Bab 1

1.8K 50 9
                                    


Hari Dimana Badai Datang


Rain Pov

“Hei.. apakah kamu mendengarkan perkataanku? Dia sangat keren. Awalnya aku sangat takut saat aku mendengar ban mobilku meledak dengan keras dan ada yang mengetuk kaca jendela mobilku. Aku berpikir saat itu aku sangat sial atau mungkin aku akan di culik dan barang-barangku akan dicuri. Tetapi ternyata dia adalah Phi yang sangat baik dan mau membantuku untuk memperbaiki ban mobiku. Aku segera merubah pikiranku saat melihat wajahnya…” Kataku kepada temanku yang bernama Sky.

“Yeah.. dia tampan dan seperti pahlawan serta seperti pangeran berkuda putih…” Balas Sky dengan malas.

“Oh.. Bagaimana kamu tahu akan hal itu?” Tanyaku dengan heran.

“Bagaimana aku bisa tahu?! Kamu sudah menceritakan hal itu kepadaku sebanyak tiga kali dan setiap kali kamu bercerita pasti kamu menyebutkan hal itu. Aku berpikir pahlawan-mu yang mengendarai super bike bukanlah orang yang nyata, Rain..” Balas Sky lagi.

Saat aku mendengar Sky mengatakan hal itu, aku menjadi cemberut. 😞

Tetapi aku berpikir sepertinya teman dekatku ini tidak merasa tertarik mendengarkan apa yang aku bicarakan saat ini karena dia kembali menundukkan kepalanya untuk menonton kartun yang ada di dalam ponselnya dengan sikap acuh tak acuh. Aku sangat ingin menceritakan hal ini kepadanya sebanyak mungkin dua puluh tiga kali lagi sampai aku merasa bosan. Aku kemudian segera berdiri dan mencengkram tepi meja dan mulai mengguncangkan meja itu.

“Sky! Ayo dengarkan aku. Aku sangat ingin bercerita denganmu dan aku ingin kamu mendengarkan ceritaku ini..” Kataku.

“Tahukah kamu? Kamu benar-benar sangat menyebalkan..” Balas Sky.

“Kamu adalah orang yang paling jahat..” Balasku lagi.

“Yeah.. aku memang orang jahat jadi sekarang kamu bisa pergi dan menceritakan hal itu kepada orang lain..” Balas Sky lagi.

Ketika aku mendengarkan Sky berkata seperti itu, aku kembali mengguncangkan mejanya dengan lebih keras lagi. Aku sangat ingin menceritakan kisah pria dengan super bike itu sampai akhir, tetapi temanku menolak untuk mendengarkan ceritaku lagi dan berbalik ke arah yang lain serta mengalihkan wajahnya agar tidak menatapku.

Aku masih berusaha untuk menarik perhatiannya dan ingin bersaing dengan layar ponselnya itu. Jadi aku mendorong kepalaku mendekati ponselnya dan memanggilnya.

“Sky!”

“Apa?!” Jawab Sky dengan ketus.

“Kamu benar-benar teman yang jahat..” Balasku.

Saat mendengar perkataanku Sky hanya berbalik menatap mataku dan dia kembali mengucapkan kalimat yang lebih menyakitkan lagi. 😞

“Aku tahu bahwa kamu tampan. Kenapa kamu tidak menggoda para wanita saja? Jangan main-main denganku terus..”

“Dasar kamu benar-benar bajingan!”

Aku hanya bisa mengatakan hal itu dan menatapnya dengan perasaan sedih. Jika saja aku bisa melempar tubuhnya ke tanah dan memelintir lengannya, maka aku mungkin sudah melakukannya dari tadi. Aku berpikir sambil menatap sahabatku ini dengan kesal.

Aku tidak sebodoh apa yang dikatakan oleh Sky dan tidak ingin menggoda para wanita di Fakultasku ini.. Dia benar-benar menyebalkan.

Bukankah para wanita sangat menyukai orang yang perhatian pada mereka? Mereka ingin terus dipedulikan tentang segala macam hal, selalu mau di tanya tentang keadaan mereka hampir setiap jam dan harus tahu apakah mereka mengalami hal yang buruk hari ini. Bukankah itu sungguh menyebalkan? Kalau semua pria melakukan hal seperti itu maka hanya di sebut empati. Tetapi tidak ada yang sebaik diriku di Thailand ini. 🙄

---

Sky Pov

Saat aku melihat sahabatku Rain mulai kesal, aku hanya bisa menghela napas dan memasukkan ponselku ke dalam tasku lagi.

Aku saat ini sedang menatap Rain dan melihat bahwa pipinya sudah terlihat merona lalu melihat matanya, alis dan hidungnya. Setiap kali aku melihat wajah Rain, aku mengakui bahwa sahabatku ini cukup tampan. Dia memiliki mata yang besar dengan iris mata yang berwarna hitam, hidungnya terlihat imut, bibirnya berwarna merah dan kulitnya berwarna putih seperti orang keturunan Cina. Jika wajahnya di kombinasikan dengan tubuhnya yang terlihat ramping serta kakinya yang panjang maka para wanita akan tergila-gila padanya, tetapi…

“Jadi teruskan ceritamu itu..” Kataku.

“Oh.. Kamu benar-benar sahabatku yang baik! Dengarkan, waktu itu ban mobilku bocor dan mengeluarkan suara yang mengerikan lalu mobilku terasa bergetar. Aku berpikir saat itu mungkin riwayatku sudah tamat, tetapi aku selamat karena aku sedang beruntung. Tiba-tiba muncul seorang pahlawan yang mengendari super bike untuk membantuku. Pada awalnya aku berpikir dia akan merampokku, tetapi saat aku sedang berpikir mana mungkin seorang perampok mengendari super bike Ducati. Lalu saat dia melepaskan helmnya, dia benar-benar sangat tampan dan itu penampilannya juga benar-benar keren…”

Saat mendengar cerita Rain lagi, aku berpikir dia mungkin akan mudah mendapatkan pacar karena dia sangat suka berbicara. Tetapi lama-lama dia juga bisa menjengkelkan dan aku mulai berpikir mungkin lebih baik baginya untuk mendapatkan seorang suami yang mau mendengarkan ceritanya daripada dia harus mencari seorang istri. 😅

Aku berpikir dengan menopangkan tanganku di atas dagu.

Meskipun sekarang seperti aku mendengarkan ceritanya, aku hanya mengangguk-anggukkan kepalaku saja sebagai responnya karena ini ke lima kalinya Rain menceritakan hal ini kepadaku. Yeah.. pada hari kejadian itu, Rain segera meneleponku dan menceritakan detailnya sampai akhir. Jadi aku hanya bisa bertanya-tanya dalam hatiku saja.

Apakah dia menyukai orang itu? Mengapa dia tidak meminta nomor ponselnya?

Tidak.. tidak.. aku tidak perlu menanyakan hal ini secara langsung kepada Rain karena aku sudah tahu dia akan menjawab apa.. 🙄

Tok.. Tok.. Tok..

Saat mendengar suara ketukan pintu tempat kami sedang berada saat ini, Rain yang sedang bercerita segera menutup mulutnya. Kami berdua segera melihat ke arah pintu dan melihat ada seorang wanita yang satu Kampus dengan kami. Aku melihat wajah Rain berubah menjadi senang.

Kenapa sekilas aku melihat bahwa Rain seperti seekor anak anjing yang sedang mengibaskan ekornya melihat tuannya datang! 🤔

Wanita yang sudah berada di depan kami saat ini sedang tersenyum. Dia adalah wanita tercantik di Universitas kami. Dia hampir saja menjadi bintang Kampus dari jurusan Arsitektur dan juga merupakan wanita yang ingin Rain coba goda sejak dua bulan yang lalu sejak awal semester ini. Mata wanita itu memandang kami dengan manis.

“Ada apa Ple datang kesini? Apakah ada perlu?” Tanyaku.

“Memang aku tidak boleh datang kesini? Aku ada perlu denganmu..” Balas Ple.

“Hei.. apakah kamu tidak berpikir untuk menjadikan dia teman kita?” Tanya Rain.

Aku sudah terbiasa melihat teman-temanku menjalin hubungan dengan sesama temanku. Tetapi saat ini aku melihat Rain seperti anak anjing yang sedang mengejar pesawat. 🤣

Aku hanya bisa menatap Rain sebelum menatap ke arah Ple.

“Apa yang kamu inginkan Ple?” Tanyaku lagi.

“Ini tentang kegiatan Fakultas kita bulan depan. Apakah kamu memiliki dokumen lama dari para senior? Aku tidak ingin meminta hal itu sendiri kepada para senior karena aku malas melihat para senior karena mereka sering mengutuk kami karena tidak mau membuatnya sendiri. Senior yang aku kenal sedang dalam suasana hati yang buruk akhir-akhir ini karena memiliki banyak pekerjaan..” Jawab Ple.

“Seharusnya aku punya. Bulan lalu aku bertemu dengan P'Phayu dan dia memberikan aku beberapa dokumen penting yang aku butuhkan..” Balasku lagi.

Aku adalah wakil president Fakultas ini. Setelah aku selesai berbicara, Ple segera mendekat dan meraih tepi meja tempat aku sedang duduk.

“Kamu bertemu P'Phayu? Benar-benar bertemu dengan P'Phayu?” Tanya Ple lagi.

“Yeah.. jika kamu maksud P'Phayu yang arti namanya adalah Badai, aku memang bertemu dengannya…” Kataku.

“Benarkah? Bagaimana kamu bisa bertemu dengannya? Aku benar-benar sangat cemburu denganmu. Aku sangat ingin bertemu dengannya!” Kata Ple lagi.

Saat ini Ple terlihat sangat gembira sehingga dia mendekatkan wajahnya ke arahku. Aku melirik ke arah Rain dan matanya terlihat sedikit bergetar. Hal ini seolah-olah dia sangat ingin menjauhkan dan memisahkan kami berdua, tetapi mungkin dia takut di kutuk oleh wanita ini.

Aku bisa melihat matanya berubah menjadi marah saat mendengar nama Phayu. Mungkin dia berpikir P'Phayu orang seperti apa? Sampai dapat membuat wanita yang dia goda terlihat begitu bersemangat?

“Ple.. kamu terlalu dekat denganku..” Kataku.

“Oh… Hahaha.. maafkan aku. Aku hanya terlalu bersemangat..” Jawab Ple.

“Baiklah.. Aku mengerti..”

“Tetapi aku tidak mengerti siapa yang kalian bicarakan itu. Siapa Phayu itu?” Tanya Rain.

Begitu dia selesai bertanya, kami berdua segera menatapnya dengan tatapan tajam sehingga aku merasa dia seperti ingin bersembunyi di sudut gedung ini. 😅

Meskipun saat ini Rain tidak mengenal P'Phayu, aku melihat dia hampir saja membuka mulutnya lagi untuk berbicara, tetapi.. Aku segera menyelanya.

“Dengarkan ini baik-baik Rain! P'Phayu adalah orang yang paling pintar dan di sayangi oleh semua Dosen disini. Dia juga memenangkan Asia Star Award serta mewakili negara Thailand dalam kompetisi World Star, dia berhasil mendapatkan juara kedua. Aku mendengar saat itu dia harus membantu pekerjaan kedua orang tuanya di rumah tetapi dia masih memiliki waktu luang untuk mengikuti kompetisi itu. Dia juga merupakan orang yang menjadi Head hazer di Fakultas kita selama tiga tahun berturut-turut. Semua anak-anak yang belajar di jurusan Arsitektur mengenal P'Phayu. Karya-karyanya sangat luar biasa. Dia juga seorang Moon Universitas saat dia masih berada di tahun pertamanya..” Jelasku kepada Rain panjang lebar.

“Yeah.. Dia juga sangat tampan..” Tambah Ple.

Setelah mengatakan hal itu, aku melihat Ple mengangkat kedua tangannya dan menopangkannya di pipinya terlihat seperti sedang menghayal. Saat melihat hal itu, aku melihat tatapan Rain menjadi muram dan hatinya terlihat hancur.

“Rain.. cobalah kamu pikirkan ini ya.. Kakaku P'Som tidak pernah menceritakan siapapun. Tetapi dia selalu menceritakan tentang P'Phayu kepadaku meskipun saat itu dia sedang dalam keadaan lelah. Cerita P'Phayu sudah aku dengar dari P'Som sejak dia dufuk di tingkat pertama dan sekarang dia sudah di tingkat empat. Satu-satunya yang bisa membuat P'Som mengangkat kepalanya dari apa yang sedang dia kerjakan adalah pada saat membicarakan tentang P'Phayu. Karena ceritanya itu, maka aku mau berkuliah disini. Tetapi P'Phayu yang selalu dia ceritakan kepadaku ketika aku masuk disini, dia sudah lulus..” Kata Ple dengan menyesal.

Saat melihat hal itu, Rain menjadi semakin kesal.. 🙄

“Apakah Phi-mu adalah seorang gay Ple? Mengapa Phi-mu sangat mengaguminya? Sangat menjijikan!” Kata Rain.

“Sial!” Kataku saat mendengarkan perkataan Rain.

Orang yang sedang merasa cemburu ini mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakitkan dari mulutnya dan sungguh tidak bisa di maafkan. Hal ini menyebabkan Ple menatap Rain seakan-akan tidak percaya dengan ucapan yang Rain katakan itu. Suasana ceria yang tadinya ada di sini sudah berakhir saat ini dan menyebabkan Rain kembali diam.

Saat aku melihat keadaan ini, benar-benar membuat aku merasa frustasi. Mengapa aku harus merasa berterima kasih kepada Ple karena perkataannya itu dan sahabatku ini benar-benar tidak mau memuji P'Phayu sedikitpun. Saat Rain mendengar Ple memuji P'Phayu, dia merasa sangat jengkel dan dia sama sekali tidak menyadari hal itu. 😞

Rain yang saat ini sudah berubah menjadi anak anjing yang gila sedang menatapku sehingga aku hanya bisa menghela napasku.

“Yeah.. jika kamu berpikir P'Som adalah seorang gay, maka kamu pasti sudah menjadi gay terlebih dahulu, Rain. Bukankah beberapa saat yang lalu kamu masih memuji-muji orang yang mengendari super bike yang sudah menolongmu itu? Jika kamu terus menceritakan tetang hal itu, maka orang-orang akan berpikir bahwa kamu menginginkan orang itu menjadi suamimu..” Kataku.

“Hei! Aku hanya mengaguminya saja!” Teriak Rain.

“P’Som disini juga mengagumi P'Phayu.. Jangan merasa khawatir dengan apa yang dikatakan oleh Rain, Ple.. Mulutnya memang seperti itu dari dulu..” Balasku.

Aku saat ini mencoba untuk mengembalikan situasi seperti sebelumnya sementara Rain hanya bisa menutup mulutnya saja dan tidak bisa berbicara lagi.

Tetapi saat melihat Ple mendongakkan kepalanya, aku melihat Rain hanya menggerakan bahunya dengan lembut, seolah-olah dia sedang meminta maaf.

“Aku tidak masalah dan tidak marah kepada Rain jika dia berkata bahwa P'Som adalah seorang gay. Di sisi lain..” Kata Ple.

“Apa?” Tanya Rain dengan penuh semangat.

“Yeah.. jika P'Phayu ingin berpacaran dengan P'Som maka aku akan memberikan Phi-ku itu kepadanya. Tetapi yang membuat aku merasa tersinggung adalah Rain berbicara seolah-olah P’Phayu sama sekali bukan orang yang menganggumkan.. Jika kamu sudah mendapatkan yang aku minta, bisakah kamu mengirimkannya ke email kami, Sky?” Tanya Ple.

Setelah selesai mengatakan hal itu, Ple segera berbalik menatap teman-temannya yang menunggu di depan ruangan ini dan membiarkan Rain melambaikan tangannya di udara begitu saja.

Rain tidak memiliki kesempatan lagi untuk meminta maaf kepada Ple.

“Aku mempunyai perkataan yang bisa aku ucapkan untukmu, Rain..” kataku.

Aku kemudian mencondongkan tubuhku lebih mendekat ke telinga sahabtku ini yang saat ini masih menatap Ple dengan tatapan mata yang sayu serta terlihat sedikit stres.

“Nok..” Kataku.

( NB: Nok artinya adalah burung dalam bahasa Thailand dan bahasa gaulnya adalah orang yang cintanya tak terbalas. )

“Kamu benar-benar bajingan!” Rain mengutukku.

Dia menatapku dengan ekspersi marah. Tetapi aku tahu dia tidak membenciku, tetapi yang dia benci adalah… P'Phayu.

---

Rain Pov

Aku benar-benar membenci P'Phayu..
Aku tidak tahu dia berada di mana saat ini tetapi jangan biarkan aku melihat wajahnya karena aku akan mengutuknya.

Seberapa tampankah dia? Apakah dia bisa di bandingkan dengan pahlawanku yang mengendarai super bike!

--

Saat ini aku melihat awan hitam pekat di atas kota Bangkok dan sedang menjatuhkan air hujan yang dingin ke atas tanah. Petir juga terdengar menyambar-nyambar di ikuti dengan suara raungan angin yang menerpa jendela restoran dimana aku sedang berada saat ini.

Yeah.. saat ini aku sedang berada di sebuah restoran yang terlihat ramai karena mereka bukan hanya menghindari hujan biasa, tetapi karena ada hujan badai yang turun sejak tadi.

“Oh.. Rain! Mengapa kamu tidak minum?” Tanya salah satu seniorku.

“Aku tidak bisa minum alkohol Phi..” Balasku.

“Kalau begitu untuk apa kamu datang kesini? Ayolah minum sedikit saja..” Bujuk seniorku lagi.

Hari ini adalah hari dimana para senior baris kodeku mengadakan acara kumpul-kumpul untuk memperhatikan junior mereka di tahun pertama. Saat ini bukan hanya saja seniorku yang sudah berada di tahun kelima saja yang datang tetapi ada juga senior dari dua puluh tahun yang lalu juga datang. Jika seperti ini bagaimana mereka bisa membiarkan aku tetap tenang disini?

Tetapi jika di tanya tentang keakrabanku dengan para senior ini dan disuruh menilai dari angka nol sampai sepuluh maka aku bisa mengatakan nol. Karena aku sama sekali tidak merasa dekat dengan mereka.

Aku nong yang jahat bukan?

Aku dan para seniorku ini meskipun kami belajar di Fakultas yang sama, tetapi kami tidak dekat sama sekali begitu juga dengan teman-temanku. Meskipun kami belajar di kelas yang sama selama dua semester ini, tetapi kami jarang berbicara satu sama lain.

Aku melihat ada seseorang wanita yang selalu melihat kearah ponselnya, jadi para senior mendesaknya untuk minum. Aku hari ini membawa mobilku dan akan mengemudi. Aku hanya ingin kembali ke rumahku dengan keadaan selamat tanpa mengalami kecelakaan.

“Jangan mempermainkan Rain atau dia akan mengutukmu..” Kata salah satu seniorku.

“Hei Phi! Aku bukan orang seperti itu..” Balasku.

Aku dengan cepat membantah perkaatan seniorku itu dan menggelengkan kepalaku. Aku bersih keras tidak ingin menyinggung siapapun yang ada disini, meskipun mereka senior dari baris kodeku sendiri. Saat mendengar perkaatanku, para seniorku hanya bisa tertawa.

“Tidak apa-apa. Kami sedang tidak membicarakanmu, Rain. Tetapi kami sedang membicarakan junior kami yang lain..” Kata seniorku itu.

“Yeah.. junior kita itu sangat sombong. Aku mendengar bahwa ketika dia sudah lulus maka ada perusahaan yang langsung menawarkan dia pekerjaan..”

“Oh.. Dia tahu bahwa dia seperti berlian yang indah dan aku dengar dia menolak semua tawaran itu..”

“Yeah.. yang aku dengar juga begitu dan apakah kamu tahu? Katanya dia di tawarkan gaji yang sangat tinggi melebihi orang yang baru lulus pasca sarjana..”

Saat mendengar percakapan dari para seniorku itu, aku melihat ke arah kiri dan kanan karena aku merasa seluruh meja mendengarkan percakapan para seniorku ini. Seniorku yang mengatakan bahwa gaji yang di tawarkan pada orang itu adalah gaji seperti seorang Arsitek yang sudah senior. Tetapi sebelum aku sempat mendengar orang itu mendapatkan gaji berapa? Aku bertanya-tanya siapa yang sedang di bicarakan para seniorku ini?
Saat para seniorku membicarakan orang itu, mereka tertawa terbahak-bahak dan mata mereka menunjukkan bahwa mereka bergembira.

“Dia berkata bahwa dia tidak ingin menjadi junior..”

Setelah mendengarkan perkataan itu suara tawa mulai terdengar di sekitarku.

“Tetapi memiliki dia di bagian barisan kode kita itu sangat bagus. Kita adalah baris kode yang sangat berkualitas..”

“Tetapi bukankah kamu juga menyukainya?”

“Yeah.. dia terlihat seperti pangeran dan siapa yang bisa membencinya?”

Di tengah-tengah percakapan yang terdengar lucu ini, aku hanya bisa merasa bingung dan mungkin saat ini wajahku seperti anak anjing yang kehilangan induknya. 🤣

Aku melihat teman-teman sekelasku semuanya menyimpan ponsel mereka di dalam tas mereka dan mendengarkan para senior kami dengan seksama. Aku yang memiliki kebingungan dalam waktu yang lama akhirnya mencoba untuk bertanya.

“Siapa orang itu? Siapa yang Phi bicarakan?” Tanyaku.

“Oh.. Rain. Apakah kamu tidak tahu tentang selebritis Fakultas kita?”

“…”

{✓} Love Strom - PhayuRain ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang