Sebuah mobil berplat nomor HA 1 IK tampak sedang diparkir disebuah perumahan Royal Residence.
Sementara si pemilik mobil sendiri nampak gelisah. Sesekali ia melihat jam ditangannya sambil mondar-mandir kebingungan.
"Ali cepetan.. Kasian Putra dari tadi nungguin tuh" teriak Prilly Kencang.
Malam ini mereka berencana menghadiri pesta acara pembukaan cabang perusahaan baru yang dikelola Putra.
Tadinya hanya Prilly yang di ajak, tapi berhubung Ali merengek-rengek minta ikut mau tak mau Prilly terpaksa mengajaknya.
Daripada nanti Ali mengamuk, dan memporak porandakan rumah Prilly untuk yang kedua kali.
"Hehe ma'af lama. Abis gue daritadi ngobrak abrik lemarinya si Ricky, celananya gak ada yang pas sama gue" jelas Ali yang baru saja datang.
Ali mengenakan setelan tuxedo hitam dengan rambut dijabrik keatas, membuatnya terlihat lebih tampan.
Tampan satu kata itulah yang ada di benak Prilly saat ini. Tanpa disadari, sedari tadi Prilly hanya bengong melihat penampilan Ali.
"Cie... Cie... Liatin gue terus.. Ntar naksir lho" goda Ali yang membuyarkan lamunan Prilly.
"Eh.. Enggak.. Gue cuman heran aja orang pecicilan kayak elo ternyata bisa rapi juga. Ya udah cepetan, ntar telat lagi" balas Prilly membela diri.
Prilly segera berjalan mendahului Ali. Belum lama ia berbalik badan, tangannya audah ditarik duluan oleh Ali. Sehingga kini posisi mereka saling berhadapan.
"Eh.. Eh.. Mau apa lo.. Jangan aneh-aneh ya" Ucap Prilly setengah salting.
"Hehe.. Gak kok.. Gue cuma mau bilang lo cantik banget malem ini" jawab Ali terkekeh sambil melepas cekalan tangannya.
Prilly sendiri mukanya sudah memerah karena pujian Ali.
Akhirnya mereka berjalan berdampingan menuju pelaminan.
Bercanda menuju mobil Putra.
"Lama banget sih.. Kamu tau kan kalo acaranya dimulai jam 7 malem" gerutu Putra yang sedari tadi lelah menunggu.
"Hehe.. Ma'af ya.. Kan harus dandan dulu biar keliatan cantik di depan keluarga kamu" jawab Prilly polos
Mereka bertigapun segera memasuki mobil Putra dengan Prilly yang duduk di depan berada disamping Putra dan Ali di belakang.
Sementara Prilly dan Putra sedang asyik mengobrol, Ali sedari tadi sudah merasa dongkol karena dicuekin dan jadi obat nyamuk bagi mereka.
"Eh iya sayang.. Nanti bukan cuma ada keluarga aku aj., tapi rekan-rekan bisnis papa sama saudara-saudara aku juga bakalan datang" kata Putra mejelaskan
"Hah.. Serius.. Aduh aku jadi grogi nih ntar kalo aku gak PD gimana" jawab Prilly manja.
"Udah santai aja. Kamu keliatan cantik kok malem ini" balas Putra santai, kemudian ia mengusap puncak kepala Prilly dengan lembut
"Huwaaahhh... Gila keren banget mobil lo. Tempat duduknya aja empuk. Pasti mahal ya" kata Ali sambil bergerak menggenjot-genjot kursi bagian belakang mobil Putra.
Putra hanya mendengus kesal tanpa memperdulikan tingkah Ali dan kembali fokus meihat jalanan.
"Sayang udah ya.. maklum sepupu aku emang rada-rada Autis" kata Prilly sambil menggegam tangan kiri Putra.
"Wuiih... Mobil lo ada tipinya juga, makin keren aja.. Rodanya empat lagi hehe" celoteh Ali makin tidak jelas yang spontan membuat Prilly melepaskan genggaman tangannya pada Putra.
"Hust.. Ali lo bisa diem gak sih" kata Prilly sewot.
Sepanjang perjalanan Ali semakin mengoceh tidakk jelas. Membahas tentang roda mobil yang bentuknya bulat lha dan hal-hal tidak penting lainnya.
Terkadang ia menyanyi-nyanyi dengan suara screamnya. Terkadang juga ia manggut-manggut layaknya rocker yang sedang manggung.
Boro-boro Putra sama Prilly bisa bermesraan. Untuk mengobrol aja gak bisa, karena kegaduhan yang dibuat Ali.
-----------------------------------------------------------
Ali PovSetibanya di tempat tujuan, gue langsung terkagum-kagum karena melihat tempatnya begitu ramai dan megah.
Bisa dipastikan, kalau yang hadir pastilah orang-orang kaya.
Emang bisnisnya Putra apa'an ya? Jangan-jangan jual beli narkoba lagi.
Sekarang gue jadi bingung harus ngapain. Prilly sibuk mengobrol dengan Bokap dan Nyokapnya Putra.
Ya tadinya gue juga dikenalin sama keluarganya Putra, tapi setelah itu gue buru-buru misahin diri dari mereka.
Apalagi Prilly ngenalin gue sebagai sepupunya..Ya udah lah, daripada gue galo mending gue godain cewe. Cewe mana cewe.
Gue melihat sekeliling, kebanyakan cewe-cewe disini tante-tante semua. Adapun yang muda, tapi mereka sudah ada pasanganya semua.
Pandangan mata gue terhenti saat gue melihat seorang cewe lagi duduk manis dipojokan sambil makan kue.
Itu cewe apa kuntilanak ya? Tapi masak kuntilanak cantik gitu. Bodo amat.. Gue samperin ah.
"Ehem.. Nona cantik sendirian aja" kata gue membuka obrolan dengan gaya cool.
Gadis itu menoleh, lalu tersenyum ke gue. Wow senyumnya manis banget. Ini sih bidadari namanya hehe
"Mau gue temenin Nona. Kenalin gue Ali" kata gue sambil mengulurkan tangan.
Lagi-lagi da hanya tersenyum. Udah kayak si Mila nih cewe. Jangan-jangan dia stres lagi.
"Kok senyum-senyum aja sih. Bisa ngomong kan? mau gak gue temenin" kata gue dongkol.
Abis ini cewe dari tadi senyum-senyum terus. Gue tau gue emang ganteng tapi gak usah gitu juga kalee.
"Gue Niki, salam kenal" Katanya sambil berdiri dan mendekati gue
"Dan Ali kalo lain kali lo mau ngajakin cewe kenalan, mending lo periksa dulu bagasi punya elo. Lo gak mau kan sesuatu didalam sana ke obral gara-gara diliat banyak orang" katanya lagi sambil setengah berbisik ke gue.
What? Astaga.. Gue buru-buru liat kebawah, ketempat dimana adek gue berada.
Dan ternyata oh ternyata.. Resleting celana gue emang kebuka.
Aduh... Bego.. Bego.. Bego.. Kenapa gue gak nyadar, tengsin kan gue jadinya.
Segera gue naikin resleting sialan yang melorot ini.
Ini kan Celananya Ricky, mana gue tau kalo resletingnya bisa otomatis melorot.
SHIT
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexiest Zombie
HumorRepublish Sexiest Zombie.. Manusia Zombie yang tidak sengaja bertemu dengan gadis pujaanya