06

360 33 1
                                    

"HAH!? "

Junghwan dan Alia menoleh ke belakang saat mendengar pekikan keras dari arah belakang, dan mereka melihat nenek dan kakek yang sedang berdiri di depan mereka dengan tampang seperti seorang mata mata.

"Kakek, kalian ngapain kesini? " tanya Junghwan

"Kita cuma lewat iya kan nek? "  nenek yang paham pun hanya menganggukan kepalanya dengan senyum canggung di wajahnya.

"Yakin? " tanya Junghwan dengan nada menjengkelkan

"Dasar! Cucu macam apa kamu ini gak percaya sama kakeknya sendiri" cetus sang kakek

"Dih ngambekan" ejek Junghwan

"Awas kau So Junghwan! " jelas sang kakek kesal dengan cucu pertamanya ini.

"Ya udah nek, ayo kita balik ke kamar, cucu lo itu ngeselin! " ujar kakek kesal lalu berjalan terlebih dahulu menuju kamar mereka yang memang berasa di samping kamar Junghwan.

Junghwan menaikan satu alis nya seolah bertanya kenapa nenek nya masih diam dengan tatapan bingung nya.

"Dih, awas kamu Junghwan! Nenek kurung kamu di kamar! DASAR LO RIDWAN JUNGHWAN JUGA CUCU LO! " Alia Terperangah melihat kelakuan absurd pasangan tua tersebut.

"Itu tadi apa? " tanya Alia masih syok dengan semuanya.

"Kakek nenek memang seperti itu, jadi maklumin, gitu gitu jiwa mereka jiwa anak muda, tapi mereka bisa menempatkan diri, tau kapan harus bersikap santai atau bersikap dewasa dan bijak" jelas Junghwan, kini Alia kembali terperangah dengan Junghwan yang banyak berbicara.

"Udah, mending kamu sisir rambut, saya mau bersih bersih, setelahnya tidur!" Alia hanya mengangguk.

Alia menghela nafas sebentar, ia sebenarnya masih sedikit bingung dan syok sekali dengan kelakuan aneh bin ajaib dari kakek dan nenek nya Junghwan, ia bahkan mempertanyakan apakah benar Junghwan cucu kandung mereka? Sifat mereka sangat bertolak belakang, namun juga terlihat lucu saat mereka sedang bertengkar atau saling mengejek.

Ah, Alia rindu keluarga nya, walaupun ia melupakan segala sesuatu sebelum 2 minggu ini berlalu, namun Alia yakin pasti ia memiliki keluarga entah  itu saudara kandung ataupun jauh.

...

Hari ini langit tampak cerah membuat dia orang yang berbeda umur itu menikmati hari ini dengan santai dan tenang.

Mereka adalah Alia dan nenek yang asik mengobrol di taman belakang rumah sambil sesekali menggoda pak Joko yang sedang membersihkan halaman.

"Pak, itu daun nya kalau di jaga 2 hari 2 malam bisa jadi emas lho pak" ucap nenek ngawur.

"Mana ada gitu nyonya, nyonya ini ada ada saja~" jawab Pak Joko.

"Memang apa alasan Junghwan bisa sekaya in pak? Gaji dokter mah mana cukup buat beli rumah sebesar dan mobil sebagus ini pak! " ucap nenek menyakinkan, Alia hanya terkikik melihat Pak Joko yang seperti nya mulai sedikit percaya.

"Itu namanya ilmu Hitam nyonya, gak baik kalo kita pake itu untuk memperkaya diri" nasehat Pak Joko berusaha tetap dengan jalan yang Jikjin alias lurus.

"Aduh Pak, saya gak nyuruh bapak buat belajar ilmu Hitam Pak, saya cuma nyuruh bapak buat jaga daun nya selama 2 hari 2 malam abis itu bapak kaya" ucap nenek

"Bukanya kalo mau gitu harus baca baca ya nya? " tanya Pak Joko, sepertinya sudah mulai terpancing.

"Ya harus! Tapi ini aman kok Pak gak menyimpang" jawab nenek lagi

terlihat sekali di wajah yang memiliki kerutan walaupun tidak terlalu banyak itu tampak menyakinkan di mata Pak Joko.

"Jadi saya harus gimana nya? " Pak Joko mendekat setelah ia selesai menyapu dedaunan yang berjatuhan dan menepikan nya di samping pohon yang menjadi luas daun tersebut.

"Malam ini malam minggu, bagusnya Pak Joko ngelakuin nya malam ini, pak Joko hanya harus duduk di kursi rotan sambil menjaga daun nya jangan sampe ada yang ilang"

Pak Joko mendengarkan dengan baik apa yang di ucapkan nenek.

"Kalo makin banyak daun makin banyak potensi hilang nya, jadi mending Pak Joko gak usah ngambil banyak banyak dulu daun nya tapi Pak Joko ambil sebagian lalu di awasin nanti kalo berhasil gak da yang ilang boleh Pak Joko lakuin lagi sampe emas Pak Joko banyak. "

"Terus bacaan nya? "

"Tinggal baca ini berulang kali 'dua tiga sarang lembu, jarang tembus di rumah tua.
Dua tiga uang jatuh, uang harus di jaga juga! '  baca itu pak Joko, pak Joko pokoknya harus ingat dengan kata kata saya tadi" Pak Joko mengangguk mantap.

"Ya sudah, besok pak Joko pasti sudah kaya liat aja" setelahnya pak Joko membayangkan bagaiman jika ia dapat hidup kaya

"Nenek,itu kayak jahat tau" ucap Alia namun ia cukup tidak bisa berhenti tertawa melihat interaksi nenek dan pak Joko.

"Nenek hanya mengetes keimanan seseorang aja sih Al" ucap nenek dengan nada Akrab.

"Nenek di Amerika gaul ya? " tanya Alia

"Lumayan lah, nenek itu aktif di tiktok makanya nenek lumayan hafal tingkah laku orang sini apalagi modelan pak Joko" ucap nenek tersenyum tipis.

"Tenang, kalo semisal pak Joko memang mau ikutin ritual dari nenek, bakal nenek kasih tau sebelum pak Joko ngelakuin itu"

"Tapi kasian nanti pak Joko nya malah berharap" Nenek memutar bola matanya malas.

"Tinggal kasih apa yang pak Joko mau, susah amat. Pak Joko kalo kaya gak bakal kabur kok" Alia menatap bingung ke arah nenek, apa maksudnya kasih apa yang pak Joko mau? Pak Joko kan mau emas.

Nenek yang paham pun kembali meutar bola matanya malas.

"Kita gak semisikin itu Alia tercintaaaa~"

...

Fake Wife [ON GOING] //JunghwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang