26. (Obrolan Unfaedah)

235 26 5
                                    

Hai update lagi nih, pada nungguin Sekar gak nih?
Sorry, lumayan sibuk sih padahal lagi libur kerja dua minggu hehe.



Jika jarak keduanya sedekat ini, Sekar kembali teringat suatu momen dimana bibirnya dan bibir Argel tidak sengaja bertemu. Masih ingat kan kejadian Argel mengambil first kiss Bella di lapangan?

Sekar segera mendorong tubuh Argel menjauh. Gadis itu memegang dadanya, jantungnya tidak berdetak dengan normal. Setelahnya, dengan gerakan pelan dia turun dari pangkuan Argel dan kembali duduk di tempat semula.

"Ini semua gara gara minuman di kulkas" batin Sekar kesal.

Kecanggungan menyelimuti keduanya. Mereka sama sama diam dan menatap fokus ke arah layar lebar yang sedang menampilkan adegan ciuman. Mata mereka fokus ke sana, tapi pikiran mereka berkelana kemana mana, dengan jantung yang terus berlomba ria.

Argel melirik Bella sekilas. Cowok itu tersenyum miring melihat ekspresi terkejut yang nampak di wajah cantik Bella. Argel tau, gadis itu sudah pasti kepalang malu karena harus jatuh di pangkuannya.

"Gue mau pulang Ar" lirih Sekar pelan.

Argel memutar kepalanya dan menatap Bella dengan tatapan nakal. Cowok itu memperhatikan setiap inci wajah Bella yang cantiknya melebihi dewi fortuna. Tatapan dari Argel itu membuat Sekar bergerak tidak nyaman.

"Ar, gue mau pulang, anterin, ini udah malem banget tau" kesal Sekar saat melihat Argel hanya terus menatap nya.

"Gak nginep aja? Udah malem nih" sahut Argel yang refleks membuat Sekar mendelik ke arahnya.

"Anterin gue pulang atau gue pulang sendiri" ancam Sekar.

Argel hanya menghembuskan nafas panjang. Masih tidak rela jika gadis pujaannya harus kembali pulang meninggalkan dia di apartemen sendirian. Tapi, dia juga tidak bisa menahan Bella semakin lama, bisa bisa cewek itu semakin benci dan menjaga jarak dengannya.

"Oke, gue ambil kunci mobil dulu"

Sekar bernafas lega. Gadis itu kembali berdiri dan melangkah pergi ke arah pintu. Sejenak, matanya mengerling ke setiap sisi ruangan. Apartemen Argel terlalu aesthetic untuk laki laki modelan dia.

Argel kembali dengan jaket hitam yang membalut pas tubuh jangkungnya. Cowok itu segera menghampiri Sekar yang tanpa sadar terus menatap dirinya.

"Ya, gue tau gue ganteng, cepet jatuh cinta lagi ya" cetus Argel membuat Sekar tersadar dan memalingkan wajahnya.

Argel terkekeh geli melihatnya, cowok itu segera berlalu terlebih dahulu lalu diikuti Sekar di belakang nya. Argel menyuruh Sekar menunggu nya di depan, cowok itu kembali ke dalam garasi dan mengambil mobil sport putihnya.

Sekar mendengus jengkel ketika melihat Argel semakin narsis didepannya. Cewek itu segera masuk ke dalam mobil Argel ketika mobil itu berhenti di sampingnya.

Argel kembali melajukan mobilnya, membelah jalanan malam yang tidak terlalu ramai. Mungkin karena hari sudah terlalu malam. Tidak ada perbincangan yang terjadi diantara mereka, hanya alunan lagu dangdut dari Roma Irama.

"Kenapa harus dangdut sih" batin Sekar malas.

Argel menatap Bella yang hanya diam. Kemudian cowok itu kembali mengalihkan pandangannya ke depan. Hatinya tidak dapat berbohong, betapa senangnya dia malam ini, bisa memulai rencananya untuk mendekati Bella dan mendapatkan nya kembali.

"Bel, gak mau beli jajan dulu gitu?" tawar Argel memecahkan keheningan.

"Nggak ah, udah deh lo cepetan bawa mobilnya, lama banget" gerutu Sekar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NERD'S TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang