Pertimbangan
Rain Pov
Meskipun saat ini hujan masih terus turun dari beberapa jam yang lalu dan tampaknya tidak akan berhenti. Aku mendengar suara keras dari air hujan yang menghantam payung yang kami gunakan saat ini. Tetapi aku sama sekali tidak merasa keberatan di bandingkan waktu sebelumnya saat mendengar perkataan P'Phayu dan merasakan sentuhan hangat di pipiku saat dia menciumnya.
Sesaat yang lalu suara hujan begitu keras terdengar menggema di sekeliling kami sehingga aku tidak terlalu mendengar apa yang dia katakan padaku. 🙄
Aku masih berusaha untuk menenangkan diriku sendiri saat aku mencengkram payung yang sedang aku pegang dengan erat-erat. Dengan perasaan ragu-ragu aku sedikit memundurkan diriku dari P'Phayu yang sedang mengurungku dengan tangannya yang berada di atas mobilku.
Tetapi setelah dia mengatakan hal itu, aku melihat P'Phayu segera mengusap wajahnya dan mulai berjalan untuk membuka bagian depan mobilku dan aku hanya bisa mengikutinya sambil tetap membawa payung. Aku melihat dia menatap mesin mobilku seolah-olah tidak terjadi apapun dan aku hanya diam saja.
Jika saat ini aku mempunyai kesempatan untuk berbicara padanya, maka aku akan mengatakan bahwa aku sedang tidak berusaha untuk menarik perhatiannya. Tetapi P'Phayu tidak mau menunggu untuk mendengarkan jawaban dariku.
Aku menjadi sadar dari lamunanku ketika P'Phayu meminta aku untuk membuka mobilku lagi karena dia akan berusaha untuk menghidupkan mesin mobilku.
“Kelihatannya mobilku benar-benar rusak..” Gumamku.
“Yeah.. mobilmu sepertinya benar-benar rusak..” kata P'Phayu.
Aku berpikir P'Phayu memang orang yang sama dengan Phi yang mengendari super bike yang waktu itu menolongku. Phi yang selalu di puja dan juga di hormati oleh semua orang.
Tetapi mengapa dia berkata seperti itu padaku? Dia pasti berpikir aku sangat lemah sehingga tidak bisa memperbaiki mobilku sendiri kan? Yeah.. mungkin tadi telingaku salah mendengar perkataannya.
Aku mulai tersenyum saat P'Phayu berbalik untuk melakukan kontak mata denganku dan hal ini benar-benar sangat gila sehingga aku segera mengalihkan pandanganku lagi.
Bagaimana P'Phayu dapat terlihat sangat tampan? Membuat tubuhku bergetar saja. 😥
“Aku melihat air radiator mobilmu bocor sehingga saat mobilmu di nyalakan pasti menyebabkan masalah. Mobilmu hari ini harus tetap di parkir disini karena sekarang mungkin sudah tidak ada bengkel mobil yang rela melewati banjir hanya untuk menderek mobilmu itu. Yang paling penting.. kamu pasti tahu bengkel yang biasa kamu gunakankan?” Tanya P'Phayu.
“Bailklah kalau begitu aku pergi dulu..” Kata P'Phayu lagi.
“Tunggu.. Phi.. Jangan tinggalkan aku disini sendirian..” Kataku lagi.
Dalam keadaan darurat seperti ini, aku benar-benar melupakan perkataan dari P’Phayu yang aku dengar barusan dan buru-buru meraih lengannya memegangi dengan erat. Aku segera mengangkat kepalaku dan menatapnya dengan pandangan memohon.
P'Phayu hanya melirik kearah tanganku yang sedang memegangi lengannya dan aku segera melepaskan dengan cepat lengannya itu.
“Apakah Phi memiliki bengkel mobil yang bisa kamu rekomendasikan kepadaku agar bisa menderek mobilku sekarang?” Tanyaku.
Aku melihat P'Phayu mengelus dagunya seperti sedang berpikir dan membuat aku merasa sedikit lebih tenang. Aku berpikir tentu dia pasti memiliki bengkel yang bisa dia rekomendasikan kepadaku kalau tidak pasti dia sudah membantahnya dari tadi.
“Aku punya. Tetapi ini sedikit sulit. Apakah kamu bisa membayarnya?” Tanya P'Phayu.
“Aku pasti bisa membayarnya..” Jawabku dengan yakin.
Aku yakin dengan kartu kredit dari ayahku pasti dapat menyelesaikan masalah ini sehingga aku segera tersenyum. ☺️
Aku memperhatikan P'Phayu yang sudah menawarkan hal ini menggerakan bibirnya sedikit. Kemudian dia segera mengambil ponselnya dan membalik badannya. Dia saat ini terlihat sedang menelepon seseorang, mungkin orang dari bengkel mobil itu. Dia melakukannya beberapa menit dan kemudian berbalik lagi menatapku.
“Orang dari bengkel mobil itu akan datang kesini sekarang dan menderek mobilmu..” Kata P'Phayu.
Ini adalah berita paling baik yang bisa aku dengar. Tetapi aku masih merasa bingung dengan apa yang tadi P'Phayu katakan kepadaku. Selain itu, aku juga merasa curiga bahwa P'Phayu adalah orang yang suka menggoda dan sengaja mengatakan hal itu agar aku mau menggodanya.
Tetapi hal itu tidak masalah bagiku karena P'Phayu sangat tampan, keren, ramah, murah hati dan mau membantuku seperti sebelumnya. ☺️
Karena P'Phayu adalah orang yang sama dengan Phi yang menggunakan super bike itu maka aku akan melupakan perkataan yang aku katakan kepada Ple waktu itu.
Aku berpikir seperti itu dan tersenyum manis padanya karena suasana hatiku menjadi lebih baik karena aku melihat P'Phayu juga tersenyum padaku.
Yeah.. P’Phayu benar-benar sedang tersenyum padaku. ☺️
Meskipun hujan masih turun dengan deras, tetapi tidak membutuhkan waktu yang lama saat aku melihat ada mobil derek yang besar sedang memasuki tempat parkir. Saat melihat hal itu aku yang sedang bermain dengan ponselku dari tadi di dalam mobilku bisa bernapas sedikit lega dan P’Phayu yang dari tadi duduk di sampingku di dalam mobil ini segera keluar untuk menemui pengemudi mobil derek itu.
Sebelum P’Phayu benar-benar keluar dari mobil ini, aku sempat merasa khawatir bahwa P'Phayu akan segera pergi setelah mobil derek itu datang, tetapi jantungku berdebar kencang saat P’Phayu mengatakan bawa dia akan berbicara dengan supir derek itu sebentar dan bila sudah selesai dia akan memangilku. ☺️
Aku sekarang tidak perlu merasa khawatir tentang mobilku lagi dan aku hanya perlu duduk serta menunggu P'Phayu yang sedang mengaturkan semua itu untukku saat ini. P'Phayu benar-benar sangat luar biasa.
“Ayo turunlah.. Biarkan mekaniknya bisa melakukan pekerjaan mereka..” Kata P'Phayu.
Saat P'Phayu mendekat lagi kearahku dan aku yang mendengarkan perkataannya itu segera mengambil tasku dan membuka payungku untuk turun dari mobil.
“Apakah aku harus melakukan sesuatu? Yeah.. aku berpikir aku akan menunggunya disini..” Kataku.
P'Phayu hanya menatapku, seolah-olah dia bertanya apa saja yang sudah dia lakukan sampai saat ini kepadaku sehingga membuat aku segera tersenyum datar dan mundur selangkah darinya. Saat ini aku sedang menatap mekanik yang turun dari mobil derek itu yang sedang memindahkan mobilku dengan terampil yang di bantu oleh P'Phayu. Saat aku menatap mata mekanik itu yang terlihat bersinar saat menatapku, aku merasa bersalah karena sudah menyusahkan dia di tengah malam seperti ini. 😞
“Phi Phayu..” Aku memangilnya.
Saat ini mobilku sudah berada di dalam mobil derek itu.. tetapi aku baru sadar.. aku tidak tahu nomor telepon bengkel mobil itu. 😅
“Bagaimana aku bisa menghubungi bengkel mobil ini?” Kataku.
Aku benar-benar tidak tahu nomor telepon bengkel mobil itu. Yeah.. meskipun saat ini mobilku sudah berusia empat tahun tetapi harganya masih cukup mahal.
“Kita harus segera pergi ke bengkel mobil itu sekarang dan menyelesaikan mengurus dokumen-dokumennya..” Kata P'Phayu.
“Apa? Sekarang?!” Kataku.
Aku segera melihat jam tanganku dan mendongak menatap P’Phayu.
“Aku benar-benar harus pergi sekarang Phi?!!” Tanyaku lagi.
Aku melihat mata P'Phayu yang menatapku seakan-akan bertanya apakah ada masalah?
Aku berusaha untuk menghibur diriku sendiri bahwa aku tidak akan mengeluh karena aku adalah pemilik mobil itu. Bagaimana aku bisa mengeluh?
“Tetapi bagaimana cara aku pergi ke bengkel mobil itu sekarang?” Tanyaku.
“Bukankah aku memiliki mobil..” Kata P'Phayu.
Setelah mengatakan hal itu, P’Phayu segera menunjuk ke arah mobil yang mempunyai tujuh tempat duduk sehingga aku merasa cukup terkejut.
“Hei! Apakah Phi akan mengantarkan aku ke bengkel mobil itu? Aku rasa itu tidak perlu karena aku tidak mau merepotkan Phi lagi. Aku sudah cukup banyak membuang-buang waktumu. Ayahku berkata bahwa aku harus memperhatikan orang lain juga..” Kataku.
“Jika aku kehilangan waktuku sedikit lagi itu tidak akan mengubah apapun..” Balas P’Phayu.
Sial! Perkataannya sungguh menyakitkan hatiku. 😞
Aku hanya bisa mengikuti perkataannya dan melihat ke arah jam tanganku sekali lagi. Aku saat ini hanya bisa menggaruk pipiku dan berjalan mengikutinya. Sedangkan itu aku melihat mekanik yang merangkap supir dari mobil derek itu tersenyum kepadaku.
Mengapa dia tersenyum kepadaku? 🤔
Jika dia tersenyum normal kepadaku, mungkin aku akan membalas senyumannya. Tetapi dia menatapku dan tersenyum dengan aneh sehingga membuat aku merinding melihatnya. Hal ini membuat aku segera mempercepat langkahku untuk mengejar P'Phayu.
Tetapi P'Phayu berhenti dan melihat kearah bawah, lalu dia berbalik dan menatapku.
“Tetapi saat ini sebenarnya kamu mempunyai dua pilihan, yaitu pergi ke bengkel mobil itu denganku atau yang kedua adalah…”
Aku yang saat ini sedang menghindari tatapan pengemudi dan juga yang merangkap sebagai mekanik dari mobil derek lalu segera mengangkat kepalaku untuk menatap mata P'Phayu. Secara tidak sadar sepertinya aku melihat mata P'Phayu berkedip kepada supir mobil derek itu.
“Atau kamu bisa pergi dengan supir mobil derek itu..” Kata P'Phayu lagi.
Sial! Aku takut melihat supir mobil derek itu. 😥
Ketika P'Phayu selesai berbicara, aku kembali menoleh untuk melihat supir dari bengkel mobil itu sedang tersenyum lebar menatapku dan dua gigi depannya terlihat. Aku sama sekali tidak suka menghina orang sebenarnya.
Tetapi saat aku melihat kondisi supir mobil derek itu, aku melihat pakaiannya yang sudah kotor, rambutnya sedikit acak-acakan dan bau badannya juga tidak enak. Rasanya aku akan mengutuk saja, tetapi dia pasti tidak akan menerimanya.
Kata orang saat kita mengetahui cara bertahan hidup adalah pemikiran yang baik seperti yang ibuku suka baca di berita online.
“Aku akan memilih pilihan yang ketiga..” Kataku.
Yeah.. bukankah aku masih memiliki pilihan yang ketiga.
“Aku akan naik taksi saja..” Lanjutku.
Aku dengan bangga mengungkapkan pemikiranku ini, tetapi...
“Hahahah…” P'Phayu tertawa.
“Kenapa P’Phayu tertawa?” Tanyaku.
“Saat hari hujan seperti ini dan sekarang sudah tengah malam, berapa banyak taksi yang akan lewat di tempat ini? Jika kamu ingin menunggunya juga, di sekitar sini sudah sangat sepi saat tengah malam seperti ini. Aku pernah mendengar berita beberapa hari yang lalu bahwa ada di temukan mayat seorang mahasiswa yang di bunuh dan di perkosa di gang sebelah. Mahasiswa itu di bacok sehingga darahnya berceceran dimana-mana..” Kata P'Phayu lagi.
Tidak butuh sampai aku mendengarkan seluruh cerita P'Phayu itu, tanganku segera mencengkeram lengan bajunya dan aku tahu bahwa dia sedikit terkejut. Aku menatapnya dengan mataku yang sudah berkaca-kaca dan menatap bibirnya.
“P’Phayu.. Aku mohon padamu untuk membawa aku keluar dari daerah ini sekarang juga..” Kataku.
Kemudian tidak lama setelah aku berkata, aku segera berjalan ke arah mobil P'Phayu dengan masih menggengam lengannya dan segera masuk ke dalam mobilnya.
---
“Ini adalah bengkel mobilku dan juga rumahku..” Kata P'Phayu.
“Yak! Kenapa kamu tidak mengatakannya dari tadi? Kamu benar-benar tidak mengatakan apapun padaku. Aizz. Aku benar-benar merasa kesal saat ini. Jika saja aku tahu bahwa ini dari rumah Phi maka aku tidak akan ragu untuk masuk ke dalam mobil Phi dari tadi..” Kataku.
Aku merasa lega saat melihat bengkel yang besar seperti ini dan memiliki ruangan yang sangat luas. Aku melihat ada mobil sports juga yang terparkir berjajar di bengkel ini belum lagi ada super bike yang sangat keren terparkir di garasi dalam bengkel ini.
Jika saja aku tidak melihat mekanik yang mengemudi mobil derek itu mengangkat tangannya untuk menunjukkan rasa hormat kepada P'Phayu, aku mungkin tidak akan tahu bahwa dia adalah putra pemilik bengkel mobil ini. Tetapi sebelum pergi, mekanik dan supir mobil derek itu kembali menatap aneh kearahku lagi.
“Bersenang-senanglah malam ini..” Kata mekanik mobil derek itu yang bernama P'Aon.
Bagaimana aku bisa bersenang-senang! Mobilku rusak, sekarang aku basah karena kehujanan dan tidak tahu bagaimana aku bisa pulang dari sini. 😞
Aku segera menghilang rasa kesal yang aku rasakan di dalam hatiku dan mengalihkan perhatianku kepada P'Phayu yang memberikan aku sebuah dokumen yang harus aku isi.
“Kamu hanya perlu menuliskan namamu, nomor ponselmu dan alamat rumahmu saja..” Kata P'Phayu.
“Baiklah..” Balasku lagi.
“Jika mobilmu sudah selesi di perbaiki maka aku akan meneleponmu dan memberitahukan kepadamu..” Kata P’Phayu lagi.
“Jika aku ingin menelepon dan menanyakan tentang mobilku itu. Aku harus menelepon kemana?” Tanyaku.
Aku melihat P’Phayu berjalan dan mengambil kartu nama dan menyerahkannya padaku. Aku melihat bahwa itu adalah kartu nama bengkel ini dan bukan kartu nama P'Phayu saat melihat itu, aku merasa sedikit sedih sekarang. 😞
Yeah.. aku sekarang tahu bahwa P'Phayu adalah orang yang hebat dan juga merupakan selebritis Universitas kami. Aku sudah bertemu dengannya, bukankah hal itu sudah bagus..
“Baiklah kalau begitu aku akan pulang sekarang..” Kataku.
“Ayo ikutlah denganku..” Kata P'Phayu.
“Kita akan pergi kemana?” Tanyaku lagi.
Saat aku melihat P'Phayu pergi maka aku buru-buru mengikutinya saat aku melihat P'Phayu berjalan ke arah bagian dalam kantor ini. Aku masih berpikir positive saat ini mungkin masih ada dokumen yang harus aku isi. Langkah kakiku benar-benar tidak bisa menyamai langkah kaki P'Phayu jika aku tidak buru-buru mengejarnya.
P'Phayu baru saja berjalan tetapi aku sudah harus mengejarnya. 😑
Dia sama sekali tidak menungguku dan terus berjalan dengan cepat untuk naik ke lantai dua, sampai aku..
“Aduh!” Teriakku.
Ketika P'Phayu berhenti berjalan, aku tidak bisa ikut berhenti tepat waktu sehingga kepalaku menabrak punggungnya yang lebar.
“Kenapa kamu tiba-tiba berhenti?” Aku bertanya padanya.
“Jika aku tidak berhenti berjalan bagaimana aku bisa membuka kunci ruangan ini? Sekarang masuklah..” Balas P'Phayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
{✓} Love Strom - PhayuRain ( End )
FantasiCerita ini bukan milikku.. Author: Khun Mame Orawan Title book: Love Strom Translator Indonesia Original by: Risicy ❤️ Tolong support pengarangnya ya..