Fantaser • Avatar System : Brain Games

20 3 2
                                    

Bedah Buku
"Avatar System : Brain Games "
Karya

rafpieces

rafpieces

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

[ Blurb ] •

Menjadi juara umum di kelas sepuluh sebelumnya, mengantarkan Arennga menjadi salah satu perwakilan untuk mengikuti Olimpiade Sains Persahabatan bersama dua sekolah lainnya dari negara yang berbeda.Bersama tiga rekan setim dan avatar mereka masing-masing, dia harus menurunkan ego agar kemenangannya dapat mudah tercapai. Semua demi harga diri dan nama baik sekolahnya. Namun, semua bertambah rumit ketika berbagai masalah menghampiri, mulai dari rivalitas, cinta, kecurangan, dan sesuatu yang bergerak di balik bayangan."Tugasmu hanya satu ....""Kau mau berkelahi?!""Hentikan!""Ada yang tidak beres ...."Apa tujuan sebenarnya dari olimpiade ini?

[ Pendapat ] •

1. Andy :

Hahah, aku suka bagaimana karakter Arennga langsung terlihat dari paragraf pertama di bab satu. Itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan semua orang (sampai melewati berbagai revisi). Selain itu penggambaran tiap karakter juga terlihat jelas perbedaannya. Apalagi cara Arennga dan Chloe berseteru! Ah, imut sekali. Aku jadi merindukan masa-masa SMA dulu T_T Intinya, aku menyukai efektivitas ini dan aku seketika yakin bisa belajar beberapa hal dari Raf.

Hal lain yang aku selalu perhatikan adalah alur obrolan antar karakter. Sangat menyenangkan untuk dibaca--hidup, natural, dan ... aduh, apa ya? Pokoknya, kalau membaca percakapan antar karakter--semisal Arennga dengan Chrys--rasanya tidak ada yang membuatku mengernyitkan dahi. Vibe menyenangkan khas anak SMA yang antusias ke luar negeri juga benar-benar on point. Aku senyum-senyum sendiri tiap melihat tingkah Chrys.

Kalau ada satu hal yang membuatku sedikit bosan, itu adalah deskripsi pengenalan antar karakter di bab-bab awal. Rasanya monoton, mungkin bisa divariasikan lagi. Aku juga belum menemukan unsur fantasi yang jelas di awal. Kupikir, karena bergenre science-fantasy, maka kedua unsur itu akan imbang kemunculannya di awal. Tapi itu tidak masalah. Karena, lagi-lagi, ada lebih banyak kelebihan yang kunikmati di sini.

Di samping itu, cara Raf menyampaikan kisah dengan sederhana, dan kata-kata yang mudah dipahami semua orang, terlebih-lebih karena ini genre fiksi remaja, membuatku sangat kagum. Aku yakin Raf sudah menguasai betul seluk-beluk Erdeae (tentu saja, dia penulisnya) tapi aku tahu beberapa orang yang tidak bisa menjabarkan worldbuilding dengan baik. Raf bukan salah satu dari mereka. Raf dan Avatar System: Brain Games adalah contoh yang bisa kamu tengok.

Rasanya baru ini aku memberi pendapat akan sebuah karya yang nyaris isinya semua pujian. Karena memang sebagus dan serapi itu! Aku senang sekali mendapat kesempatan untuk membaca karya Raf. Aku ingin membaca karyanya yang lain. Untuk Raf, semangat!

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang