Assalamualaikum
Welcome back to story Himee
Enjoy dan jalup vote nya
_________Hari ini, Reyhan kembali ke aktivitas biasanya. Ia sudah mulai bekerja kembali karena Alhamdulillah sakitnya sudah sembuh.
Sekarang ia tengah memeriksa beberapa laporan perkembangan pasien, banyak yang me-mulih namun ada juga yang harus ditangani dengan serius. Sebentar lagi ia akan memeriksa beberapa pasien yang baru saja mendaftar sebagai pasien barunya. Ia bergegas menyiapkan peralatan lalu pergi dari ruangannya menuju ruang praktek.
.
Banyak anak yang terserang demam, juga diantara semua ada yang menderita diare yang disebabkan karena makanan yang mereka makan terkontaminasi oleh bakteri dan jamur jahat.
Setelah memeriksa dan memberikan resep kepada semua pasiennya, Rey kembali ke ruangannya. Kepalanya sedikit berdenyut, baru bekerja sedikit saja ia sudah lelah.
"Ainun, apa jadwal saya selanjutnya?"
Rey bertanya kepada asistennya yang sedari tadi berdiri di dekat pintu masuk ruangannya."Hari ini jadwal bapak sudah selesai dan tidak ada panggilan untuk membantu dokter yang lain."
"Baiklah, saya akan pulang sekarang, jika ada yang harus saya kerjakan hubungi saya saja. Kamu bisa pergi sekarang!"
"Baik pak. Terima kasih."
Ainun mengundurkan dirinya, pergi meninggalkan Reyhan dan menuju ke ruangannya sendiri. Rey memijat kecil pangkal hidungnya yang terasa berdenyut, ia bangkit dan mulai membereskan mejanya..
.Rey sudah sampai di halaman rumah, ia memarkirkan mobilnya dengan perlahan. Berjalan menuju pintu masuk, setelah mencoba membuka dan ternyata pintunya di kunci dan untung saja ia membawa kunci cadangan tadi.
Reyhan masuk dan lekas pergi ke kamarnya hendak membersihkan diri lalu akan mencari keberadaan istrinya.
.
Ia sudah rapi dengan pakaian casual-nya, Reyhan menuju kaca besar tempat berias untuk melihat apakah penampilannya sudah rapi ataukah belum. Setelah dirasa cukup baik, Reyhan pun melangkahkan kakinya. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti ketika sudut matanya melihat sebuah kertas yang sepertinya ia tahu kertas itu berasal dari mana, dari logo yang tertera paling atas di kertas tersebut.
Panik, ia menyambar cepat kertas itu dan membacanya seksama. Matanya membelak lebar setelah membaca kalimat pertama. Rey langsung mencari handphone nya dan menelpon istrinya untuk menanyakan keberadaan istrinya.
Ia keluar rumah hendak menghampiri istrinya yang katanya sedang ada di rumah mertuanya, tak lupa ia juga membawa kertas itu ditangannya. Tanpa mengunci pintu terlebih dahulu, Rey ngacir kelabakan berlari ingin cepat bertemu dengan istrinya.
10 menit Rey sampai di rumah mertuanya
"Assalamualaikum"
Dengan wajah tenang padahal hati yang tak karuan, Rey memasuki rumah di depannya."Wa'alaikummussalam, mas kenapa tadi telponnya langsung dimatiin?"
Tanya Nana dengan nada sedikit khawatir, ditambah melihat raut wajah suaminya yang sedikit cemas.Reyhan merengkuh istrinya, erat sangat erat. Nana bingung dengan tingkah suaminya, tiba-tiba ia merasa pundaknya sedikit basah. Apakah suaminya menangis? Isakan kecil terdengar, ternyata benar Rey menangis.
"Mas kenapa?"
Tanpa melepaskan pelukannya, Nana bertanya dan membawa laki-laki itu duduk di sofa"Dek, ini serius kan?"
Reyhan menyodorkan kertas yang ia bawa tadi. Wanita itu mengangguk sembari tersenyum kecil, ia menuntun tangan suaminya menuju perut ratanya dan mulai menggerakkan ke atas ke bawah gerakan mengusap lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Rey
Random"Bang, papi ada niat jodohin kamu sama anak sahabat papi, itupun kalo kamu berkenan menerimanya. Sahabat papi juga setuju jodohin anak nya sama kamu. Keputusan kamu apa bang, mau nerima perjodohan ini atau nyari calon sendiri?" "Mami setuju sama pap...