37

429 43 0
                                    

****

Terlihat seorang gadis berambut pirang sedang mondar-mandir kesana kemari dan kerap mengintip kejendalanya untuk memastikan pria yang bernama Sai shimura itu benar-benar menjemputnya apa tidak.

"Duh bagaimana ini, apa aku tolak saja ya? Mana aku tidak punya baju bagus lagi." Pikir Ino.

Ia sesekali mencoba menghubungi Sakura namun ia tak mendapatkan jawabannya sama sekali.

"Duh, apa aku harus pergi dari sini ya."

Ino berniat untuk pergi keluar rumah demi menghindari undangan pameran klasik tersebut.
Tekadnya pun sudah bulat, dan pada akhirnya Ino keluar hanya dengan memakai hoddie nya yang oversize dan tak lupa juga ia memakai masker agar tidak diketahui oleh orang lain.

"Yosh, aku harus pergi dari sini!"

Dan setelah selesai, Ino dengan langkah pelan membuka pintu rumahnya, tapi tiba-tiba ia tlah kedatangan sosok pria yang langsung membuat kedua bola matanya membulat lebar.

"Nona Ino, anda mau pergi kemana?" Tanya seorang pria bernama Sai shimura yang benar-benar datang menjemputnya.

Sai datang dengan sebuah mobil ferarri yang hitam mengkilat dan terlihat sangat mewah.
Tak lupa, Sai juga membawa bodyguard pribadinya untuk menemani dirinya.

Ino terlihat membeku ditempat saat Sai bertanya padanya.
Ia meneguk ludahnya dan masih enggan untuk membuka mulutnya.

"Eeumm, nona Ino apakah kau berniat untuk pergi diam-diam dan mencoba menghindariku huh?" Tanya Sai sekali lagi dan tak lupa ia memasang senyum palsunya.

"S-sai, k-kau datang juga ya."

"Ahahah, kenapa kau jadi terbata-bata seperti itu Ino. Dan kau ingat kan tentang janjiku yang akan menjemputmu langsung?" Goda Sai sambil mengedipkan sebelah matanya.

Wajah Ino memerah seketika, dan langsung ia menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya.
Namun pada saat itu pula, Sai menyentuh jari-jari tangan gadis itu dengan lembut kemudian membukanya dengan perlahan.

"Hei kau malu ya, wah lucu sekali." Puji Sai.

"H-hentikan, a-aku sama sekali tidak terlihat seperti itu. Dan a-aku menolak undanganmu Sai." Cercah Ino.

"Oh, begitu ya sayang sekali. Tapi kenapa kamu menolaknya? Apa kamu punya urusan lain?" Tanya Sai.

Sekali lagi gadis itu dibuat gugup dengan pertanyaan-pertanyaan Sai. Ia bingung bagaimana ia harus beralasan.
Namun seketika ia ingat jika Sakura akan datang diam-diam dan akan mengikuti dirinya jika ia menerima undangan Sai.

"Eh sebentar ya." Pinta Ino.

Sai mengkerutkan dahinya karena melihat gadis itu sibuk mengotak-atik handponnya sedangkan Sai sudah mulai khawatir tentang waktu yang sudah terbuang sia-sia.

"Tuan, manager bilang pembukaan akan dibuka 10 menit lagi karena tamu undangan telah hadir semuanya."  Bisik salah satu bodyguard.

"Hm kau benar, karena aku tidak bisa merayu gadis ini lebih lama lagi, mungkin dia masih meragukan diriku." Balas Sai berbisik.

Ino mengetik sebuah pesan untuk sakura yang memberitahukan jika ia akan menghadiri undangan tersebut.

"Eeh nona Ino, baiklah jika anda tidak mau pergi dan kalau begitu aku akan...."

"AKU IKUT!" potong Ino cepat.

Sai terkejut dengan keputusan gadis itu yang tiba-tiba berubah pikiran.
Dan disitulah Sai melebarkan senyuman manisnya.

𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang