06

2.3K 261 87
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Kamu udah lama pacaran sama Jeno kan na?" Ucap winwin setelah tiba tiba masuk ke kamar jaemin.

Jaemin menatap ibunya dan mengangguk "kasih Jeno ke renjun ya.. hati dia sakit ngeliat kamu pelukan sama Jeno siang tadi"

Jaemin terdiam kemudian menggeleng perlahan "aku gak mau Bun.."

"Kamu bisa kali ini pikirin kembaran kamu! Kita gak tau sampai kapan renjun akan bertahan jaemin!" Ucapnya

"Bunda boleh minta apapun.. tapi kalo Jeno.. nana gak mau lepasin Jeno..." Lirihnya.

Mendengar itu winwin lantas terkekeh "anak sialan ini! Bagaimana jika Jeno tau soal kau yang menjual dirimu jalang" ucapnya.

Nafas jaemin memberat, benarkah? Ibunya baru menyebutnya dengan kata 'jalang'

"Bunda.. Nana di perkosa.. nan__"

"Diperkosa.. kau pikir aku percaya? Sebenarnya dari mana sifat murahan mu itu jaemin.." ucap winwin dengan menatap tajam anaknya.

"Nana bakal buktiin sama bunda... Nana bakal nuntut orang yang udah ngelecehin Nana" ucapnya menatap ibunya.

"Kau terlalu banyak berkhayal" ucapnya kemudian keluar dari anak anaknya.

Jaemin menghembuskan nafasnya kemudian menjatuhkan tubuhnya di ranjang besarnya. "Nana capek.." lirihnya dengan memandang langit langit kamarnya.

"Dia sudah pulang?" Tanya yuta dengan melipat kemejanya. "Hmm.. baru hari ini.." balas winwin.

"Aku akan bicara padanya" ucap yuta. "Hyung.. minta pada jaemin untuk memutuskan kekasihnya..."

"Kenapa?" Tanya yuta menatap istrinya "renjun.. kurasa dia menyukai Jeno" jawab winwin.

Yuta mengangguk "baiklah.. aku akan bicara padanya" balas yuta kemudian berjalan ke arah kamar jaemin.

Tanpa mengetuk pintu kamar yuta langsung membukanya dan masuk ke dalam kamar anaknya.

Jaemin yang tadinya memejamkan matanya langsung terkejut saat pintu kamarnya terbuka.

"A-ayah..."

"Apa maksudmu mempermalukan ku!" Ucap yuta.

"Apa maksudmu na jaemin!! Kau...!' yuta dengan amarahnya mendekat ke arah jaemin.

Jaemin yang ketakutan langsung menutup matanya, dia tau setelah ini ayahnya pasti akan menamparnya lagi.

Dan benar...

PLAKKK

tubuh submisive kecil itu terpelanting ke lantai. "Kau menjual dirimu! Apa maksudmu hah!!"

"A-ayahh..." Titah jaemin

"Kau.. sialan...! Ahhh kenapa aku harus mempunyai anak bodoh seperti mu hah!!"

Bughhh...!!!

Satu tendangan melayang pada wajah manis jaemin. Tak puas dengan itu yuta langsung membuka sabuknya dan mencambuk jaemin dengan brutal membuat si mungil meringkuk di lantai layaknya bayi.

Dia tak tau apa salahnya! Apakah dunia ini adik untuk nya!!

Puas dengan yang dia lakukan yuta lantas memijak wajah anak nya dengan keras kemudian pergi dari sana tanpa memperdulikan bagaimana kondisi jaemin sekarang.

Tak ada suara terdengar dari submisive itu. Dia pingsan!

.

Lenguhan terdengar dari bibir mungil jaemin. Perlahan dia membuka matanya dan melihat kakak sulungnya tidur di sampingnya. Merasa risih dengan keningnya dia meraba dan mengambil kain basah yang melekat di keningnya.

"K-kak Dejun.." lirihnya menggoyangkan tubuh kakaknya.

"Na.. ada yang sakit? Apa yang sakit?" Tanya xiaojun yang terbangun akibat panggilan jaemin.

Jaemin perlahan menggeleng "Nana haus.." cicitnya.

"Kakak ambilin sebentar" balas xiaojun kemudian berlari keluar.

Tak lama xiaojun kembali dengan air di tangannya membantu Adiknya untuk minum.

"Maaf yaa.. kakak telat nolongin kamu dari ayah" lirih xiaojun memandang wajah sendu adiknya.

"Engga.. kakak gak salah.. Nana yang salah.." Balasnya dengan tersenyum kecil.

"Kamu bisa lawan ayah sama bunda kalo menurut kamu Meraka gak adil, jangan diam aja dek.. ada kakak disini.." ucapnya memegang tangan adiknya.

"Nana gak mungkin ngelawan ayah sama bunda kak.. injun.. Nana salah Nana harusnya jagain injun.. gara gara nana lalai injun jadi drop lagi"

"Itu bukan salah kamu.. kamu udah jagain renjun.. udah cukup.. kalian udah besar.. kakak yakin renjun bisa buat jaga dirinya sendiri.. jangan gini dek..." Ucapnya, nafas xiaojun tercekat menatap wajah polos jaemin. Dia bukan orang bodoh yang tak tau apa yang sebenarnya terjadi pada adiknya.

Jaemin menggeleng "Nana harus jaga injun.. sampai kapan pun.. injun sama Nana udah sama sama dari dulu kan kak.. bahkan dari dalam rahim bunda.. Nana gak boleh egois.."

Ohh sungguh xiaojun tak mengerti dengan apa yang ada dalam pikiran adiknya ini. 'jangan egois' katanya, apa dia sadar jika dia dalam posisi dan kondisi yang salah yang mungkin saja itu akan membunuh diri dan batin nya secara perlahan.





TBC


50 koment next chapter

Bye byee....!!

my little brother . -[END] - DIBUKUKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang