Winona dan segala drama hidupnya.
menjadi dirinya harusnya mudah bukan? menjadi cucu perempuan satu-satunya di keluarga powerfull di Indonesia, materi yang berlimpah, ia bisa mendapatkan semuanya hanya dengan menunjuk.
tapi ternyata tidak semudah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Altario berjalan memasuki kediaman utama milik Darmadi Hartono, di ruang tengah ia melihat para sepupunya yang sedang berkumpul, ada Haikal, Mario, Jeffan, dan Keano, Altario menghampiri mereka.
"Ada apa sih? kenapa Opa tiba-tiba minta kita kumpul?" tanya Altario kepada para sepupunya.
"Mau bagi warisan kali ya," ucap Haikal sembarang yang langsung mendapat toyoran dari Keano —cucu paling tua— sedangkan Altario dan yang lain hanya menertawakan.
"Sembarangan kalo ngomong, Opa masih sehat begitu kok udah ngomongin warisan," omel Keano kepada Haikal.
"Andra nggak ikut Al?" Jeffan bertanya kepada adek sepupunya itu karena ia sempat bertemu dengan Althafandra beberapa hari yang lalu, Jeffan kira Andra sudah berbaikan dengan omnya dan kakeknya itu tapi sepertinya belum karena ia tidak ikut hadir malam ini.
"Andra udah balik ke semarang kemarin, lagian anaknya juga nggak bakal mau diajak kesini, pas peresmian hotel aja dia gak mau dateng diacara utama."
Mario yang duduk di samping Altario menumpukan kepalanya di sisi sofa "Feeling gue Al bakal jadi pemeran utamanya malam ini."
"Gue lagi? Dari kemarin gue mulu yang kena," keluh Altario yang merasa akhir-akhir ini sang Opa sering kali mengkode dirinya untuk menjadi pewarisnya, sebenarnya bukan Altario gak mau tapi Altario merupakan cucu paling muda disini, rasanya nggak enak ke para sepupunya saat Opanya selalu terlihat jomplang dalam memperlakukan mereka, ya meskipun tidak ada persaingan diantara mereka.
"Opa kayaknya udah nentuin pilihannya ke Al, beberapa waktu lalu Opa gencar promosiin Al ke para kolega," Sahut Keano.
"Syukur deh gue jadi bisa bebas, jadi pewaris pasti akan mengambil kebebasan gue, nggak dulu," balas Haikal dengan lega sambil memasang wajah mengejek kepada Al.
Jeffan mengangguk setuju dengan Haikal, "Gue juga udah cukup dengan yang gue dapat sekarang sih, jadi pewaris cukup menyusahkan."
"Kenapa harus gue? Maksudnya gue yang paling muda disini Mas Kean bahkan lebih cocok," keluh Altario yang membuat Keano terkekeh kearahnya.
"Karena diantara kami semua, cuma kamu yang lulus ujian dari Opa, di tambah kamu anak om Agung, setelah Opa kepemimpinan bakal ada di tangan om Agung dan ya tentu setelah itu kamu," balas Keano menjelaskan.
"Ujian? gue gak ngerasa Opa pernah ngasih ujian ke gue mas?" tanya Altario bingung.
Ganti Mario yang menjelaskan "Al lo pikir kenapa dulu Opa langsung ngasih lo perusahaan cabang di London pas lo lanjut S2 ke London? dia lagi ngetes lo kalo lo bisa handle itu berarti lo lolos ujian, dan lo berhasil bahkan perusahaan itu mengalami peningkatan yang pesat."
"Itu Ujian? Anjir gue nggak sadar."
Keano tertawa, "Project SH Hotel juga masuk ke soal Ujian mu Al, Projectnya selesai tepat waktu, berarti kamu lolos, makin yakin deh Opa."
