Satu tahun sudah berlalu, pernikahan yang Yeonjun dan Yeji jalani kini adalah pernikahan terpaksa, pernikahan berdasarkan perjodohan. Tapi Yeonjun mulai menyukai dan menyayangi istrinya sejak mereka tinggal bersama.
Yeonjun memperlakukan Yeji layaknya seorang putri yang tinggal di istana, namun sebaliknya Yeonjun justru diperlakukan seperti budak.
Hal seperti itu terjadi selama pernikahan mereka berjalan, dan akhirnya suatu kejadian membuat Yeji menyadari sesuatu. Jika kebaikan dan kesabaran Yeonjun membuatnya jatuh cinta.
Yeji merasakan karmanya sendiri. Ketika dia berkencan dengan seorang pria dan terpergok oleh kedua orangtuanya, tapi Yeonjun justru membelanya.
Lelaki yang sudah dia sakiti berkali-kali justru membelanya.
Dan saat itu, detik itu juga, Yeji jatuh cinta dengan suaminya sendiri. Suami yang selalu dia acuhkan, suami yangselalu dia sakiti hati dan perasaanya, suami yang selalu dia perlakukan seperti sampah yang justru membelanya.
Jika Yeji sadari, Yeonjun tak pernah sekalipun menolak permintaanya, tak pernah sekalipun menyakiti hatinya. Yang dilakukan suaminya hanya bersabar dan menunggu istrinya untuk jatuh kedalam pelukan hangatnya.
Dan sekarang Yeji sudah jatuh, sejatuh-jatuhnya kedalam pesona seorang Choi Yeonjun. Laki-laki baik dan penyabar.
Tapi disaat Yeji mulai jatuh cinta, justru Yeonjun sekarang hilang dengan kesabarannya. Dia menghiraukan Yeji dan Yeonjun malah seolah membebaskannya.
🦊🦊🦊🦊🦊
Malam ini Yeji baru saja selesai memasak, dia memasak sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga. Entah kenapa jantungnya berdebar kencang, ini kali pertama Yeji memasak untuk Yeonjun.
Sekarang sudah pukul delapan malam, tapi kenapa Yeonjun belum pulang juga?
Biasanya Yeonjun akan pulang sekitar pukul lima sore, tapi jika lembur akan pulang pukul tujuh atau lebih.
"Mungkin sebentar lagi Yeonjun akan pulang." monolognya.
Wanita itu duduk menunggu di ruang santai, menunggu Yeonjun sambil menonton drama kesukaannya.
Dua jam sudah berlalu, tapi Yeonjun tak juga memperlihatkan batang hidung. Yeji mulai menguap, mengantuk. Karena kelopak matanya serasa ingin mengatup, maka Yeji senderkan punggungnya ke senderan sofa. Lalu menutup kelopak matanya dan terlelap.
🦊🦊🦊🦊🦊
Disisi lain..
Yeonjun masih berada di kantor, masih berkutat dengan pekerjaannya yang menumpuk. Padahal pekerjaan-pekerjaan itu masih ada tenggat waktu yang lama.
Tapi dia memilih mengerjakannya selagi ada waktu luang. Ini merupakan caranya agar Yeonjun melupakan Yeji, dan menepis perasaannya.
Yeonjun tak akan berharap lagi, dia sudah lelah dengan tingkah laku Yeji. Jadi dia putuskan untuk menghindar dan mungkin nanti jika sudah saatnya, dia akan menceraikan Yeji. Agar gadis itu bebas dan bisa lebih leluasa bertemu dengan kekasihnya.
Tepat pukul dua belas malam Yeonjun putuskan pulang kerumah. Namun dahinya mengernyit melihat pemandangan yang tidak biasa melihat Yeji tertidur di sofa ruang santai.
"Apa dia menunggu ku?" monolognya.
"Tidak mungkin sih."
Yeonjun menggendong tubuh mungil itu hati-hati dengan ala bridal, dan menidurkan Yeji dikamarnya yang terletak dilantai dua. Setelah selesai Yeonjun kembali ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yeonjun's Love Story
FanfictionBerisi Oneshoot / Twoshoot / Threeshoot kisah Cinta Yeonjun dengan para gadis. Yeonjun x Girls (idol) ⚠️Warning⚠️ Fiksi !! B x G 🔞