Happy reading ❤️
***
"Ma! Mila main ya. Sama Aura, Liona, Nadira. Bye Ma, love you!" Mila berlari menuruni tangga seraya pamit dengan suara keras pada Mama-nya yang entah dimana.
Seperti rencana kemarin, mereka akan main hari ini. Liona, Aura dan Nadira sudah menunggu Mila di depan rumahnya.
"Anjir, lo lama. Kita hampir setengah jam nungguin di mobil," dumel Aura.
"Ya salah kalian, disuruh masuk dulu kagak mau."
"Lo tau sendiri, nyokap lo bawel + keponya kayak gimana. Yang ada nanti kita ditanya-tanya kagak berenti sama nyokap lo." Tentu saja Aura lagi yang menyahut.
"Iya dah iya." Mila mengalah.
"Udah ributnya?" Tanya perempuan cantik dibalik kemudi.
"Hm," dehem Aura dengan mata yang membola.
"Oke, let's go!" Seru perempuan berhijab.
***
"Kita beneran makan di sini? Bosen anjir." Komentar Mila ketika mereka sudah berada di depan sebuah cafe.
"Biar dikasih diskon Nyet." Mila merotasikan bola matanya mendengar hardikan Aura. Diskon sih diskon tapi bisa muak lama-lama Mila makan di sini mulu.
Kalian tau kenapa Mila mengeluh bosan? Tentu saja karena cafe yang mereka datangi adalah milik keluarganya Arden. Mila sudah hafal semua menu di sini, bahkan ia hafal semua nama karyawannya. Setiap ada kerja kelompok, belajar bersama, dan hampir setiap hari ia diperintahkan oleh Mamanya membeli makan siang di sini. Enak sih, tapi... Ah ya sudahlah.
"Ayo deh masuk Mil," ajak Nadira ketika melihat Mila yang masih terbengong di pintu masuk.
Mereka masuk dan menduduki kursi paling pojok bagian sebelah kanan. Di sana cukup sepi, jadi mereka bisa leluasa untuk mengobrol.
"Kalian mau pesen apa aja?" Liona mengambil komando.
"Karena sekarang masih pagi, gue mau pancake sama minumnya coklat panas," Aura bersuara paling pertama, no mikir mikir club.
"Gue samain sama Aura deh." Tentu saja ukhti satu ini tidak mau ambil pusing dengan segala macam menu yang tertera.
"Lu apa Mil? Diem mulu Lo. Cepet elah, gue laper nih," Aura mulai tidak sabaran.
"Indomie goreng," jawab Mila acuh tak acuh.
"Ck, lu klo mau Indomie goreng tuh di warung pertigaan, bukan di sini. Gue sentil juga nih ginjal Lo," kesal Aura
"Udah Ra, sabar. Mila lagi badmood tuh."
"Iye iye."
"Jadi Lo mau makan apa Ra?" Liona bertanya dengan nada sabar tapi terdengar tegas.
"Gu..."
"Hei guys, hangout nih," suara ini memotong kalimat yang akan diucapkan Mila. Dan seperti yang kalian duga, tentu saja suara ini milik anak sang pemilik cafe, siapa lagi jika bukan Arden.
"Gimana udah pada pesen?"
"Nih gebetan lo bikin lama Den." Oke, sepertinya ada Milarden lovers di sini. Yang sedari kemaren menyarankan agar Mila berpacaran dengan Arden saja, Aura.
"Gebetan gue emang gitu, lama pilih makan. Manja, harus dipilihin mulu," sahut Arden yang mengikuti permainan Aura. Entah dari hati atau memang hanya bercanda.
"Dih, ogah banget gue jadi gebetan lo. Mending jomblo seumur hidup dah." Tolak Mila sangat menikam.
"Udah-udah, jadi mau makan apa Lo Mil?" Lerai Nadira.
"Samain kayak Lo."
"ANJING, BANGSAT," maki Aura. "Kenapa Lo gak ngomong aja dari tadi begoooooo!" Aura sudah kesal setengah mati.
"Oke guys, silent please," mohon Liona. Setelah itu mereka diam, tidak ada yang bersuara.
"Oke Den, pancakenya 3, BBQ chicken salad 1, coklat panas 3, sama air mineral 1. Segitu dulu deh." Liona menyebutkan semua pesanan mereka lalu Arden mencatatnya dengan seksama.
"Ditunggu ya guys, gak lama." Lalu Arden pergi menuju kitchen.
"Lo apaan sih Ra. Arden itu temen gue, gue gak suka ya Lo kayak tadi."
"Dih, gitu doang baper. Lo gak liat tadi si Arden ladenin candaan gue? Artinya dia suka beneran sama elo Mil. Buka mata Lo lebar-lebar."
"Iya juga sih Mil, kayaknya Arden suka deh sama Lo."
"Diem deh Nad, Lo gak usah ikut-ikutan juga."
"Udah guys, fokus. Kita hari ini mau seneng seneng, bukannya malah ribut gini. Aura, stop mancing-mancing Mila. Mila, jangan dengerin apa kata Aura. Dan Lo Nad, mohon kerjasamanya, oke?" Liona menghela napas panjang di ujung kalimatnya. Untung saja kesabarannya seluas samudera.
***
Emang dikit banget sih part ini. Gue sebenernya mau lanjutin tapi kayaknya mending di part selanjutnya hehehe.
Vote & comments ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Boyfriend (On Going)
ChickLitDia Mila Widyanto Diningrat, siswi kelas XII SMA yang sedang galau karena sampai saat ini, dia masih menyandang status jomblo. No no no, dia gak jomblo dari lahir. Sebenarnya dia baik-baik saja jika berstatus jomblo. Tapi dia bosan menjadi tempat cu...