Bumil Sensitif

1.2K 21 2
                                    

Sedari tadi Mentari memperhatikan Rio yang gemetaran dan keluar keringet dingin. Saat ini Rio sedang menyuapi Mentari makan lele kremes, perdana and first time pegang lele sejak 25th lalu di patil lele.

"Kamu gak ikhlas ya suapin aku??". Tanya Mentari judes.

"Ikhlas kok bey, nih aaaaa lagi". Jawab Rio sambil menyuapi lele kremes ke dalam mulut Mentari.

"Kenapa gemeteran gitu tangan kamu suapin aku, takut kamu sama lele kremes. Come on honey lele kremes gak akan patil kok". Ujar Mentari berusaha hilangkan phobia Rio.

Rio pun menatap lele kremes yang sebagian sudah ia ambil dagingnya dan diberikan ke Mentari. Tanpa disadari ia berhasil memporak-porandakan lele kremes.

"Jangan takut sayang, kamu coba deh enak tau. Nih aku suapin". Ucap Mentari seraya mencubit sedikit daging lele kremes untuk Rio.

Dengan wajah berpeluh dan pucat Rio langsung gelengkan kepala.

"Aku gak suka bey, belum berani makan lele". Ucap Rio nampak gemetar.

Mentari pun tersenyum dan malah langsung ia masukan ke mulut Rio, membuat Rio membelalakkan mata karena kaget dan shock.

"Kunyah Iyo sayang, enak kok". Ucap Mentari membujuk Rio.

Dengan gemetar dan berkeringat Rio mengunyah pelan lele yang dimasukan ke mulutnya.

"Enak kan, gak patil kamu kan lele kremesnya. Mulai sekarang jangan takut lagi ya honey". Ucap Mentari meyakinkan seraya mengecup sekilas bibir Rio.

Rio berusaha menelan lele tersebut susah payah dan tersenyum kala di susul dengan kecupan singkat dari sang istri.

"Makasih ya, kamu udah bantu hilangin phobia lele yang selama ini aku derita". Ujar Rio serius.

Tangan Mentari terulur menghapus peluh di kening Rio.

"Gak perlu bilang makasih sayang, apa yang aku lakukan sama kayak yang kamu lakukan waktu aku takut gelap sampe aku gak takut gelap lagi". Balas Mentari.

Benar yang Mentari bilang bahwa ia hanya melakukan seperti apa yang Rio lakukan kepada dirinya. Intinya mereka saling melengkapi.

"Tapi aku belum bisa makan lele banyak-banyak, rasanya agak aneh menurut aku bey". Ucap Rio jujur.

"Iya gak apa-apa honey yang penting kamu gak takut lagi, aaaaa dong". Ucap Mentari minta disuapin lagi.

Rio dengan senang hati menyuapi Mentari, dan sudah merasa lega bisa berbaur dengan lele kremes and gank.
Selesai makan, Rio memberikan obat dan vitamin untuk Mentari. Kini Mentari sedang bersandar manja di dada bidang Rio.

"Udah kenyang belum anak papi??". Tanya Rio sambil mengelus perut sang istri.

"Udah dong papi, kalau laper nanti mami pasti bilang ke papi Iyo, hehehe". Jawab Mentari seperti anak kecil.

Karena gemas Rio mencubit pelan hidung Mentari.

"Aaww.. Sakit hidung aku honey". Protes Mentari.

"Pelan kok bey". Balas Rio terlihat sangat gemas ke Mentari.

Mereka pun terus bersenda gurau hingga Mentari tertidur di dalam pelukan Rio sambil bersandar. Sedangkan Rio betah menatap wajah sang istri yang terlelap dipeluknya. Sesekali ia mengecup kening Mentari, rasanya sangat bahagia karena beberapa bulan lagi buah hatinya akan terlahir ke dunia ini.

-----------------------------------------------------------

Malam ini acara barbeque-an 2 keluarga konglomerat di mansion Rio Mentari. Bahkan Rio sudah sepakat untuk tinggal di mansion tidak lagi di rumah minimalisnya.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang