Malam minggu adalah malam yang ramai dan malam yang disukai para anak muda. Sabtu, tanggal 12 Februari 2005 lahir lah anak perempuan ketiga dari bapak Tampubolon dan istri nya. Bernama lengkap Yemima Uli Berliana Tampubolon. Sebelum ibunya tau yemima junior ada di perutnya ibunya bermimpi tentang anak perempuan kecil yang lucu memakai berlian di sekujur tubuhnya anak itu tersenyum manis kepada ibu yemima dan seperti mimpi bapak dan ibu yemima mendapat anugrah seorang anak perempuan dan dinamai mereka lah anak perempuan itu berliana. Nenek nya yang bernama Rohana menambah kan huruf a dibelakang namanya. Keadaan rumah sakit sangat ramai, begitu juga besok nya.
Pada hari Minggu 13 Februari 2005 di kamar rumah sakit tempat ibu istirahat setelah bersalin datang lah keluarga sang ibu yang menetap di kota kecil 'Tanjungbalai' menjenguk dan mengucapkan selamat atas kelahiran normal seorang anak perempuan. Tidak ketinggalan jemaat gereja pentakosta datang menjenguk dan melihat anak bayi yang baru lahir itu. Keluarga bapa anak bayi itu tidak dapat hadir untuk ikut serta dalam menyambut anak perempuan yang baru lahir itu. Mereka tinggal berjauhan. Tapi keluarga abang bapak anak bayi itu datang pada minggu siang untuk menjenguk. Istrinya juga sedang hamil tua.
Sebulan kemudian tepat tanggal 29 Maret lahir lah sabet sepupu yemima.Dan bulan mei lahir rocky di samosir jadi keluarga Tampubolon di anugerahi 2 anak perempuan 1 anak laki laki ditahun 2005. Walau tidak ada yang spesial tapi setiap orang adalah tokoh utama di kehidupannya masing masing. Mereka bertiga sering bertemu di indra pura saat kecil dikarenakan ada acara atau rapat keluarga atau juga Tahun baru. Mereka merasa asing untuk beberapa hari tapi akan akrab jika tinggal di indra pura untuk seminggu. Tapi akan asing lagi ketika ketemu beberapa tahun kemudian. Waktu kecil yemima dan saudaranya tinggal berpisahan karena alasan yang sepele tapi kerenggangan dikeluarga yemima semakin serius di pertambaha usia mereka.
Adik pertama dan terakhir yemima lahir di Medan jadi itulah alasan sepele dimana yemima dan saudaranya tak berjumpa untuk beberapa tahun. Yemima ikut dengan mama nya yang sedang menunggu waktu kelahiran anak terakhir keluarga itu. Alasannya mereka tinggal di Medan ialah mama yemima harus berada di klinik tempat nenek yemima berada.
tinn....tinnn..tinnn
Bunyi klakson kereta dan mobil.
yemima hanya terdiam kaku sambil memegang jajanan di tangannya. yap
ditengah jalan yemima sedang terdiam karena kaki nya lemas melihat benda yang lebih besar dari dirinya. Bunyi klakson yang membuat nya bingung ingin melihat kemana dan angin yang kencang disekeliling anak itu.tep. Tangan besar yang langsung bisa menggendong tubuh anak berusia 2 setengah tahun itu terasa kuat dengan nada suara meminta maaf kepada pegendara jalan. Ya, cucunya hampir saja meninggal di depan mata nya dikarena kan berjalan tanpa pengawasan orang dewasa dan pergi ke jalan raya.
Ingatan itu adalah salah satu ingatan terburuk anak perempuan ini. Ketika dia sudah sekolah dasar antara kelas 3 atau 4 dia sudah pulang dengan berjalan kaki. Siang itu, dia berjalan pulang seperti biasanya. Setelah sampai depan gang dia ingin menyebrang dan banyak kereta berlalu lalang seperti biasa dikarenakan jam pulang sekolah. suara klakson juga ikut memeriahkan jalanan disiang yang terik itu. Anak perempuan kecil ini berjalan dengan langkah zig zag dan didepannya ada kereta orang tua yang ingin menjemput anaknya.
"ehh ehh minggirr awas dek!!"
Kereta itu menyenggol anak kecil itu dikarenakan panik sehingga lupa merem kereta miliknya. Anak itu terjatuh ke pinggiran jalan dan pingsan karena terantuk aspal.
Untung saja ayahnya bapak S.Tampubolon ingin menjemputnya hari itu dan ketepatan melihatnya di serempet kereta.mata perlahan terbuka
Matanya terbuka dengan kondisi melihat langit langit dan seorang wanita paruh baya di sampingnya. Rasa lidah nya pahit dan ada sedikit pisang yang dimasukkan ke mulutnya yang membuat anak itu tersadar. Entah apa percakapan orangtua yang sedang berdiskusi tentang kecelakaan kecil ini. Tapi anak ini dapat mengingat kejadian yang dilalui nya saat umur 3.5 tahun dahulu. Kecelakaan ini membuatnya pusing dan tertidur karena efek samping obat yang menyadarkan nya dari pingsannya.
Hari hari terasa biasa untuk anak sekolah dasar itu. Sekolah dasar jalan mangga terasa besar tapi juga sempit untuk yemima. Teman teman yang hanya itu itu saja tapi ada saja cerita setiap hari nya. Mereka berkumpul di lapangan dengan memakai baju olahraga dan dengan peralatan olahraga seperti bola kecil dan bola besar. Siswa Laki laki dengan bola kaki