"Dengar, Lyra...."
"Lily," potong Lyra. "Panggil aku Lily, JK."
James menipiskan bibir. Mamanya bilang Lyra berasal dari keluarga terhormat, memiliki popularitas tinggi, dan attitude yang patut di acungi jempol. Semuanya benar kecuali yang terakhir.
Pantas kah memotong pembicaraan orang begitu?
"Oke, Lily. Karena kamu seorang selebriti, saya yakin banyak pria yang lebih dari saya di keliling kamu," kata James. "Jadi, mari kita tolak perjodohan menyebalkan ini."
Lyra menyenderkan tubuhnya pada punggung kursi. Menyilangkan tangan di depan dada. Seumur hidup baru kali ini ada orang yang tidak mau menikah dengannya.
Padahal biasanya Lyra yang membatalkan perjodohan, but now, dia yang dicampakkan.
Lyra menyibaskan rambut ash grey-nya dengan pongah. "Nggak mau. Gue nggak mau ditolak."
"Saya nggak nolak kamu," bantah James. Dia merasa mengajak membatalkan perjodohan bersama, bukannya menolak.
"Ajakan lo itu menandakan lo nggak mau menikah sama gue, artinya gue ditolak." Lyra menggelengkan kepala. "Gue nggak suka penolakan."
James berdecak. "Memangnya kamu mau menikah sama saya?"
"Mau," jawab Lyra cepat. Membuat James mengeraskan rahang karena kesal. Ternyata menghadapi Lyra lebih sulit dari yang dia pikirkan.
James akan membuka mulutnya kembali, tapi pelayan datang membawa pesanannya. Semangkuk kecil salad menjadi hidangan pembuka kali ini. James menatap Lyra yang masih setia memandang wajahnya sebelum akhirnya dia mulai makan.
Tidak ada orang yang merasa nyaman ketika diperhatikan saat makan. Begitu juga dengan James. Pria tiga puluh tiga tahun yang berprofesi sebagai pengacara itu berkali-kali mengumpat dalam hati.
Bahkan ketika main course dan dessert sudah selesai ia makan, Lyra masih belum berpaling dari wajah James. James jadi penasaran, apakah Lyra bisa kenyang hanya dengan melihatnya makan?
"Kamu tahu kalau kamu tidak sopan." Itu adalah pernyataan yang cukup sering didengar oleh Lyra.
"Kenapa cowok tampan, panas, dan sexy kayak lo belum nikah?" tanya Lyra penasaran.
Memiliki ketampanan, kekayaan, dan juga attitude yang sopan adalah nilai plus yang dimiliki James Kaleel. Harusnya pria itu sudah memiliki wanita berpendidikan tinggi dan terhormat di sampingnya. Bukannya terjebak dengan perjodohan kolot seperti ini.
Lyra tidak mengenal James sebelumnya tapi Mamanya bilang dia adalah pengacara kondang. Mungkin pulang nanti Lyra harus mengetikkan nama James di Google untuk mecari tahu.
"Wanita yang dijodohkan mama saya buruk. Mereka kaya, suka pamer, dan bodoh. Saya suka wanita sederhana dan bermartabat," jawab James jujur. Mungkin Lyra akan langsung mundur kalau dia bilang begitu. Karena Lyra sama sekali tidak sederhana.
"Jadi, Bapak pengacara JK ini lebih suka wanita yang membosankan," komentar Lyra membuat JK mendelik, tak terima.
"Dia nggak membosankan," ketus JK.
"Oh, jadi sudah ada dia yang sederhana dan bermartabat?" Lyra memicingkan mata, menatap curiga. Walau James tidak bereaksi apapun tapi Lyra tahu jawabannya adalah iya.
"Pasti keluarga Abimana nggak ada yang setuju, makanya sampai sekarang belum dinikahi," ujar Lyra lagi.
Kalangan keluarga old money memang begitu. Menganggap seseorang dari kekayaan dan popularitas. Kalau wanita milik JK belum dinikahi sampai sekarang, kemungkinan yang paling besar adalah karena restu. Tidak heran kalau diumur tiga puluh tiga tahun, JK masih terjebak dalam perjodohan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEDUCING HOT LAWYER
RomanceMATURE CONTENT (21+) Menggoda JK dan membuatnya jatuh cinta adalah misi besar bagi seorang selebriti ternama Lyra Adiwilaga atau yang biasa dipanggil Lily. Karena terus mendekati tanpa ampun, JK yang semula konsisten bersikap dingin perlahan mulai l...