Love Story

6

Panik, panik, panik!

Itu yang dilakukan ashel sekarang.

Zean?

Dan tempat tawuran??

Bagaimana anak itu akan keluar dari sana pikirnya.

Tadi dia hampir saja turun untuk menarik zeenya tapi keburu pak supri memutar arah membalikkan lajunya.

Dia mengumpat, dia benar-benar mengutuk pria tua itu sekarang!!

Asshhh, zeaannnn!!!!!!
...

Sedangkan di tempat lain,

Sepertinya ashel salah jika berpikir hal yang berlebihan.

"yasshhh, good job guyss!!! Kayaknya kita nemu panglima baru sekarang!" -aran

"yoi, zee, gue ga nyangka lu jago banget ternyata!!" -aldo

"bro, lo tau ga? Tonjokan lu barusan udah nyelametin markas kita!"

"bener kata si robert, mulai sekarang lo bagian dari kita!" -aran

Aldo tersenyum senang merangkul bahu zean yang tampak diam masih mengusap sudut bibirnya.

Yahh, kulit tipis itu sedikit berdarah!

"eh, lo nginep markas aja kalo misal takut nyokap lo marah!" kata aldo perhatian membuat zee mendongakkan kepala.

Bukan soal perhatiannya, tapi bagian dia menyebut nyokapnya!

"yoi zee, lu di markas aja sama kita-kita. Tambeng-tambeng gini, banyakan juga kita anak mama!"

Zee menyunggar rambutnya kebelakang, membenarkan jaketnya sedikit lalu berdiri dari duduknya, dia bersiap pergi.

"ga perlu, gue balik aja. Di rumah ga ada orang juga!"

"beneran? Ayo deh kalo gitu gue anter! Ga bawa mobil kan lo?"

Aran mengantar zee diikuti mobil aldo di belakangnya.

Zee tak menolak, bahkan sekarang dia baru sadar jika mobil yang hampir menabraknya tadi pagi itu adalah mobil dua orang ini!

Melihat zean yang hanya diam, tiba-tiba aran ingin membuka suara,

"bro, tadi pagi lo gapapa kan? Sorry ya gue emang sengaja mau nyrempet lo"

Zee menoleh mendengar ucapan frontal dari teman barunya. Alisnya menukik,

"mau nyrempet kenapa lo klakson?!"

"hahaha, gue masih waras aja njir. Masak iya gue nyrempet orang depan sekolah. Nyari penyakit! Minim liat tempat lah"

"stres"

"haha lagian, lo kemaren ngeselin sumpah. Anak baru mana coba yang dateng nyelonong gitu aja. Udah telat banget lagi. Mana pakek hoodie item pula. Lo pikir aja gimana kita gak nganggep lo itu penyusup"

"penyusup?"

"anak Dwija Bakti noh! Hobby banget gitu-gituan"

"pinter lah!"

"maksud lo, gue bego?"

"lo pimpinan sekolah kita?"

"iya"

"ya bego!"

"anjing"
...

Di depan pagar rumah zee,

"besok lo bawa mobil ya, gue tungguin lo di parkiran!"

"ya"