***
✶⊶⊷⊶❍ 𝐌𝐄𝐒𝐈𝐍 𝐖𝐀𝐊𝐓𝐔 ❍⊶⊶⊷✶
***
Waktu berlalu begitu cepat, Eril juga kini sudah tampak jauh membaik, walaupun sejak dirinya sadar ia sama sekali tidak berbicara apapun ke Reza.
"Ril, lo mau sampai kapan sih giniin gue?" Seru Reza
Tidak ada jawaban, hanya diam dan terus diam. Tidak lama kemudian, Malik datang bersama Mala,
"Hello broo"seru Malik ke eril
"Bang Malik"
Menepuk-nepuk punggung nya, Malik tampak melemparkan senyuman, mereka berbicara sejenak. Sampai akhirnya Malik keluar ruangan bersama Reza,
Suasana cukup canggung karena Reza sama sekali tidak berbicara,
"Ekhm..."
"Hm, sehat bang?"tanya Malik membuka pembicaraan
"Lo bodoh? Apa bego? Kalau gue sakit iya gue didalam bukan disini"
Malik membulatkan matanya mendengar jawaban dari Reza,
"Bah lantam kali mulutnya"batinnya
"Oh, baguslah.."
"Ngomong-ngomong, sampai detik ini lo kenapa gak ngejenguk adik lo di penjara?"serunya
"Buat apa?"
"Pria itu punya dunia sendiri, gue datang kesana juga gak bakalan ngerubah keadaan dan gak bikin dia bisa lepas dari gugatan"balasnya
Malik spontan mengeluarkan smirk dan tidak menyangka kalau jawabannya akan seperti ini,
"Ternyata, musuh terbesar dia selama ini beneran lo ya za!"
"Oh sorry bang"
"Selain egois, lo juga gak punya perasaan"
"1, 2, 7..."hitungnya
"Hm, 1 Minggu yang lalu, adik lo datang dan merelakan diri agar keinginan dari kakaknya terwujudkan"
"Tapi balasan dari pria itu apa?"
Malik memberikan isyarat bahwa Reza tidak perduli apapun yang terjadi,
"Lo bersyukur, karena kejadian hari itu lo berhasil bebas, setelah terjebak dalam dimensi bertahun-tahun"
"Maksudnya?"
"Sekarang gue bisa bilang kan yang bodoh dan bego itu bukan gue, tapi lo sendiri"
"Lo mencintai seseorang yang jelas-jelas hanya menginginkan harta lo dan kematian keluarga lo"
Malik mengeluarkan selembar kertas dari dalam jaketnya, dan memberikan itu ke Reza. Kertas yang berisi semua riwayat komunikasi Jihan dengan seseorang tertulis jelas disana.
"Bajingan" serunya ketika tau kalau Jihan sengaja hamil biar Reza kasihan dengannya
"7 tahun lo terbuang sia-sia hanya untuk menjaga wanita murahan seperti dia. Oh selain bodoh dan bego kayaknya tolol kata yang cocok buat lo bang"seru Malik sambil menepuk bahunya dan masuk kedalam ruangan
Reza tidak terima dengan apa yang terjadi saat ini, bagaimana bisa dirinya terjebak dalam dimensi yang dibuat oleh keluarga Jihan.
Genggaman nya pada kertas itu pun tampak semakin kuat, sampai pada akhirnya dia pergi meninggalkan area ruangan VVIP milik adiknya.
Disisi lain, Mala dan Eril kini tampak bersenda gurau,
"Kak, hm. Bang Ray gimana kabarnya?"
"Baik kok, nanti kalau eril udah sembuh kita jenguk bang Ray ya dipenjara"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mesin Waktu
Teen FictionPekenalkan dia adalah adik ku, pria hebat dengan senyuman termanis di dunia. Raganya terlihat begitu indah namun tidak dengan jiwanya. Aku membaca kisahnya didalam buku yang bertulis mesin waktu, "Sejak 15 tahun lalu, aku sudah lupa bagaimana rasany...