Pulang kampus, Angel dan yang lainnya berencana akan kumpul bareng di kontrakan Angel, yang posisinya cukup strategis dari kosan masing-masing. Disana juga, mereka bebas untuk ribut karena tidak ada yang melarang, sehubungan kosan Angel adalah milih orangtua Nadya jadi kita cukup dibebaskan disana.
"Eh guys, nanti jadikan kumpul dikosan gue?"
"Jadi dong beb," jawab Nitaa yang terlihat sangat bersemangat.
"Kalau gue ga usah ditanya, pasti dateng." timpal Nadya.
"Nin..lo gimana, jadikan?" tanya Angel pada Nindi yang hanya diam mendengarkan.
"Nanti gue liat ya? soalnya kakak gue barusan ngechat ngajakin keluar," jelas Nindi tidak enak hati menolak ajakan mereka. Ketiganya kompak mengangguk mengerti.
"Gimana kalau ajakin kakak lo juga kumpul sama kita?" ucap Nitaa mulai genit.
Nindi menatap dengan tatapan malas, "Mulai deh.."
Nitaa mendekat pada Nindi dan merangkulnya. "Canda sayanggg"
"Tapi nanti kalau ga jadi keluar sama kakak lo, dateng ya?" ucap Angel.
"Iya, pasti."
Mereka berempat berjalan beriringan menyusuri koridor kampus yang kelihatan masih ramai dengan para mahasiswa/i, entah apa yang membuat mereka berlama-lama berada dikampus. Berbeda dengan mahasiswi empat ini yang sudah dibilang mahasiswi kupu-kupu, sudah kuliah pastinya langsung pulang.
"Eh guysss!! ajakin Jeje juga mau ga?" seru Nitaa, karena kebetulan matanya menangkap keberadaan Jeje diparkiran kampus.
"Emang dianya mau?" ucap Angel ragu dengan tawaran Nitaa, karena mereka juga tahu, kalau kelihatannya Jeje ga mau bergaul dengan mereka.
"Iyanih, kita kan belum kenal. Anaknya juga kayak cuek gitu," tambah Nadya.
"Ajakin aja, coba dulu. Tak kenal maka tak sayang," ucap Nindi yang juga melihat keberadaan Jeje. Nindi terlonjak kaget saat Nitaa tiba-tiba memeluknya dari samping.
"Nindi gue emang pengertian." ucap Nitaa sebelum melepas pelukannya. Tatapannya kini beralih pada Angel. "Beb.."
Angel yang paham maksud Nitaa langsung menggelengkan kepalanya, "Engga ya! gue belum kenal sama dia, lo aja yang ngajakin. Entar gue disangka sok kenal lagi."
Nitaa menghembuskan nafasnya pasrah, "Iya deh iya, kalian tunggu sini."
"Okey!!" jawab ketiganya kompak membuat Nitaa melirik sinis. Ia mulai melangkah ke arah Jeje yang duduk diatas motornya sambil terus menatap Hpnya.
"JEJE CANTIKKK!?" teriak Nitaa yang masih jauh dari posisi Jeje, membuat Angel dibelakang sana menepuk jidat.
"Si anjir, masih jauh udah teriak aja,"
"Nitaa kalau ga teriak tenggorokannya gatel," timpal Nindi membuat Angel dan Nadya menghemburkan tawanya.
"Setuju banget." Nadya mengacungkan jempolnya.
Sementara Jeje yang mendengar teriakan nyaring Nitaa yang memanggilnya langsung menoleh dan mendapati lambaian tangan Nitaa dan senyum lebarnya.
"Jeje!" panggil Nitaa lagi saat sudah berada di depan Jeje.
Jeje menautkan alisnya, "Apaan?" tanyanya merasa aneh karena baru pertama kali disamperin kayak gini sama teman kelasnya, lebih tepatnya sih sksd sama dia.
"Gue mau ngajak lo kerja tugas bareng di kosannya Angel bentar, bareng anak-anak yang lain juga. Mau ga?" ucap Nitaa to the point.
"Ga." jawab Jeje spontan membuat Nitaa yang tadinya senyam-senyum langsung masam karena ditolak mentah-mentah oleh Jeje.
KAMU SEDANG MEMBACA
ReligionShip?
Teen FictionTentang rasa yang harus abadi dalam bait aksara, tentang asmaraloka yang menjadi melankolia, tentang harsa yang harus menjadi lara.