08. tidak sadar

11K 863 25
                                    

☕︎☕︎☕︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☕︎☕︎☕︎

Tanpa berpamitan dengan Mark, pagi ini Jeno pergi berangkat kuliah secara diam diam. Dia ssama sekali tidak mau melihat muka suaminya itu yang menurutnya menjijikan, ya ampun Jeno.. Mark tidak semenjijikan itu.

Kali ini Jeno tidak bertemu dengan Jaemin dan juga Haechan, dia bertemu dengan teman teman barunya yang ia kenal di kampusnya kemarin. Hah~ sebenarnya Jeno agak tidak nyaman bergaul dengan mereka, tapi mereka terlihat keren. Dan kebetulan juga Jeno jadi ikut keren jika bergabung dengan mereka.

"Hey Jeno, yakin kau tidak mau ikut ke bar bersama dengan kami?? Di sana banyak sekali perempuan cantik dan juga sexy. Kau pasti akan menyukainya!" ucap salah satu teman Jeno.

"Benar!" sahut teman Jeno yang satunya lagi.

Jeno berpikir sejenak, lagipula jika ia minum sedikit.. Itu akan membuat pikiran dia tenang sejenak. Jeno berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan minum banyak banyak, Jeno sudah berjanji!

Jeno pun mengiyakan semua ajakan temannya, dia ikut ke bar malam ini. Hal ini jelas membuat Mark khawatir pada Jeno. Sedangkan Jeno malah bersenang senang bersama dengan teman teman bejat nya itu.

"Jeno, mau menambah minuman mu lagi? Atau?"

"Ku rasa sudah cukuph," tolak Jeno sembari menepis pelan tangan temannya itu.

"Oh ayolah, sekali lagi Jeno. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang," teman Jeno itu tersenyum smirk sembari menatap Jeno dengan tatapan temennya itu.

Jeno menurut saja, sekali lagi dia meminum segelas win yang diberikan oleh temannya itu. Namun, memang teman Jeno itu tidak berniat berteman baik.. Mereka memasukkan obat perangsang untuk Jeno.

Bugh!!

"Jaemin? Apakah itu kau?" tanya Jeno yang pandangannya agak kabur sedikit karena dia sudah mabuk berat.

"Ya! Ini aku. Kita pulang! Aku tahu sekarang siapa yang sebenarnya anak idiot!" kesal Jaemin sembari menarik Jeno dan langsung membawa Jeno pergi keluar dari bar tersebut.

"Ya! Jaemin! Berhentilah, kau gila?! Aku sedang bersenang senang dengan mereka. Berikan aku waktu untuk menenangkan diriku dan melupakan si idiot itu sejenak. Aku muak! Aku muak dengan kehidupanku, kau tahu??!! Aku lelah.. Papa selalu memaksaku dengan hal ini itu, apalagi aku harus menikah dengan orang idiot seperti Mark. Apakah masih kurang penderitaanku selama ini Jaem???" Jeno terlihat meninggikan suaranya sembari menepis tangan Jaemin yang menariknya dengan kasar.

"Ya! Aku tahu beban mu begitu banyak. Cobalah belajar menerima Mark dengan setulus hatimu, pasti kau akan menemukan jawaban dari ini semua!! Sekarang ikut aku pulang," Jaemin kembali menarik Jeno lagi dengan kasar dan membawa Jeno ke dalam mobil yang ia bawa tadi.

Karena Jeno sedang mabuk, jadi dia tidak terlalu mendengar jelas ucapan yang Jaemin katakan tadi. Huh~ sebenarnya apa yang dikatakan oleh Jaemin tadi adalah hal penting bagi Jeno.

Selama perjalanan pulang, Jeno terus mengeluh pada Jaemin, bahkan merengek. Dia sangat lelah menghadapi kehidupannya itu.

"Jika saja kau tahu kebenarannya, kau tidak akan seperti ini. Sebenarnya papa Donghae hanya ingin yang terbaik untukmu, Jeno. Kau saja yang memang keras kepala," geram Jaemin sembari fokus menyetir mobil.

"Aku bukan yang terbaik untukmu, maka dari itu aku merelakanmu untuk Mark yang idiot itu. Percayalah, jika kau telah menerima semuanya, kau akan menemukan jalan yang terbaik." gumam Jaemin.

Saat sampai di rumah Mark dan juga Jeno, Jaemin langsung membawa Jeno masuk ke dalam. Jeno sedari tadi sudah kepanasan rasanya ingin membuka bajunya. Jangan sampai Jaemin kelepasan hanya karena obat rangsang yang teman Jeno berikan pada Jeno.

"Mark!!"

"Huh? Jeno kenapa?" tanya Mark dengan nada herannya.

"Jeno membutuhkanmu saat ini, bawa dia ke kamar okay??" tutur Jaemin sembari menyerahkan Jeno pada Mark.

Sedangkan Mark menganggukkan kepalanya lalu segera membawa Jeno ke dalam kamar cepat cepat sesuai perintah Jaemin. Jaemin yang mengerti pun, dia langsung meninggalkan rumah Mark dan Jeno dengan senyuman lirihnya itu.

"Aku harap dengan kejadian ini, kalian bisa membuahi.. Aku tidak ingin Jeno terus terusan tidak menerima suaminya," setelah mengucapakan kata itu, Jaemin pun beranjak pergi dari rumah Mark dan juga Jeno.

"Hmhh! Jaemin? Kenapa panas sekali!!" keluh Jeno sembari membuka baju nya.

"Jeno?? Jangan buka baju! Nanti Jeno tidak memakai baju bisa masuk angin," larang Mark sembari memakaikan baju Jeno kembali. Namun Jeno malah menepis tangan Mark dengan kasar dan merobek bajunya begitu saja.

"Argh! Mark aku sudah tidak tahan lagi, bantu aku!!"

"Tapi Jen—"

...

Pagi hari Jeno terbangun dengan kepala yang cukup pening, bahkan keadaan telanjang utuh. Dia tercengang.. Yang dia ingat semalam dia pulang bersama Jaemin.. Lalu..

"MARK?!"

Bruk!

"Aduh!"

Nafas Jeno memburu, setelah ia berhasil mendorong Mark yang berada di sampingnya. Mark masih tertidur pulas, namun Mark memakai baju.

"Aku ingat betul.. Semalam, Mark tidak seperti orang idiot. Apakah itu hanya mimpi ku saja??" pikir Jeno bergumam pelan.

"Jeno sakit! Mark sakit ini! Bantu Jeno bantu!" rengek Mark.

"Diamlah! Kau bisa bangun sendiri bukan? Aku ingin mandi! Auh—" saat Jeno berusaha berdiri.. Dia merasakan pantat nya itu sangat sakit sekali.. Sepertinya dia habis bertempur semalaman dengan Mark.. Seingat Jeno semalam Mark begitu gagah dan tidak seperti yang sekarang ia lihat ini. Entah itu hanya mimpi saja.. Atau. Hanya khayalan Jeno saja? Entahlah.. Mungkin Jeno berkhayal karena kebanyakan minum.

"Apa? Apakah Jeno sakit? Jeno mau Mark bantu?" tawar Mark sembari memegang tangan Jeno dengan hati hati.

"Tidak perlu!!" Jeno mengendus endus tubuh Mark. Tapi ternyata benar, Mark bau sperma! "apakah semalam kau baru saja melakukan hal menjijikan itu bersama denganku hah?!" bentak Jeno hingga membuat Mark tersentak terkejut.

"Tidak Jeno! Mark hanya membantu Jeno saja. Lihat baju Mark, ini adalah air yang Jeno keluarkan dari junior Jeno!" ucap Mark sembari memberitahukan bajunya yang kotor karena sperma yang Jeno keluarkan.

Jeno terdiam sejenak, dia tidak mau berpikir kali ini. Dia harus pergi kuliah pagi ini! Tapi jujur saja pantat nya itu sangat sakit seperti abis di tusuk pedang. Sakit sekali!

"Mark Jung sialan! Kau berbohong padaku?"

"Mark tidak berbohong.."

"Keluar dari kamarku!" usir Jeno dengan nada kesalnya.

"Baik.. Maaf.. Maaf Mark.. Maafkan Mark.." ucap Mark sebelum ia keluar dari kamar Jeno.

"Haish! Apa yang aku lakukan semalam hingga aku berbuat dengan orang idiot sepertinya? Apakah kau gila Jeno? Oh ayolah.. Jeno bodoh sekali! Sekarang bagaimana caranya aku kuliah?? Jika pantatku saja sakit begini.." lirih Jeno di akhir kalimatnya, sembari terus mengoceh tidak jelas.

28.12.22

TBC
Okeh aku paksain update walau mau tdr siang:)

BTW JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENNYA. MAKASEH MAKASEH.

[✔] My Idiot Husband | MarkNo 1/2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang