Noah Dawson, manager gold coast resort, menatap tajam lembaran resume di tangannya. Dalam resume tersebut tidak dilampirkan foto diri Airin selain data pribadi dan deretan prestasinya selama bekerja di Maxwell corp.
Really? Gadis cupu ini?
Noah melirik sekilas ke arah wanita bertubuh mungil yang duduk di depannya. Rambutnya yang bergelombang halus tampak diikat menjadi satu, lalu pandangan mata Noah terhenti di mata Airin yang mengenakan kacamata tebal dengan bingkai lebar hitam.
"Minus berapa?" Noah menatap Airin.
"Apa?" Airin tampak tertegun sejenak, mencoba menganalisa pertanyaan dari Noah.
"Matamu, minus berapa?"
"Oh, minus 3, tapi silinder dua." Airin menatap ke arah Noah "Apakah ada masalah, pak?"
"Kenapa gak pake kontak lens?" Noah menatap ke arah bingkai kacamata Airin yang terasa sangat ketinggalan jaman.
"Saya orangnya gak telaten pak. Kontak lens itu mesti extra hati hati perawatannya. Ntar malah mata saya yang iritasi. Ini yang dibahas kok malah mata saya ya pak?" Airin menatap tajam ke arah Noah, sedikit tidak suka dengan pertanyaan Noah.
"Forget it." Noah menghela nafas panjang. "Sejujurnya aku tidak tau, kenapa pusat tiba tiba menugaskan dirimu di sini. "
Wuihh penolakan secara terbuka, apakah karena penampilan cupuku?
Airin menahan dirinya untuk tetap bereskpresi datar.
"Tapi melihat deretan prestasimu di pusat, sepertinya cukup menjanjikan. Tapi maaf, melihat penampilanmu, aku sedikit ragu." Noah kembali menatap Airin.
Cowo di mana mana, pasti liat fisik dulu, bener kan?
"Kenapa dengan penampilan saya, pak? Selama ini saya tidak mendapatkan keluhan apapun di pusat."
"Saya rasa akan lebih baik jika kacamatamu diganti dengan kontak lens." Noah kembali menatap bingkai kacamata yang berwarna hitam tebal di wajah Airin.
"Saya kerja di back office pak, beda kalau saya kerja di front office, di sana penampilan memang menjadi tuntutan utama."
"Forget it." Noah berdehem, meletakkan resume Airin di atas meja, merasa perdebatannya dengan Airin tentang kacamata dan kontak lens tidak akan membuahkan hasil. "Walaupun kamu dikirim oleh pusat, aturan yang berlaku di sini, tetap aturan saya. Saya akan beri masa percobaan tiga bulan. Jika kinerja kamu tidak seperti di resume ini, maaf jika kamu harus saya kirim kembali ke pusat."
"Tenang saja pak. Saya janji bapak pasti akan puas dengan hasil kerja saya." Airin mengangguk tegas.
"Saya tunggu bukti nyatanya bukan sekedar omong kosong." Noah menyandarkan dirinya di kursi, menekan tombol di mejanya. "Satu lagi, kamu sepertinya cukup spesial di pusat. Pusat memintaku memberikan fasilitas mess utama. Mess untuk kelas manager."
"Jika bapak keberatan, saya gak masalah tinggal di mess karyawan." Airin menghela nafas samar.
Bener nih Noah, cerewet banget mana judes lagi, trus ribut melulu soal penampilan. Di mana mana cowo sama aja, yang diliat pertama cuma penampilan doang. Kira kira kalau dia tau aku Airin Maxwell gimana ya responnya? Apakah lebih welcome dibanding respon saat ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Journey (TAMAT)
RomanceBerwajah manis dengan tubuh mungil, membuat Airin mudah dikagumi dan dicintai oleh banyak orang sekaligus menjadikan Airin sangat dimanja dan dilindungi oleh sepupu sepupunya yang mayoritas adalah pria, termasuk Matteo. Namun hidup terkadang tidak...