THE GAMBLER 2: Big League🔞 | TXT & EN-

Chapter Three: Stalker - 1

Sahabat itu penting. Mereka lebih dari sekedar teman. Apabila teman ada saat kau bahagia, maka sahabat bersama saat senang dan susah. Dalam 20 tahun kehidupan Kim Yerim, dia kesulitan menemukan sahabat. Mungkin dia memilikinya, namun melihat apa yang terjadi belakangan, dia sudah kehilangan.

Park Jisung, satu-satunya orang yang tahu tentang masa lalu, dia yang tahu semua terpaan caci maki dan label keluarga pembunuh yang dimiliki Yerim di masa sekolah menengah, bertahan dan memandangnya sebagai manusia yang patut mendapatkan kasih sayang. Namun Yerim, bertindak sebaliknya dengan menghancurkan kepercayaan pemuda itu dan menendangnya mundur tanpa menoleh ke belakang.

The Duo, Kai dan Taehyun yang menjadi temannya sejak ia masuk dan tinggal di apartemen Heeseung. Mereka berdua tidak pernah menyakiti, apalagi berkhianat. Di saat semua orang berniat jahat, mereka selalu membelanya. Definisi teman sejati berada pada tiap jengkal kebaikan mereka. Namun gadis itu memilih pergi meninggalkan mereka.

Then the triplets. Para bajingan yang tersakiti. Permulaan mereka tidak baik tetapi mereka membuktikan kalau mereka akan bertahan untuk sahabat sejati. Sekali lagi, Yerim meninggalkan mereka untuk kepentingannya sendiri.

Lee Heeseung bukan pemuda terbaik tetapi sejauh Yerim mengingat dia bisa jadi sangat baik dan sangat menyebalkan dalam waktu bersamaan. Dia peduli, atau bahkan tidak peduli sama sekali. Pemuda itu menawarkan bantuan, memberikannya pekerjaan dan tempat tinggal yang layak, bahkan sekarang menjadi sponsor untuk dirinya kuliah. Jika bukan karena Heeseung, gadis itu tak pernah tahu tentang dana perwalian dari mendiang orang tuanya, atau menemukan titik yang bisa membalikkan keadaan saat ini. Dan sekarang mereka tak lagi dekat.

Yerim merasa dirinya mungkin menjadi ambisius dengan tujuannya, atau hanya sedang mencari alasan untuk mendorong jauh semua orang yang peduli padanya.

Bully yang dia alami semasa sekolah mematikan instingnya mencari teman. Tidak sampai tiga hari berada dalam gedung fakultas yang penuh dengan mahasiswa, ia tak bicara dengan siapapun. Satu atau dua kali Yerim menemukan orang yang ia kenali di sana, namun ia memilih menjauh. Ia tidak siap untuk memulai. Ia memutuskan untuk menjadi tak terlihat dan melakukan observasi saja. Hanya pada hari ketiga, saat ia berhasil menemukan rencana untuk memulai tujuannya, ia menunjukkan diri.

Mahasiswa tahun pertama selalu menjadi perhatian. Cara mereka bersikap dan berpakaian menjadi bahan perbincangan para senior. Yerim tahu cara untuk mencolok dan mencuri perhatian. Dia tahu kalau pakaiannya terlalu ramai, senior-seniornya langsung tersinggung. Dia memang ingin menarik perhatian tetapi bukan milik semua orang.

Yerim memilih menggunakan kaus putih biasa, cukup baik untuk melukiskan bentuk tubuhnya. Warna putih dipilih untuk memberikan kesan sederhana sekaligus paling baik untuk menonjolkan warna lain di baliknya. Dia menggunakan blus lagi. Hanya untuk formalitas karena tak ingin menarik perhatian yang tak seharusnya. Begitu kelas berakhir ia melepaskan blus itu dan menggantinya dengan jaket varsity berwarna merah-putih, salah satu barang dari Heeseung. Dia punya alasan untuk percaya kalau jaket tersebut adalah bagian dari rencana pemuda itu.

Di waktu jam makan siang, seorang mahasiswa berbudi berubah menjadi gadis trendi dan bergaya. Yerim tidak sendiri ketika dirinya berjalan menuju kantin di fakultasnya. Dia sudah punya teman baru. Peningkatan yang mengejutkan setelah kehilangan besar dalam lingkungan sosialnya belakangan. Seorang gadis, yang menurutnya sangat ramah dan lucu.

Yoo Geumran, gadis yang berada di kelas yang sama dengannya. Seorang yang ramah, banyak bicara, dan sepertinya baik. Gadis itu yang pertama kali mengajak Yerim bicara di kelas. Setelah tiga hari perkenalan lingkungan kampus, dia mendekati Yerim dengan alasan 'sama-sama tidak punya teman'. Gadis itu cukup membuat Yerim terhibur, juga sedikit meringis karena dia mengingatkannya pada Kai.