Kepergok mama?

4.8K 29 0
                                    


Tadi malam adalah hari bersejarah bagi seorang langit. Ia sudah membobol seorang wanita yang tak ia cintai. Namun langit berjanji akan belajar mencintai nya.

Kini kedua pasutri tersebut masih tertidur di balik selimut. Pedro langit masih menyatu dengan goa bia. Entah lah kini bia sangat nyaman dengan posisi seperti itu walau ada yang mengganjal dibawah sana.

"Shhh...." Ringis bia dan mulai menyibakkan selimut.

Betapa terkejutnya bia melihat burung langit masih menyatu dengan miliknya.

"Pantes kaya ada yang ganjel ternyata burung ini rupanya." Gumam bia.

Bia mulai bergerak berusaha melepas pautan kedunya dengan pelan supaya langit tidak terbangun.

"Ngapain?." Usaha bia sia-sia. Langit malah terbangun. "Diem! Jangan gerak. Pedro gue nanti bangun." Ucap langit.

Namun bia tetaplah bia seorang gadis yang selalu melanggar perintah. Bia mulai bergerak maju mundur.

"Shhh.... B-bia... G-gue bilang d-diem."

"Oke ini kemauan lo!." Ucap langit lalu membalikkan tubuh bia kebawah. Kini langitlah yang memimpin seperti biasanya.

Langit mulai mencium kasar bibir bia. Turun keleher jenjang istrinya.

"Ahh...." Tanpa sadar bia mendesah membuat langit tersenyum miring.

Langit mulai menggigit leher bia hingga meninggalkan beberapa jejak disana.

Kriett...

Rena tercengo melihat keduanya.

Langit yang mendengar itu sontak menatap Rena. Sedangkan Bia menutup wajahnya menggunakan selimut yang ia tarik untuk menutupi wajahnya.

"B-bunda?." Beo langit.

"Lain kali dikunci bang! Kan bunda jadi gak sengaja liat. Ya udah lanjutin gih, buatin bunda cucu yang banyak ya!." Ucap Rena lalu kembali menutup pintu tersebut.

"Aduhh..." Ringis langit tatkala ada yang mencubit pahanya.

"Kenapa gak dikunci sih?! Kan jadi ketauan bunda!." Dumel Bia yang menahan malu.

"Gapapa. Kata bunda kita boleh lanjutin."

"Matamu !." Sentak bia.

"Bangun terus mandi cepet!."

" Nanti bi." Jawab langit.

"Sekarang atau pedro lo gue potong hm?."

Langit bergidik ngeri. "Kalo pedro gue dipotong nanti buntung dong? Terus ga bisa ngocokin memek kamu bi?."

"Gampang lah gue mah tinggal nikah lagi." Ucap bia enteng.

"Yakin?." Ucap langit sembari melangkah mendekati bia.

Bia sontak memundurkan langkahnya.

"Yakin lah! Yakali gue tetep sama lo yang kontolnya buntung! Ogah banget."

"Wah baby girl gue udah gede ya. Vulgar banget ngomongnya." Langit membopong bia masuk ke kamar mandi.

Bia memberontak berusaha melepaskannya. Ia sudah tahu jika seperti ini maka akan ada ronde di kamar mandi lagi.

"Lepas ngit!."

"Gak!."

"Tadi lo bilang kontol gue buntung? Sini lo cobain lagi mending." Lanjut langit.

"Siapa takut?." Balas enteng bia. "Gantian sekarang gue yang mimpin oke?" Ucap Bia.

"Oke baby."

Perjodohan gila BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang