4. Calon Suami

500 46 10
                                    

Satu amplop cokelat dilemparkan ke atas meja rias Lyra, hingga membuat selebriti cantik itu kesal karena kegiatan make up-nya diganggu.

"Yang sopan lo sama gue!" Meski kesal tapi tangan Lyra langsung menaruh maskara, berganti meraih amplop dan membukanya.

Sementara Lyra membaca beberapa lembar kertas dan puluhan foto, Julian duduk di tepi ranjang wanita itu. Semalam saat dia masih sibuk lembur memanjakan tubuhnya dengan sang kekasih, Lyra menelepon. Memintanya melakukan sesuatu yang sama sekali tak dia mengerti.

"Mau apa lo nyari info soal pendatang baru? Dia berpotensi tenar?"

Lyra menggeleng pelan, menaruh kembali ke dalam amplop apa yang sudah ia keluarkan tadi. "Dia sama sekali nggak berbakat. Uang JK sampai nggak berpengaruh apa-apa berarti dia payah."

Meski kaya tapi James bukan berasal dari keluarga yang memiliki pengaruh di dunia hiburan. Tidak akan ada yang bisa dilakukan James untuk membantu menaikkan nama pacarnya. Apalagi keluarga Abimana menentang hubungan mereka, bisa dibilang karir pacar James tak akan berhasil.

Julian mengerutkan dahi. "Siapa JK?"

"Calon suami," jawab Lyra enteng, langsung berdiri begitu selesai merapikan rambutnya.

"Lo setuju sama perjodohan kemarin? Why?"

Mengenal Lyra sejak kecil membuat Julian tahu betul kalau wanita itu tak suka hidupnya diatur. Apalagi urusan pasangan. Lyra selalu membuat masalah setiap kali diminta datang ke kencan buta.

But, now? How come?

"Lo akan tahu kalau sudah ketemu dia." Lyra duduk di sebelah Julian, menatap sepupunya itu dengan wajah menggoda. "Gue ganggu malam panas lo ya?"

"Ya menurut lo?" kesal Julian.

"Gue bakalan lebih sering lagi ganggu lo kedepannya, sepupu," bisik Lyra menyebalkan.

***

Lyra menatap tulisan nama firma hukum keluarga Abimana di atas gedung tinggi. Kemudian membawa high heels keluaran Miu Miu masuk ke dalam gudangnya para pengacara berbakat di negeri ini. Untuk apa? Tentu saja untuk menemui JK-nya.

Mana bisa dia menerima dirinya dicampakkan begitu saja. Di pertemuan pertama pula.

Senyum Lyra mengembang ketika melihat James nampak berbicara dengan seseorang di depan meja resepsionis. Langsung saja dia melambaikan tangan dengan heboh. "Calon suami!"

Beberapa orang menoleh, termasuk James. Namun, pria itu langsung menyesal begitu melihat kehadiran Lyra yang mencolok. Apakah wanita iti tidak sadar kalau dirinya populer? Apakah Lyra terlalu bodoh untuk mengetahui kalau kelakuannya membuat mereka jadi bahan gosip?

Dan yang terpenting, untuk apa seorang selebriti mengunjungi firma hukum keluarga Abimana?

"Bapak calon suami Lyra? Lyra Adiwilaga?" bisik Ken ingin tahu. Dia adalah pengacara junior yang berada di bawah naungan James. Dan suatu kehormatan dia bisa melihat Lyra, sang idola.

"Bukan, nggak kenal juga," jawab James acuh. Memberikan lirikan singkat pada Lyra yang mendekat. "Kita bicara lagi nanti, saya mau pergi dulu."

James berniat keluar kantor setelah mengurus beberapa dokumen yang dia butuhkan dalam sidang besok. Rencananya dia akan makan siang dengan pacarnya hari ini.

"Ngelewatin gue gitu aja bakalan bahaya lo," peringat Lyra ketika melihat James berlalu begitu saja. Bibirnya tertarik tipis ketika si pria berhenti, mendengus kesal dengan kedua tangan masuk ke dalam saku.

Lyra yang memakai dress hitam dengan belahan dada rendah  berbalik. Menghampiri James sembari melepas kacamatanya.

"Calon suami mau ke mana?" tanya Lyra. Tangannya bergelayut manja di lengan James. Membuat beberapa orang dengan sengaja melihat ke arah mereka karena penasaran. Lyra sih tidak masalah, tapi berbeda dengan James.

Pengacara itu langsung menghempas tangan Lyra. "Jangan bersikap sok kenal."

"Kita memang kenal," sanggah Lyra tenang. "Kemarin malam kepala keluarga Abimana telepon, katanya pertunangan akan dilakukan minggu depan."

Tubuh James menegang, rahangnya mengetat. Setelah perdebatan panjang semalam, keluarganya tetap memutuskan melanjutkan perjodohan ini. What the fuck! James nggak akan diam saja.

"Nggak akan pernah terjadi apa-apa di antara kita," ujar James dingin. Netra tajamnya menyorot lautan kehangatan dalam mata Lyra. Yang langsung membuatnya terkejut sampai tak berkata-kata.

Apakah Lyra... memang secantik ini?

"Lo bukan orang yang berhak mengambil keputusan, calon suami."

***

Hai, LAV ❤

MAAF BANGET TADI SIANG NGGAK UPDATE 🙏 LAGI SIBUK DAN NGGAK ADA WAKTU 😭😭😭

BESOK TUNGGU DI JAM 12.00 - 16.00 UNTUK UPDATE SELANJUTNYA YAAA ❤❤❤

XOXO

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEDUCING HOT LAWYER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang