Pagi hari telah menyambut dunia, dan matahari mulai memancarkan sinarnya, akan tetapi ada seorang gadis yang masih asyik bergelung dengan selimut tebal miliknya. Apakah mimpi indahnya masih setia menemani tidur lelapnya?
Cklek..
Pintupun terbuka menampilkan seorang pemuda yang sangat tampan dengan rahang yang tegas, hidung yang mancung, bibir seksi, bahu yang lebar, punggung yang tegap, dan disertai senyuman manis yang timbul karena merasa gemas dengan adik kesayangannya.
Diapun melangkah menuju ke tempat tidur sang adik dengan pasti.Saat sudah sampai langsung saja dia mendudukkan diri di tepi ranjang guna membangunkan kesayangannya karena hari mulai siang dan dia tidak mau adiknya melewatkan sarapan pagi.
"Sayang?" Panggilnya dengan suara lembut disertai elusan tangannya pada pipi tembam sang adik.
Karena tidak mendapatkan respon, dia pun mengulanginya lagi untuk membangunkan adiknya dengan cara menciumi setiap inci wajah adiknya kecuali bibir. Adiknya mulai terusik dengan kegiatannya yang akhirnya mata indah itu terbuka memancarkan sinarnya.
Sang kakak pun tersenyum lembut melihatnya, akan tetapi wajahnya berubah menjadi datar saat melihat adiknya mengucek matanya dengan tangan.
Spontan dia pun langsung memegang pergelangan tangan adiknya seraya berkata"Jangan dikucek sayang nanti sakit matanya, hm?"
"Abang?" Panggil sang gadis yang tak lain dan tak bukan Lovandra Sky Bagaskara dengan suara serak khas bangun tidur.
"Ya sayang?" Jawab sang kakak sulungnya, Damian Sky Bagaskara yang saat ini sudah berumur 24 tahun dan sudah menjadi CEO di perusahaan keluarganya sendiri Bagaskara Company.
"Bangun yuk udah siang tuh, jangan sampe adek nglewatin jam sarapan lho, abang nggak mau adek sakit." Lanjut Damian sembari mengangkat Lovy ke dalam pangkuannya.
"Tapi mandinya nanti ya Abang, boleh kan?" Lovy pun menjawab disertai dengan puppy eyes andalannya.
Damian yang tidak tahan dengan tingkah manis adiknya pun segera menghujami ciuman di seluruh wajah adiknya sampai Lovy terkikik geli.
"Oke sayang, tapi harus sikat gigi sama cuci muka dulu baru turun ya?" Sahut Damian lagi dengan pandangan teduhnya.
"He.em siap abang" Lovy pun memberi ciuman pagi dikedua pipi sang kakak dengan semangat.
Damian segera membawa adiknya ke kamar mandi dengan tetap berada dalam gendongan koalanya.
Setelahnya mereka berdua turun untuk memulai sarapan bersama keluarganya.Terlihat semua anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan, tersisa mereka yang baru saja turun.
"Pagi Ayah, Bunda, Abang.." Sapa Lovy kepada keluarganya dan memberi ciuman kepada semua keluarganya di pipi mereka masing-masing dan tentunya dengan balasan dari mereka semua untuk Lovy.
"Pagi juga sayang" Jawab sang Ayah dan Bunda.
"Pagi adek/ Pagi princess" Jawab kedua kakaknya berbarengan.
Salah satu pemuda disana yang melihat sang adik kesayangan berada dalam gendongan kakak sulungnya pun mendengus pelan karena kalah start.
"Princess sini duduk samping abang aja" Pinta pemuda itu yang ternyata kakak ketiganya yang saat ini sudah kelas 12 SMA, Kevin Sky Bagaskara.
"Iy-
Sebelum Lovy menyelesaikan kalimatnya, Damian sudah lebih dulu menyela ucapannya dengan cepat.
"Baby sama abang aja hm? Abang suapin makannya ya sayang?" Ujar Damian dengan lembut kepada Lovy.
"Abang apaan sih? Aku duluan yang ngajak Adek lho" Kevin menjawab tidak terima dengan kakak sulungnya itu.
"Bang kev, nanti kita main bareng deh, yah? Adek udah laper ini, jangan ngambek ya Abang?" Pinta Lovy dengan senyum manisnya yang membuat Kevin akhirnya mengalah.
"Janji ya nanti Adek main bareng sama Abang?" Ujar Kevin dengan memberikan jari kelingkingnya pada Lovy untuk dikaitkan.
"Iya Abang iyaa" Jawab Lovy sembari menautkan jari kelingkingnya pada kelingking Kakaknya itu.
"Ada yang belum mandi kayaknya nih disini?" Sindir seorang pemuda tampan yang tidak lain Kakak kedua Lovy, Adrian Sky Bagaskara saat ini sedang fokus dalam pendidikan kesehatannya untuk segera menjabat status sebagai dokter spesialis di Rumah Sakit keluarganya.
"Ayah..." Lovy yang merasa tersindir pun mengadu kepada Ayahnya yang berada di kursi kepala keluarga.
"Abang jangan usil, masih pagi" Jawab Ayahnya dengan datar kepada sang putra kedua.
"Berarti kalo udah siang boleh dong Yah?" Adrian masih melanjutkan aksi jahilnya.
"Bunda..." Dan sekarang pun mengadu kepada Bundanya karena Abangnya belum juga berhenti menjahilinya.
"Abang, Bunda sita motor kamu mau?" Jawab sang Bunda to the point pada putranya.
"Eh jangan dong bun, iya deh nggak usil lagi, Adek maafin Abang ya? Mau kan? Nanti Abang beliin ice cream kesukaan Adek, gimana?" Tawar Adrian dengan jurus andalan "ice cream kesukaaan" adiknya.
Sontak saja hal itu membuat Lovy langsung berbinar-binar mendengarnya dan melupakan rasa kesalnya pada sang Kakak.
"Oke, janji ya nanti beliin kalo nggak Adek nggak mau ngomong sama Abang seminggu, huh!" Jawab Lovy dengan mencoba terlihat garang yang jatuhnya imut di mata semua keluarganya.
"Janji dong sayang" Sahut Adrian yakin kepada adiknya.
"Sekarang kita sarapan dulu dilanjut nanti ngobrolnya" Ucap sang Ayah kepada semuanya. Dan sarapan pun dimulai dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovandra
Short StoryLovandra Sky Bagaskara, dengan nama panggilan "Lovy", tetapi semua keluarga besarnya lebih suka memanggilnya "adek". Seorang gadis dengan sejuta pesona yang dapat memikat hati siapapun yang melihatnya, putri bungsu dari keluarga Bagaskara sekaligus...