Guys ...
Kalian kalau upacara pernah pingsan nggak, sih? Kalau panas banget bisa pingsan kan, ya.
Mey nggak kuat kayaknya.Happy Reading 🌺
Upacara bendera hari senin kali ini terasa sangat melelahkan, karena matahari bersinar sangat terik. Siswa-siswi yang sudah kecapekan itu mengeluh kepanasan. Bahkan ada beberapa yang pingsan.
Ameyra yang masih berdiri itu merasakan pusing di kepalanya. Ia mencoba bertahan walaupun keringat dingin sudah membasahi wajah cantiknya. Tapi tampaknya ia tak bisa melawan. Pandangan matanya gelap dan tubuhnya ambruk saat itu juga. "Mey!" teriak Olivia panik.
Petugas PMR segera melakukan pertolongan pertama dengan membawa Ameyra ke UKS. Pertolongan pertama, mereka melonggarkan sabuk, dasi, dan melepas sepatu Ameyra.
Setelahnya, tubuh gadis itu dibaringkan di tempat tidur yang nyaman. Tak lupa, barang wajib ketika ada yang pingsan. Apa itu? Ya. Minyak kayu putih.
Para petugas PMR yang semuanya perempuan itu mengoleskan minyak kayu putih ke leher dan perut Ameyra. Supaya memberikan kehangatan.
Setelah selesai melakukan tugasnya, mereka keluar. Salah satu ada yang menjaga Ameyra. Tapi tiba-tiba, seseorang datang menepuk pundaknya.
"Kak Arya?"
"Hm, kamu keluar aja. Ameyra biar saya yang jaga."
"Nggak apa-apa, Kak?"
"Iya."
"Baik, Kak."
Arya menemani Ameyra yang masih memejamkan matanya. Karena dirinya juga sedikit pusing, akhirnya ia pun tertidur di kursi.
Beberapa saat kemudian, Ameyra mulai siuman. Ia berusaha membuka matanya. Gadis itu melihat sekeliling. Ia jelas sudah tau di mana ia sekarang. UKS SMA TRISAKTI. "Aku kenapa?"
Ameyra pikir dirinya sendirian saat itu. Tapi, ia melihat ada seorang murid laki-laki yang tidur dengan posisi duduk bersandar di kursi.
Wajah si murid laki-laki memang kurang jelas saat itu. Ameyra menyipitkan matanya. "Arya?" panggil Ameyra pelan.
Tapi meski pelan, suara itu masih bisa didengar oleh sang pemilik nama.
Arya langsung bangun dari tidurnya. "Eh Lea, udah sadar? Gimana? Ada yang sakit? Atau pusing?" Arya melangkah mendekat ke arah Ameyra. "Aku ambilin teh hangat, ya?" tanya Arya dengan raut wajah khawatir. Lalu ia berniat keluar untuk mengambil teh itu. Namun, Ameyra menahan tangannya.
"Kenapa? Aku mau ambil teh buat kamu."
Ameyra tersenyum manis.
"Nggak apa-apa, Ar. Nggak usah. Makasih, ya."Ucapan itu hanya dibalas anggukan dan senyuman dari Arya. Manis sekali. Ini adalah senyuman termanis yang Ameyra dapatkan. Ia salting dibuatnya.
Kalian jangan bayangin Arya alias Chen Ze Yuan senyum.
Arya dan Ameyra mengobrol sebentar di UKS. Hanya sekitar 15 menit. Setelah dirasa sudah mendingan, Arya mengantar Ameyra masuk kelas. Saat ini sedang jam istirahat pertama. Jadi, koridor ramai dipenuhi siswa-siswi SMA TRISAKTI.
Arya dan Ameyra yang berjalan berdua sambil bergandengan tangan langsung menjadi pusat perhatian. Cuitan heboh pun mulai membuat telinga panas. Ada yang mendukung tapi tak sedikit juga yang terang- terangan mengatakan patah hati.
Sementara Arya dan Ameyra, mereka tak menanggapi apa-apa. Arya sudah memasang raut wajah dinginnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rest In Love
Teen FictionPersahabatan yang tulus itu bisa datang dari mana saja. Cinta yang tulus juga bisa bertemu dengan cara yang tak terduga. Tapi, kasih sayang yang tulus dari seorang Ayah yang sudah terlihat tidak peduli lagi dengan keluarga? Yang meninggalkan keluar...