menghitung hari

150 22 4
                                    

Jungkook dibangun kan oleh suara gaduh dirumah nya siapa lagi pelakunya jika bukan sang ibu.

"YAAA JEON JUNGKOOK BANGUNLAH"-suara wanita itu menggelegar ke seluruh ruangan

"tidak bisakah ibu membiarkan aku tidur nyenyak sekali saja? Lagian ini masa liburan ku"-bukan nya bangun Jungkook semakin menutupi tubuhnya dengan selimut.

"AISH ANAK INI"-ibu Jungkook menyerah dengan sang anak lalu berjalan keluar kamar dengan menggerutu.

"Kring-kring"

Jungkook terbangun mendengar suara bising yang disebabkan oleh lonceng sepeda seseorang di luar sana.

Jungkook membuka jendela dan melihat siapa orang yang berani mengganggu tidur nya.

"AAAAISHHHHH.."-Saat jungkook sudah siap untuk mengomeli orang itu.

"SELAMAT PAGI"-ucap seseorang dibawah sana,dengan cengiran nyaa yang sedang mengendarai sepedanya.

"JIMIN?"-jungkook kaget bukan main melihat siapa yang ada di halaman rumah nya.

"Mau menemani ku bersepeda?"-tanya Jimin

tanpa pikir panjang jungkook mengangguk kan kepalanya tanda setuju,

"5 menit, tunggu aku 5 menit"-jungkook

Jimin memberikan kode "oke" mengunakan tangan nya.

Jungkook keluar kamar dengan wangi semerbak. Walaupun ia tak mandi tapi ia menyemprotkan banyak parfum dibajunya.

"IBU AKU PERGI DULU"-jungkook berjalan melewati ibunya yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan,lalu memberikan kecupan sayang pada sang nenek yang juga berada disana,

Ibu nya hanya mendengus kesal melihat tingkah sang anak.

"Hai"-senyuman mengembang di wajah jungkook saat di hadapan Jimin.

Jimin membalas senyum Jungkook.

"Ayo naik"-ucap Jimin sambil menepuk-nepuk kursi belakang

"Huh? Biar aku yang bawa dan kau duduk saja dibelakang"-jungkook

"No.. no.. no.. khusus Untuk hari ini aku yang akan membonceng mu"-jawab Jimin penuh percaya diri.

"Hahahah baik laah"-jungkook menuduki kursi belakang dan berpegang pada pinggang ramping Jimin.

"LET'S GOOOO"-teriak Jimin excited lalu menjalankan sepedanya.

Hangat Matahari pagi dan hembusan angin mengenai wajah keduanya.

Hangat Matahari pagi dan hembusan angin mengenai wajah keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati-hati panas"-jungkook meniup Odeng yang baru saja matang dan memberikan nya pada Jimin.

Kini mereka berada di pusat perbelanjaan di dekat taman kota,banyak pedagang kaki lima yang berjualan aneka ragam makanan.

Jimin bersemangat menyantap setiap makanan yang dibeli.

"Wah kook ini enak banget"-jimin

Ini salah satu keinginan Jimin,ingin makan makanan apapun tanpa memikirkan apakah ini baik untuk kesehatan nya,

"Kau menyukainya? Maka habiskan lah"-jungkook mengelus rambut halus itu.

"Oiya kook,apa ibu mu tak keberatan kau pergi bersama ku? maksud ku,jika kau pergi,siapa yang menjaga toko bunga?"-jimin

"Ibuku tak akan keberatan, lagian ini masih masa liburan ku,ini waktunya aku menikmati masa liburan setelah satu Minggu terkurung di toko itu untuk mengantikan karyawan ibu ku yang mengambil cuti"-jelas Jungkook

Jimin mengangguk mengerti.

"Mau menghabiskan sisa liburan bersama ku?"-tanya Jimin.

"Tentu saja,bukan kah kita sudah bersama sedari awal."-jungkook

Setelah kenyang mereka memutuskan untuk pulang,Kedua nya berjalan menuju ke tempat sepeda Jimin terparkir.

"Kook,kau saja yang bawa sepedanya ya,aku kekenyangan"-jimin mempout kan bibirnya.

Sungguh Jimin terlihat amat sangat menggemaskan, Jungkook setengah mati menahan dirinya untuk tidak mengecup bibir itu.

Jimin menginjak pijakan kaki lalu berdiri sambil memegang bahu Jungkook, Jungkook menjalankan sepeda dengan Jimin yang berdiri di belakang.

Jimin mengalungkan tangan di perpotongan leher Jungkook dan mendekatkan pipinya dengan pipi jungkook.

"Terimakasih..."-ucap Jimin tiba-tiba

"Untuk apa?"-tanya jungkook yang masih mengayuh sepeda.

"Semuanya, terimakasih untuk semuanya"-jimin

jimin merentangkan kedua tangannya dan menutup mata, menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan kan nya,ia tersenyum.

walau selama hidup ia tak bisa melakukan apapun yang ia inginkan Jimin bersyukur  bertemu dengan sosok Jungkook di sisa hidup nya.

walau selama hidup ia tak bisa melakukan apapun yang ia inginkan Jimin bersyukur  bertemu dengan sosok Jungkook di sisa hidup nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jikook/ Kookmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang