"cut"
suara sutradara terdengar lantang menyatakan berakhirnya scane yang mereka lakukan.
seorang laki-laki dengan kulit tan menyeret tubuhnya kearah ruang tunggu pribadinya, merebahkan tubuh lelahnya disana. wajah yang nampak kelelahan itu memejamkan mata berniat untuk istirahat sejenak dari pekerjaannya.
Apo Nattawin salah satu actor Thailand yang cukup dikenal banyak orang karena peran dalam series yang dia bintangi juga akibat wajah tampannya yang tidak semua orang punya.
"phi Rai bisa tolong ambilkan ponselku?." Nattawin berbicara masih dengan mata terpejam.
phi Rai adalah manager dari Apo Nattawin dia menemani Natta lebih dari empat tahun, kesabarannya dalam menjaga dan memenuhi permintaan Natta patut diapresiasi.
"ini, kita akan pulang tiga puluh menit lagi jadi jangan sampai kau ketiduran Natawin. badanmu itu berat aku tidak akan kuat untuk menggendong sampai mobil." phi Rai menyerahkan ponsel pada pemiliknya lalu berjalan kearah meja rias untuk merapihkan barang barang.
"emn tidak akan lama." Natta membuka matanya dan mengambil ponsel itu lalu duduk dengan tenang. matanya bergulir menatap ponsel dengan serius kemudian tersenyum menawan akan sesuatau.
bunyi notif email terdengar diruangan tersebut, disana tertulis bahwa Apo Nattawin lolos untuk memerankan Porsche dalam series Kinnporsche.
"phi Rai aku akan pulang sendiri jadi kau bisa minta supir langsung mengantarmu pulang dan tidak menungguku." Natta menutup ponselnya lalu berjalan keluar ruangan.
"benar langsung pulang?, kau tidak akan mampir ke bar dulu kan?." phi Rai berbicara.
"hanya sebentar mungkin, aku butuh minuman untuk merayakan sesuatu."
"jangan membuat masalah Natt." Phi Rai menghela nafas berat.
"ya ya aku tidak akan berbuat masalah." Natta berujar dengan senyum mengembang.
...
Natta memegang stir mobil menggunakan satu lengan, senyum diwajahnya tidak kunjung surut. Kepalanya membayangkan banyak hal menyenangkan yang orang lain tidak akan percaya bahwa seorang Nattawin dapat membayangkan hal seperti itu.
Laju kendaraan roda empat itu membelah keheningan jalan di tengah malam, deru nafas Natta juga semakin cepat layaknya mobil maserati itu melaju di kegelapan.
Lama melaju mobil Natta berhenti di depan rumah seseorang, rumah yang memiliki kesan mewah dan elegan. Natta melajukan mobilnya masuk ke dalam parkiran selayaknya pemilik rumah.
Kakinya melangkah masuk tanpa mengetuk atau mengatakan permisi orang mungkin akan mengira rumah tersebut adalah miliknya. Musik dengan tempo cepat terdengar dari dalam rumah tersebut dengan terlihatnya lampu lampu yang juga semakin berwarna warni.
"ha, lihat siapa yang datang. Apo Nattawin sang aktor tampan, ingin minum sesuatu Natt?" seseorang mendekat dan menepuk bahu Nattawin.
"aku akan memesan nanti, oh tay katakan pada semua orang hari ini aku akan membayar semua tagihan disini" Nattawin duduk di sakah satu kursi dekat bartender.
"kau baru mendapat jackpot??, kau kejatuhan uang dari langit??, aku tidak tau seorang Apo Nattawin bisa mengeluarkan uang sebanyak itu" orang yabg dipanggil tay itu mengernyit.
"aku belum mendapag jackpot, tapi sebentar lagi akan. jadi anggap saja ini awal untuk aku membayar banyak untuk kalian karena semakin dekat aku mendapatkan apa yang aku mau aku akan semakin sering membayar untuk kalian" Natta terlihat mengeluarkan ponselnya dan mendial nomor dalam pesannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴏᴜʀs
Fanfiction"Bukankah berbagi itu menyenangkan Nat?." "Aku tidak suka berbagi Phakphum." "Hei, apa yang kalian bicarakan." Milik kami akan selalu jadi milik kami