan Jisung pada pipinya.
"Gue ga mau kehilangan lo Jie, selalu ada disamping gue ya?"
Jisung tersenyum manis lalu mengusap lembut pipi mulus Chenle, Jisung itu bukan tipikal cowo yang sabaran tapi kalau itu ada sangkut pautnya sama Chenle Jisung rela untuk menunggu.
"Gue akan selalu nunggu jawaban lo, gue akan tetap disebelah lo Chenle sampai lo sendiri yang nyuruh gue untuk pergi"
"Promise?"
"i'm promise" Kedua jari kelingking itu saling mengikat sebagai sebuah simbol perjanjian diantara keduanya. Namun apakah yang akan terjadi esok?
***
Pemandangan pagi hari yang sudah biasa untuk siswa siswi SMA Neo, apalagi kalau ga ngelihat Jisung dikrubungi ciwi ciwi haus akan kasih sayang, salah deng ciwi dan boti!
Jisung dengan kulnya menerobos lautan manusia yang mengelilinya, udah macam diamuk masa Jisung hyung ini kakak.
Pujian, lamaran bahkan ucapan ngajak awikwok gratis dilontar kan gadis gadis pemuja Jisung itu, namun lelaki bertubuh jakung itu tidak peduli akan semua ucapan yang diberi oleh penggemarnya karena prinsip Jisung cuman 1 kalau bukan Chenle yang mengatakan hal itu Jisung bodo amat.
Senyum Jisung merkah setelah menemukan sosok imut yang sedang ia cari sedari tadi, siapa lagi kalau bukan...
"CHENLEEE!" Chenle menoleh kearah sumber suara, ditatapnya Jisung berlari menuju kearahnya dengan segerombolan gadis gadis dibelakang layaknya zombie.
"Gue kangen lo" Si Jisung mah gini, suka banget peluk peluk Chenle tanpa ngelihat kondisi, Chenle yang merasa malu berusaha melepaskan tubuhnya dari bekapan Jisung namun tenaganya sudah pasti kalah kuat daripada Jisung.
"Jie gue bunuh lo abis gini ya! lepas bags*t!" kalau ibu negara udah mengamuk Jisung ga bisa berbuat apa apa selain nurut.
"hehe, ya maap sayang" puk puk, Chenle sedikit tersipu malu saat Jisung melakukan adegan romantis itu padanya.
"Kak Jie suka kak Chenle?" Salah satu fans Jisung membuka suara setelah sekian lama mereka berdiri hanya untuk melihat Jisung dan Chenle saling bermesraan.
Si Chenle dengan wajah tegang ingin mengklarifikasi tapi kalah cepat dari Jisung yang menyela.
"Iya gue ama si pendek ini pacaran" Emang anjim si kutu kupret! begitu mungkin isi hati Chenle sekarang.
lautan manusia itu mulai saling berbisik mengenai pernyataan yang Jisung ucapkan tadi. Chenle akhirnya angkat bicara "Lo semua ga usah dengerin si goblok ini, gue ga ada yang namanya pacar pacaran ama Jisung" Mata Chenle melotot pada Jisung setelah kalimatnya selesai.
Fans Jisung akhirnya bisa membuang nafas lega. Chenle yang merasa jengkel pada "teman" nya ini, dirinya segera mengambil langkah untuk pergi meninggalkan mereka.
"Chenle mau kemana?!" ucap Jisung dari kejauhan karena Chenle sudah lumayan jauh dari posisi Jisung sekarang.
"Mau nanem pohon natal" Ucap Chenle Random, si Jisung hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi mengikuti kemana Chenle pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
tanpa status || JiChen || 13+
Romancesetengah tahun? 1 tahun? sudah 2 tahun Jisung berjuang mati matian untuk bisa mendapatkan pengakuan resmi dari Chenle jika mereka berdua pacaran, namun nyatanya Chenle masih ragu untuk membuka pintu hatinya. Apa Jisung menyerah? pastinya tidak, teta...