Pagi hari, momen untuk memenuhi lembaran kosong. Lembaran yang akan diisi oleh rencana yang memenuhi imajinasi dan impian. Bangun dari tidur yang tak menyenyakan dan mimpi yang tak menentu. Tujuan yang dipenuhi keinginan dan tuntutan untuk segara menyiapkan diri ke dunia luar yang sedang cerah. Mendapat dukungan dari orang-orang tersayang.
Melewati jalan yang sesak akan orang-orang yang bertujuan. Tak ada pemeran utama, namun diri sendiri ingin. Itulah manusia, ingin menjadi pemeran utama dalam cerita ini. Menceritakan setiap hari-hari yang dilewati. Bercerita adalah cara yang indah untuk mengirim hasil lembaran kepada orang-orang. Dengan orang terdekat, orang tersayang, atau diri sendiri.
Menjalani kuliah yang rumit, tugas yang sulit, diri sendiri menjadi pelit. Pelit untuk memberikan ruang yang nyaman. Asmara yang menyenangkan menjadi korban tanpa disadari. Apapun yang terjadi, persiapan hanyalah saat-saat yang tidak menentu. Itulah alasan untuk tidak merasa menjadi pemeran utama dalam hidup. Namun, diri sendiri hanya ingin mengejar kepastian dengan bayangan menjadi pemeran utama.
Tak disadari, semua menjadi berantakan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingin Putih Tanpa Hitam
Short Storykesempatan selanjutnya dan "kedepannya", apakah semua itu harus "pasti"?