3

700 103 11
                                    

(Y/n) berjalan pelan menuju pohon besar di depannya dengan bingung. Dia tidak tau dimana dia sekarang. Tp yang pasti, dia sedang bermimpi.

"Apa ini lucid dream?" Heran (Y/n) seraya mendudukkan diri di bawah pohon besar itu.

Tempat itu sangat hening. Bahkan (Y/n) bisa mendengar suara detak jantungnya sendiri.

Tidak tau harus apa, (Y/n) mendongak dan menatap langit penuh bintang yang jelas sangat berbeda dengan langit yang dia tau.

"...sepi sekali" gumam (Y/n) yang lalu memejamkan mata.

Setelah dipikir pikir. Kapan terakhir kali dia merasa setenang ini?

Sejak kecil, (Y/n) selalu saja bekerja keras untuk mencapai tujuannya, yaitu untuk mengobati eleazer.

Tapi dengan musnahnya eleazer, apa lagi yang harus dia lakukan? Mengasuh scaramounce?

(Y/n) bingung. Tidak seperti Al-haitham dan kaveh yang sangat berambisi, (Y/n) sebenarnya tidak memiliki suatu keinginan yang kuat. Karena itu, dia hanya menetap di kegiatannya sekarang. Meramu obat.

Dan karena keadaan akademia yg sekarang sangat kacau balau, (Y/n) mulai kehilangan niatanya untuk mengabdi pada akademia.

Mendengus, (Y/n) membuka matanya dan terkejut setengah mati saat melihat wajah scaramounce yg berada tepat di hadapannya.

Dengan kasar, (Y/n) menoyor kepala scara menjauh dan mendudukkan diri.

Matanya segera melihat ke sekitar dan mengernyit saat mendapati dirinya berada di kasur scaramounce.
Bukannya tadi dia masih di meja kerjanya?

"Kau ini... Kasar sekali jadi perempuan"

Menoleh, (Y/n) menatap scaramounce malas.

"Salah siapa juga kau tiba tiba ada di depanku" ujarnya "lagian, kenapa aku ada di kasurmu?"

Scaramounce mendengus sambil memegangi hidungnya yg rada sakit.

"Kau tiba tiba tertidur saat berbicara denganku, jadi aku bawa saja kau ke tempatku. Toh, disini tidak ada tempat lain untuk merebahkanmu. Kau mau aku biarkan di lantai?  Setidaknya berterimakasih lah" celotehnya panjang lebar.

(Y/n) tidak menanggapinya dan berdiri untuk kembali ke meja kerjanya.

Scaramounce kesal. Tp dia tidak mau berurusan dengan (Y/n) dan memilih untuk duduk di sisi kasurnya sambil memperhatikan (Y/n).

"Nahida memanggilku" ujar scaramounce tiba tiba.

Mendengar nama sang archon disebut, (Y/n) menatap scaramounce meminta penjelasan.

"Hari ini si pengembara akan datang untuk mencari informasi kakaknya di irminsul. Dan nahida memintaku untuk membantunya"

"Hei... Informasi ini, memangnya tidak apa kalau aku tau?"

"Kenapa tidak? Kau sudah banyak membantuku. Jadi aku yakin kau pasti akan dipanggil juga"

Sweetdrop, (Y/n) merasa kalau dia akan mendapat tugas menyulitkan lagi...

Dan yg benar saja, tidak lama setelah pembicaraan itu, scara dan (Y/n) dipanggil oleh nahida dan dia dikenalkan kepada si pengembara bernama aether, dan sahabat kecilnya paimon.

"Jadi, sekarang mereka akan ke irminsul, (Y/n).  Kau bisa tunggu disini kalau kalau sesuatu terjadi pada scara" ujar nahida.

(Y/n) nengangguk meng-iyakan dan melihat scaramounce dan aether yg menghilang tiba tiba.

Sepertinya mereka sudah sampai di irminsul.
Dan entah kenapa firasat (Y/n) buruk.

"Nahida... Apa aku boleh ikut dengan mereka?" Tanya (Y/n).

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another Way To Love {Scaramounce X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang