Langit langsung mengambil motornya yang terparkir di halaman markasnya dan pergi melesat meninggalkan pekarangan tersebut.Langit mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Ia tidak peduli dengan umpatan orang-orang yang ia lewati.
Langit berhenti sebentar dan turun dari motornya mengambil benda pipih itu. Ia menyalakan Gps yang terhubung dengan oliv. Ia sudah lama tidak mengeceknya. Langit juga memasangnya tanpa sepengetahuan oliv.
"Anjing!." Umpat langit ketika mendapati oliv tengah berada di salah satu hotel.
"Tunggu lo bajingan. Tunggu tangan mulus gue mendarat di pipi mulus lo liv." Entah persetan mana yang masuk keraga langit. Sejujurnya lngit tidak pernah kasar dengan wanita. Tapi karena persetan itu semua lenyap.
Langit kembali menaiki motornya dan lekas menjalankan motornya menuju tujuanya dengan kecepatan diatas rata-rata.
***
Langit sekarang berada di lobby hotel. Ia berlari menuju resepsionis yang bertugas di hotel tersebut.
"Mba apakah disini ada pelanggan yang bernama olivia kadita?." Tanya langit.
"Maaf mas. Kami tidak bisa membocorkannya. Karena ini termasuk privasi pengunjung." Ucap mba-mba tersebut.
Langit mengeluarkan 5 lembar uang merah lalu ia sodorkan kepada resepsionis tersebut.
"Lantai 3 kamar 17 mas terimakasih."
Langit berlari menuju tempat yang dimaksud mba tadi.
Setibanya sampai langit tidak langsung membuka pintu kamar tersebut. Ia menguping terlebih dahulu dari pintu.
"Ahhh....ahhh....ahhh." ucap seorang yang tengah mendesah dari dalam tersebut.
"Teruss...ahhh.... sodok ...sampe ahhh...dalem om." Desah perempuan itu lagi.
"Yes baby."
Lngit cukup lama menguping. Ia masih mendengarkan dari balik pintu.
Plokk...
Plok...
Plok....
Langit tak sadar pintunya tidak terkunci dan sedikit terbuka hingga ia bisa melihat oliv yang tengah menikmati jilatan dan menekan kepala pria tersebut terhadap memeknya.
Langit bisa melihat oliv adalah seorang wanita murahan. Bahkn dari kejauhan terlihat memek oliv merah dan bengkak. Langit pikir oliv tidak sekali melakukannya.
Langit membuka pintu tersebut membuat sang empu yang tengah bergulat diranjang mengalihkan perhatiannya.
"L-langit?." Beo oliv.
"Kaget?." Ucap langit.
"Lanjutin aja. Gue denger lo kenikmatan di kocok tuh sama aki-aki. Sampe-sampe memek lu aja basah dan merah bengkak begitu." Ucap langit sembari menatap jijik oliv yang bugil dan parahnya lagi aki-aki itu masih menjilati vagina oliv.
"Mulai sekarang kita ga punya hubungan apapun. Kita putus." Ucap langit.
"Oh iya. Lo lanjutin dong teken terus kepalanya sampe ujung memek lo. Dan maaf gue udah ganggu lo saat lo lagi merem melek keenakan." Lanjut langit.
"L-angit ahhh... Tungg-u ahh...ahh.. penjelasan gu-e ahh..." Ucap oliv yang masih digenjot oleh aki-aki tersebut tanpa ampun.
"Jangan pernah hubungin gue. Atau ganggu gue lagi!." Finis langit lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan gila Bunda
Romance18+ Kalo gak suka skip ye. JANGAN LUPA VOTE NYA!!!