Manusia memang memiliki hasrat untuk selalu mendapatkan lebih. Bahkan ketika memiliki segalanya pun, bisa jadi tidak bahagia. Karena definisi dan kadar bahagia untuk masing-masing individu itu berbeda. Lalu sebenarnya apa faktor yang mempengaruhi kebahagiaan? Mungkin jawabannya adalah experience. Pengalaman baru, bukankah itu hal yang mendebarkan? Seperti halnya melakukan hal berulang kali meskipun itu hal yang kita sukai, bukankah itu membosankan?
***
Matahari belum terbit seutuhnya, tapi di suatu kamar dengan pencahayaan temaram, seorang gadis terusik tidurnya karena kecupan-kecupan kecil diwajahnya.
"Emmmh...mommy...Stop...Acel masih ngantuk." Kata gadis itu dengan suara paraunya.
Tapi bukannya berhenti, kecupan itu makin menjadi menghujani tak hanya wajahnya, tapi juga leher dan bahu gadis itu. Membuatnya makin kegelian dan mau tak mau membuka matanya.
"Pagi Acelnya mommy." Sapa seseorang yang di panggil mommy itu, disertai dengan satu kecupan dalam di kening, satu kecupan di masing-masing pipi dan terakhir satu kecupan singkat di bibir.
"Pagi juga mommy." Jawab Ashel sambil memeluk erat mommynya dan menenggelamkan wajahnya di dada mommynya. Lalu menghirup dalam-dalam aroma tubuh mommynya. Sudah jadi kebiasaan Ashel, katanya buat asupan seharian nanti.
"Udah sana mandi dulu, mommy mau beresin kasur habis itu kita sarapan, okay?" Suruh Anin sambil menepuk-nepuk punggung anak semata wayangnya itu.
"Gamau." Rajuk Ashel.
"Kok gamau, emang ga sekolah hari ini?" Tanya Anin lembut.
"Mau mandi sama mommy. Ya mommy ya?" Mohon Ashel dengan ekspresi lucu nan menggemaskan andalannya.
"Ish...udah gede juga. Masa mandi sama mommy." Sebenarnya Anin sama sekali tidak keberatan, karena mereka biasa melakukannya. Dia hanya sedang menjahili Ashel.
"Aaaaa...ayo dong mommy, kan udah lama kita ga mandi bareng." Rengek Ashel sambil ndusel-ndusel mommynya.
"Iya iya Acelnya mommy, udah yuk mandi nanti keburu telat." Mereka pun beranjak dari ranjang dan menuju ke kamar mandi.
Tanpa canggung Anin melepas gaun tidurnya dan memasukkannya ke keranjang cucian yang ada di dalam kamar mandi. Tapi bukannya melakukan hal yang sama, Ashel malah memandangi tubuh polos mommynya dengan takjub.
"Kenapa malah bengong sayang? Ayo dilepas baju tidur kamu. Sini mommy bantu lepas." Ashel malah senyum-senyum dan membiarkan mommynya membuka kancing bajunya satu persatu. Baginya melihat tubuh indah mommynya lebih mengasyikkan.
Mereka pun mulai kegiatan mandinya dengan menikmati guyuran shower diatas kepala mereka. Saling menggosok tubuh satu sama lain dengan sabun dan bergantian mengeramasi. Ashel selalu menikmati moment mandi bersama mommynya seperti ini, karena dia bisa memperhatikan dengan detail setiap lekuk tubuh mommynya yang mulus tanpa cacat. Juga menikmati setiap sentuhan mommynya di tubuhnya. Kata teman-temannya itu mesum namanya, padahal kan dia cuma mengagumi ciptaan Tuhan. Lagipula ini mommynya sendiri bukan orang lain, jadi ga salah kan?
***
Di kediaman lain, terlihat seorang perempuan dewasa sedang sibuk mengikat rambut perempuan yang lebih muda di depannya. Perempuan yang lebih muda itu tampak tidak suka, tapi meskipun begitu tetap tenang saat rambutnya ditata dengan model twintail.
"Nah selesai." Ucap perempuan dewasa itu dengan nada ceria, sambil memperhatikan penampilan gadis mungil di depannya lewat cermin dihadapan mereka.
"Kok cembeyut sih cayangnya buna? Senyum dong, padahal udah kawaii gini loh." Lanjut perempuan dewasa itu sambil menguyel-uyel pipi gadis itu.
Gadis mungil nan imut itu pun hanya pasrah saat bunanya menguyel-uyel dan berakhir dengan mencium gemas pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISAN 🔞
FanfictionAnin, Feni, Gracia, Shani dan Sisca adalah sahabat dari sejak mereka sekolah. Sekarang mereka sudah berkeluarga dan mapan di bidangnya masing-masing. Meskipun terlihat bahagia tapi sebenarnya mereka merasa kesepian dan hambar di kehidupan percintaan...