Kehidupan baru rumah tangga Tazkia dan Fadli sangat bahagia, terlebih setelah hadirnya buah hati dalam pernikahan mereka.
Hingga pada suatu hari, Tazkia mendapati sebuah telepon dari seorang wanita yang mengaku sebagai selingkuhan sang suami.
Selama...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fadli Al-hakim
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
Regi langsung meninggalkan lokasi TKP ditemukannya mayat seorang bocah lelaki yang diduga bernama Fathir Aliando setelah kedatangan Tristan dan Pak Jay.
Dengan identitas barunya saat ini, Regi tak mungkin berhubungan langsung dengan pihak kepolisian.
Sehingga Tristan pun turun tangan merancang cerita palsu atas penemuan mayat tersebut pada pihak kepolisian.
Rencana pertemuannya dengan Profesor Bergas membuat Regi dan Tristan harus lekas bertolak ke lokasi pertemuan.
Saat itu, Regi memang tidak bertatap muka langsung dengan Profesor Bergas, karena ini sudah menjadi mandat dari almarhum Jhio sang Kakak pada Regi untuk tidak menunjukkan jati dirinya dengan orang lain dalam bisnis mereka mengingat betapa berbahayanya bisnis ini.
Hal yang sudah Jhio terapkan sejak dulu kini Regi terapkan juga dalam menjalani bisnis hitam yang digelutinya.
Itulah sebabnya, Tristan menjadi satu-satunya orang kepercayaan Regi yang akan menjadi kaki tangan Regi untuk melakukan segala transaksi bisnis dan kerjasama mereka dengan berbagai perusahaan terkemuka.
Saat proses pertemuan itu, Regi bisa mendengar semua percakapan rahasia antara Tristan dan Prof. Bergas serta melihatnya langsung melalui kamera tersembunyi yang terpasang di tubuh Tristan.
Mendengarkan dengan seksama mengenai penjelasan lebih lanjut tentang penelitian sang Profesor, Regi berharap dugaannya tentang Fadli terpatahkan.
"Gen Psikopat adalah gen yang dimutasi, berasal dari masyarakat berkembang. Mereka terlahir nyaris tanpa Gen MAOA yang berfungsi untuk mengendalikan emosi manusia. Jika menyangkut satu persen psikopat teratas, yang kemungkinan akan menjadi pembunuh berantai, mereka tidak memiliki Gen MAOA apa pun."
"Ini yang saya pelajari dari penelitian terbaru saya, bahwa kita bisa mendeteksi Gen Psikopat dengan melakukan Tes DNA."
"Sebelumnya, saya sudah mengajukan proposal pada pemerintah untuk mendapatkan izin dalam pengembangan penelitian ini melalui beberapa Gen dari napi terduga psikopat dengan kasus berat. Sayangnya, proposal saya ditolak dengan alasan hak asasi manusia. Itulah sebabnya, saya menghubungi anda Pak Tristan, setelah saya mendapat rekomendasi dari teman bahwa perusahaan Gen Corporation bisa melakukan hal apapun yang juga dilakukan oleh pemerintah. Saya hanya butuh izin untuk melakukan tes DNA pada beberapa narapidana yang sudah saya kirimkan data-datanya pada Pak Tristan kemarin."
