Dawai violin terdengar merdu dan di iringi seorang wanita cantik menari dengan gemulai. Sorak-sorai dan tepuk tangan ramai memenuhi ruangan teater kecil di pinggiran kota. Sebuah teater vintage dan banyak dikunjungi para lansia untuk menikmati masa tua mereka. Lampu ruangan kemudian menjadi gelap dan bangku-bangku telah kosong rupanya pertunjukan kecil telah usia dan hanya meninggalkan dua insan muda-mudi sedang bersiap-siap pulang sambil mengambil sepeda masing-masing di taman tempat biasa mereka parkir.
"Taehyung, gimana kalau kita makan di warung ttaebokki?" Tanya gadis teater bernama Sakura. Gadis itu tampak begitu mungil di samping pemuda dengan tinggi 178 cm. Raut wajah tampan pemuda itu kemudian mengangguk setuju, matanya sayu dengan bibir melengkung seperti apel. Mereka pun menyantap suguhan pemilik warung ttaebokki dengan lahap ditambah suasana dingin di langit musim gugur. Sakura meniup tangannya beberapa kali guna menghangatkan dirinya. Taehyung langsung meraih dan menggenggam tangan sahabatnya itu dengan erat agar Sakura bisa hangat. Sakura terdiam menikmati sentuhan tangan besar Taehyung yang menggenggamnya hangat.
"Gimana? Apa kau masih kedinginan?" Tanya Taehyung dengan lembut sambil memandang kepada gadis didepannya. Sakura menggeleng senang. Malam bertambah larut, daun-daun maple satu persatu gugur diguyur hujan di bulan November.
Seperti biasa Taehyung dan Sakura menghibur para lansia itu di teater. Jaket tebal kini menyelimuti Sakura karena hujan deras kembali melanda. Dirinya dan Taehyung berteduh hingga hujan reda. Tapi hari ini Sakura seperti sial karena ban sepedanya bocor.
"Ada apa?" Tanya Taehyung ikut memeriksa ban sepeda Sakura, kemudian ia berkata bahwa sepeda Sakura dibawa ke bengkel saja dan ia ikut dengannya pulang. Taehyung pun membonceng Sakura di tengah genangan air sehabis hujan. Sakura memeluk erat pinggang Taehyung dan menyandarkan kepalanya dipunggung pemuda itu, jujur saja ia telah lama mencintai sahabatnya. Tapi Sakura tak pernah mengatakan hal itu karena tak mau persahabatan mereka hancur dan tak ingin Taehyung menghilang darinya. Tak apa begini saja agar aku tetap bisa melihatmu. Ucap kata Sakura dalam hati kemudian memeluk Taehyung semakin erat.
Festival out door penyambutan musim dingin telah tiba, Taehyung dan Sakura diundang untuk mengisi acara. Sakura mengenakan hanbok modern dengan lengan menyerupai sayap. Sangat cantik. Taehyung memakai toxedo putih, wajahnya semakin tampan sembari menenteng violin. Semua mata tertuju pada keindahan visual mereka. Taehyung menggesekkan dawai violinnya memainkan lagu Ahn Ye Eun - full bloom terdengar mendayu-dayu di aula terbuka di penuhi daun keemasan musim gugur, Sakura kemudian menggerakkan setiap lekuk tubuhnya dengan indah menyerupai Phoenix. Raut wajah cantik dan tegas menghipnotis setiap pria yang melihatnya. Namun tak lama para malaikat kembali menurunkan hujan lebat, membuat penonton berlarian ke teras gedung. Taehyung tetap memainkan violinnya dan Sakura masih melanjutkan tariannya di tengah guyuran hujan. Suasananya semakin dramatis dan melankolis. Kini lekukan tubuh Sakura semakin terlihat jelas akibat hujan membasahi tubuhnya. Mata Taehyung mengekori setiap gerakan tarian Sakura, dia benar-benar terpukau dan baru menyadari perasaannya pada gadis musim semi itu. Benar, dia menyukai Sakura. Pertunjukan tari pun diakhiri dengan Sakura yang memeluk Taehyung yang memegang violin, Taehyung kemudian menatap Sakura sembari hujan terus mengguyur dua sahabat yang saling jatuh cinta tersebut. Taehyung melepaskan violinnya kemudian merengkuh wajah Sakura, menarik mendekati wajahnya. Lalu, Taehyung menempelkan bibirnya ke bibir Sakura. Mata mereka terpejam. "Saranghae." Bisik Taehyung. Mata gadis itu terbuka dan dia dapat menangkap ketulusan di mata Taehyung. Kemudian ia menjawab,"Saranghae, oppa." Kini suara tepuk tangan bertambah riuh dari arah penonton. Sakura dan Taehyung tersadar dan merasa kikuk namun pada akhirnya dikalahkan oleh kebahagian. Daun-daun musim gugur luruh seutuhnya. Musim baru segera datang dimana salju pertama telah jatuh seperti cinta yang bisa datang dari siapa pun dengan keadaan tak terduga.