Kring....
Jam weker itu berbunyi, menandakan bahwa jam sudah pukul 05.00 pagi.
Seorang anak perempuan membuka matanya dan mematikan jam yang berada disampingnya.
Gadis itu menyibak selimutnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan mengambil air wudhu.Cklek...
Pintu kamar mandi terbuka, menandakan remaja perempuan itu telah selesai mengambil wudhunya.
ia mengenakan mukenah dan membentangkan sajadah miliknya, lalu ia melaksanakan kewajiban nya sebagai umat muslim.
15 menit telah berlalu, kini remaja perempuan itu telah menyelesaikan sholatnya, ia melipat kembali mukenah dan sajadah miliknya, lalu meletakkannya kembali ke tempat semula.Sekarang jam telah menunjukkan pukul 05.30, ia bergegas mengambil handuk dan melesat menuju kamar mandi kembali guna bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
.
.
.
La..la..la..la...
Dengan riang remaja perempuan itu menuruni tangga rumahnya satu persatu.
Saat ia sudah sampai pada anak tangga yang terakhir, ia melihat seluruh Ayah, Ibu, dan para Abang nya telah berkumpul di meja makan."Pagi Ayah, Ibu, Abang" sapa remaja itu kepada seluruh keluarganya.
"Pagi sayang, pagi adek" jawab semua orang yang berada di meja makan tersebut.
Remaja perempuan itu berjalan menuju kursi yang berada di samping abangnya, lalu duduk dengan tenang.
Melihat seluruh keluarganya sudah berada di meja makan, sang kepala keluarga memulai sarapannya dan diikuti oleh istri beserta anak-anaknya.
Mereka memakan sarapan dengan khidmat tanpa ada suara sedikitpun, hanya dentingan sendoklah yang terdengar."Alhamdulillah" ucap seluruh keluarga itu bersamaan setelah mereka selesai memakan sarapannya.
"Abang berangkat dulu yah, Bund" ucap sang anak sulung, lalu ia beralih menyalami kedua orangtuanya.
"Iya bang, hati-hati" jawab kedua orangtuanya, lalu mereka tersenyum lembut kepada putra pertamanya itu.
"ABANG ALI, TUNGGUIN RASYA" teriak anak kedua mereka, Rasya. Dengan tergesa-gesa ia menyalami kedua tangan orang tuanya dan segera berlari mengejar Abang nya yang telah berada jauh didepannya.
Ahmad dan Fatimah menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat tingkah anak keduanya tersebut, sedangkan adik-adik Rasya terkekeh kecil melihat tingkah abangnya itu.
"Aksa, Zahra apa kalian tidak ingin berangkat sekolah nak?" Tanya Fatimah kepada anaknya.
"Iya Bun, Aksa sama adek udah mau berangkat kok" jawab Aksa.
ia dan Zahra beranjak dari tempat duduk, dan menyalami tangan kedua orangtuanya."Aksa sama adek berangkat dulu yah, bund, assalamu'alaikum" ujar Aksa mewakili adiknya.
"Wa'alaikumssalam warahmatullahi wabarakatuh nak, hati-hati dijalan" jawab Ahmad dan Fatimah bersamaan.
Aksa dan Zahra mengangguk secara bersamaan, lalu menuju garasi mengambil kendaraan mereka dan mereka langsung menuju kesekolah.
.
.
.
Di perjalan..."Abang" ujar Zahra memanggil Abang ketiganya itu.
Aksa yang mendengar adiknya memanggil namanya, menoleh melihat adik bungsunya itu."Iya, kenapa dek?" Tanyanya.
"Gak jadi bang hehe" jawab Zahra sambil cengengesan kepada Abangnya itu.
Aksa mengakat alisnya sebelah mendengar jawaban adiknya itu.
Zahra yang melihat ekspresi abangnya seperti itu hanya tersenyum hingga menampilkan deretan giginya yang putih itu."Kamu yakin?" tanya Aksa, ia melirik adiknya sekilas lalu kembali fokus melihat jalan.
"Iya Abang Aksa yang ganteng" jawab Zahra, ia menoleh kearah abangnya yang sedang fokus menyetir.
Sedangkan Aksa yang mendengar jawaban sang adik, terkekeh kecil dan mengelus kepala Zahra yang tertutup hijab itu dengan penuh kasih sayang."Abang jangan gitu ihh, nanti hijab Zahra rusak" ujar Zahra kesal, sambil memperbaiki hijabnya.
Sedangkan Aksa kembali terkekeh melihat ekspresi adiknya itu.
Lalu keadaan kembali hening setelahnya, Zahra melihat ke jendela menikmati setiap pemandangan yang ada, sedangkan Aksa tetap fokus melihat jalan.
.
.
.
Skip sampai disekolah.
Aksa dan Zahra keluar dari mobil secara bersamaan.
Mereka melangkahkan kaki menuju kelas masing-masing, melewati koridor sekolah yang terlihat sedikit ramai oleh para siswa dan siswi yang sedang bersenda gurau atau membaca buku.X IPA 1.
Zahra telah sampai didepan kelasnya, namun sebelum ia masuk kedalam kelas, ia menoleh dan melihat sang Abang yang masih berdiri disampingnya.
ia mengerti mengapa sang Abang belum berjalan menuju kelasnya, dengan sopan ia meraih tangan Aksa lalu menyalaminya.
Aksa tersenyum memandang sang adik yang, dengan lembut ia mengusap kepala adik bungsunya itu. Zahra yang mendapatkan perlakuan seperti itu tersenyum ke arah sang Abang."Nanti ke kantin bareng ya, Abang jemput" ujar Aksa pelan, dan dijawab dengan anggukan oleh Zahra.
Setelah mendapatkan jawaban sang adik, Aksa segera berjalan menuju kelasnya yaitu kelas XII IPA 1.Assalamu'alaikum teman²semuaa👋🏻
Aku kembali dengan cerita baru nih, menggantikan cerita sebelumnya.
Semoga teman²semua suka ya dengan cerita ku ini 🥰.
Jangan lupa vote dan komen ya🤍.
Selamat membaca☺️🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzahra
Teen Fiction" Izinkan saya melangitkan nama mu di sepertiga malam " -Azzahra " Saya harap, Kamu adalah wanita yang selama ini saya cari " -Aswad Penasaran? Langsung baca yuk🤩 Tapi sebelum itu jangan lupa follow ya, kalau gak mau juga gapapa kok, author gak mak...