Transmigrasi Begal 2

760 18 1
                                    

Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri sahabatku Parto meninggal dirajam oleh peluru tajam milik polisi.Aku hanya bisa terdiam melihat kejadian itu seraya diriku dimasukkan ke dalam mobil polisi.

Parto membuka mata dengan perlahan.Cahaya putih lampu membuat matanya sedikit silau.Seorang pria berkacamata berjas dokter nampak melihat dirinya."Syukurlah sudah sadar"ucap dokter.Seorang wanita menghampiri dirinya sambil setengah menangis."Syukurlah kamu sudah sadar.Maafin gua ya Puspita"ucap wanita itu."Dimana ini?"ucap Parto bingung."Kamu lagi di UGD,karena kamu kecapean abis ambil job foto terus kamu tumbang deh"ucap wanita itu.Parto mengingat kejadian yang ia alami.Seingatnya ia dikejar oleh polisi dengan sahabatnya dan ia terkena tembakan.Parto merasakan sensasi ingin buang air.Ia pun berdiri dari kasur."Hei mau kemana?"ucap wanita tadi."Gua pengen pipis"ucap Parto mengambil infusan dan menuju kamar mandi.

Parto dalam posisi berdiri hendak buang air.Namun saat ia membuka celananya,ia kaget."Anjir kenapa hilang otong kesayangan gua?"ucap Parto.Parto meraba dadanya."Loh kenapa jadi gunung kembar"ucap Parto meremas dadanya.Parto menatap cermin kamar mandi."Anjir kenapa gua jadi perempuan?"ucap Parto."Harusnya kan gua mati ketembak polisi.Dan kenapa gua malah jadi cewek ini?"ucap Parto bingung.Tapi Parto malah tersenyum jahat."Hehehehe tapi ini cewek cantik juga.Dan gua liat dia kayaknya kaya juga sih"ucap Parto tertawa jahat.

Parto mulai mencari informasi soal wanita yang tubuhnya ia pakai.Mulai dari namanya sampai aktifitasnya.Bahkan Parto meniru gaya berpakaian wanita itu jika ia berada di dekat keluarga dan teman-teman wanita itu.Parto mulai menikmati hidupnya sebagai Puspita.

Beberapa bulan berlalu,akhirnya Parto sebagai Puspita mengunjungi Parmin di penjara.Tentu saja Parto bermaksud membebaskan Parmin dari penjara.Dan hari itu pun terjadi.Parmin berhasil dikeluarkan dari penjara oleh Parto.

Kembali ke restaurant,aku melihat Parto dengan kebiasaanya sehabis makan,ya merokok.Namun sungguh tidak pantas karena Parto kini berada di raga seorang wanita cantik dan muslimah."Terima kasih sudah membebaskanku,tapi sekarang gua harus tinggal dimana?Kan gua gak punya tempat tinggal"ucapku.Parto mengeluarkan sebuah kartu akses apartemen."Itu apartemen milik ini cewek,lo bisa tinggal disana.Biasanya cewek ini pake itu apartemen buat photoshot dia"ucap Parto."Wah makasih banyak Parto"ucapku."Ya sudah,ayo kita kesana sekarang"ucap Parto memanggil pelayan hendak membayar makanan.

Sesampainya disana,sudah ada beberapa teman Puspita."Teman-teman,kenalin ini Parmin.Dia teman aku dari desa,nah dia bakalan kerja disini sebagai penjaga apartemen unit kita ya.Karena akhir-akhir ini banyak kasus pencurian di unit ini jadi kita butuh penjaga karena ini banyak barang endorse kan"ucap Parto.Semua teman-teman Puspita mengangguk setuju."Ya udah lo istirahat aja,soalnya gua mau kerja"bisik Parto padaku.

Aku pun ijin tidur di sebuah kamar.Cukup lama aku tidur,hingga sore hari.Saat aku bangun,kulihat Parto sedang memakai mukena dan berfoto di depan cermin.

Saat aku bangun,kulihat Parto sedang memakai mukena dan berfoto di depan cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buset sejak kapan lo sholat to?"ledekku."Sejak gua jadi cewek ini,ribet sih emang tapi ya mau gimana lagi."ucap Parto."Kok kayaknya sepi banget diluar?Udah pada balik?"ucapku."Iya udah pada balik,gua alasan aja mau istirahat bentar dimari.Lo laper kan?Gua udah pesan makanan buat lo"ucap Parto.

Saat makan malam,aku masih terus memperhatikan Parto."Kenapa lo liatin gua gitu?"ucap Parto."Ah gak kok.Abisnya gua gugup elo cantik sih"ucapku."Hahaha bisa aja lo.Abis ini kita siap-siap ya"ucap Parto."Mau kemana lagi?Udah malam loh"ucapku."Kita jalan-jalan,gua bosan kerja terus dan bisa dibilang gua kabur sih dari kerjaan sejenak"ucap Parto.Aku hanya menuruti dirinya.

"Buruan lo foto gua"ucap Parto saat kami berjalan jalan di alun-alun kota Bandung.

"Buruan lo foto gua"ucap Parto saat kami berjalan jalan di alun-alun kota Bandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HP milik Puspa berbunyi,"Ini dari manajer Puspa"ucapku."Ah sialan"ucap Parto mengangkat telepon."Puspa kamu kemana sih?Kok aku jemput di apartemen gak ada?"ucap sang manajer dari balik telepon."Mbak maaf ya,aku lagi liburan di Bandung,soalnya aku lagi bete dan mumet nih sama kerjaan,boleh ya aku liburan beberapa hari"ucap Parto."Hmm baiklah,lagipula stok foto dan endorse sudah ada beberapa,tapi aku butuh acc kamu ya nanti untuk update di sosial media kamu"ucap si manajer."Iya mbak,tenang aja"ucap Parto mematikan telepon."Anjing bener dah,lagi liburan malah begini"ucap Parto."Terus kita kemana?"ucapku."Gimana kalo nanti malam kita party?"ucap Parto.

Malam harinya,keduanya menuju sebuah klub malam yang cukup terkenal di Bandung.Semua mata tertuju pada keduanya,ya karena klub itu tidak seperti biasanya kedatangan tamu seorang gadis muslimah.Namun Parto nampak cuek dan segera memesan beberapa botol minuman.Parto nampak lupa dengan tubuhnya yang sekarang menjadi wanita.Karena mabuk,Parto mulai menggoda beberapa wanita penggoda di klub malam itu.Aku yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kepala.

Parto sepertinya menikmati hidup barunya sebagai Puspa.Dan aku merasa bersyukur karena berkat dia hukumanku diringankan dan aku mendapatkan pekerjaan yang layak

TAMAT

Jangan lupa vote dan view
Biar author rajin update

Transmigration StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang