Setelah acara selesai langit dan bia disuruh bunda istirahat dikamar langit. Bia hanya menurut saja."Lo atau gue duluan yang mandi?" Tanya langit.
"Barengan juga gapapa." Ucap asal bia.
"Gila."
"Gue gak gila." Ucap bia.
Bia mulai maju mendekati langit. Sontak langit pun mundur beberapa langkah kebelakang.
"Mundur!." Peringatan langit. Namun bia tetap acuh.
"Kenapa? Lo takut? Atau jangan-jangan lo gak normal? Setau gue pengantin baru malem pertamaan." Bia semakin maju hingga langit menabrak sebuah bathub yang membuatnya terjungkal kebelakang.
Bia tertawa.
Lalu menjalankan shower itu dan ikut baik kedalam bathub.
Langit cengo? Tentu. Ia baru bertemu perwmpuan seganas ini pikir langit .
"Lo udah gak perawan ya?" Tanya langit.
"Ngeremehin gue lo?"
Tanpa ba-bi-bu bia meremas gundukan yang berada di balik celana langit. Membuat sang empu mendesah dan meraung hebat.
"Arghhh...."
"Lo udah salah! Lo udah ngebangunin pedro gue! Sekarang lo puasin gue!." Ucap langit lalu membopong bia kembali keranjang. Bia tersenyum kemenangan.
Ia lakukan ini untuk mewujudkan rena memiliki cucu. Bia ingin membalas budi kepada Rena yang telah merawat ibunya saat ayahnya sedang tugas diluar negri.
Langit merebahkn bia secara kasar.
"Tunggu!." Ucap bia.
"Why?."
"Gue ganti kostum dulu." Bia langsung berjalan kearah tas kecil pemberian bunda rena. Lalu masuk kedalam kamar mandi untuk menggantinya.
***
Setelah beberapa menit bia mengganti pakaianya menggunakan pakaian dinas dan sesikit memoles wajahnya. Kini bia terlihat sangat cantik.
Bia menggunkan lingerie yang berwarna hitam.
Bia mulai memancing langit. Bia duduk di atas meja kecil lalu melebarkan pahanya kemudia menyentuh area sensitifnya berusaha memancing langit. Meremas payudaranya sendiri mendesah .
"Ahh... Ahh..."
"Sini gue puasin lo dengan pedro gue." Ucap langit sedikit serak.
Bia melirik langit. Bia melihat dibalik kolor yang dipakai langit sedikit menegang keatas. Bia tahu apa yng lngit maksud dengan Pedro.
Tapi bia tak merespon langit sebelum langit sendirilah yang datang dan membopongnya.
"Ahh...ahh..." Pancingnya lagi
Langit jengah. Ia berdiri mendekati gadis itu dan menghirup dalam-dalam diceruk leher bia. Lalu membopongnya dan merebahkannya diatas ranjang.
Langit sudah dipenuhi gairah dan nafsu yng harus di penuhi. Namun langit masih diam dan tidak bergerak hanya mengamati bia.
Bia langsung mengalungkan tangannya keleher langit dan menyambar bibir langit mengabsen setiap gigi langit dan bermain dengan
Lidah langit. Langit sempat kewalahan namun ia bisa mengimbanginya.Ciuman langit turun ke ceruk leher meninggalkan beberapa bekas dan merobek paksa lingerie itu hingga bia benar-benar naked. Bia tidak masalah dan ia senang.
Langit turun ke dua bola besar yang menggantung lalu menyendotnya seolah mengeluarkan sesuatu. Tangan satunya tak tinggal diam.
"Ahhh... Faster daddy." Desahan lolos dari bibir bia.
"Yes babby."
Langit turun ke bawah bia dan menatapnya lama.Aha! Langit punya ide. Langit membuka aplikasi dan melihat cara bercinta yang memuaskan pasangan. Langit mulai menontonnya sebentar.
Langit memasukkan satu jarinya kedalam area sensitif bia yang mulai basah dan mengocoknya perlahan dengan tempo pelan.
"Ahhh...ahhh.... Kurang daddy."
"Okei babby girl!." Langit menambah satu jari lagi lalu mengocoknya dengan brutal.
"Ahhh... Ahhh...."
"Shhh... Mphb.... Ahhh...ahhh.."
"Merdu babby."
"Mau pipis." Langit mengerti apa yang dimaksud pipis oleh istrinya itu.
"Silahkan." Ucap langit sembari mencodongkan wajahnya pada area bia kemudian keluarlah cairan kental berasal dari area bia itu.
Langit dengan sigap menjilatinya hingga tanganya ia gunakan untuk membuka area bia dan lidahnya masuk kedalam area tersebut.
"Ahhhh...shhhb. yes daddy." Ucap bia sambil menekan-nekan kepala langit agar lebih dalam.
Lngit menatap bia " ready baby untuk pedro daddy?." Ucap langit
"Yess daddy. Tapi jangan biarkan nen ku menganggur aku agak kurang puas dengan itu." Langit mengangguk.
"Sure."
Langit kembali melebarkan paha bia selebar-lebarnya. Mengocok Pedro sebentar. Kemudia menggesekkan nya kepada area bia hingga membuat sang empu mendesah.
"Ahhh...shhbh.. cepat dad. Aku sudah tidak bisa tahan."
Langit mengangguk. Kemudia sedikit membuka bibir area bia mengarahkan penisnya yang besar itu ke lubang area bia.
Jleb!
"Ahhhhhhhh......sakit." desah panjang bia lalu meneteskan air mata. Itu hanya baru separuh penisnya belum terbenam semua.
Jlebbb!
"Arghhh....." Bia terisak. Darah segar keluar dari memek bia. Langit terkejut ia pikir bia sudah tidak perawan.
,"Maaf baby girl." Ucap langit tidak bergerak.
"Gerakkanlah pedromu itu daddy."
Langit menggerakkannya dengan tempo seperti orang kesetanan.
Dengan posisi bia di bawah dan langit diatas sambil mengenyot nen bia tangan satunya meremas.
Bokong langit memutar dan baik turu n menyesuaikan temponya. Ini adalah kenikmatan bagi bia."Ahhh....ahh ... Shhh....."
"Ahhhh fassster dddaddy."
"Ahh .... Ehhh..engghh..uhhh.."
"Ahh..ahhh.""
Plok!
Plok!
Penyatuan mereka terdengar nyaring hingga langit tak sadar ada yang mengupingnya dari pintu siapa lagi kalau bukan rena dan jovan. Mereka terkekeh.
"Bakal punya cucu cepet nih dad."
"No problem bun. Ikutan yok? Udah lama daddy gak masuk vava kamu itu."
"Gass dad."
Crott!
Crott!
Langit terkulai lemah diatas bia. Cebong langit dikeluarkan didalam area bia.
"Ck! Lemah banget baru juga klimaks sekali. Dasar cowok!."
"Mana berat lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan gila Bunda
Romance18+ Kalo gak suka skip ye. JANGAN LUPA VOTE NYA!!!