First Meeting

0 0 0
                                    

"Satu kelompok cuy!!"

Aku bersorak kegirangan saat melihat pengumuman pengelompokan Kuliah Kerja Nyata yang ternyata memuat nama ku dan Juana. Kami memang berusaha untuk bisa satu kelompok dengan mendaftar di hari dan waktu yang bersamaan. Dan mengklik finish di detik yang sama.

Alhasil nama kami terpampang bersebelahan di portal kampus yang mengumumkan pengelompokan KKN.

Juana satu-satunya teman akrabku di kampus. Aku berteman dengan semuanya tanpa membedakan mereka, tapi aku hanya bisa bertahan untuk berteman dengan Juana hingga semester enam ini. Dari awal semester, aku berteman dengan Juana tidak sedekat sekarang, namun semakin hari semakin tahu sifat teman-teman yang lain. Juana satu-satunya yang bisa ku ajak berteman tanpa ada masalah. Bisa dibilang hanya Juana yang satu frekuensi denganku.

Juana perempuan mandiri, pintar, cantik, dan tegas. Dia tidak suka bicara menye-menye atau menggosipi orang yang tidak jelas. Itulah point yang membuatku bisa tahan berteman dengannya. Orangnya fun dan bisa diajak tukar fikiran.

Tipe-tipe perempuan high value. Dan aku juga begitu. Bukan merasa tinggi hati, tapi sifat dan kepribadianku hampir sama dengan Juana. Bedanya, aku lebih emosional.

"Ju, udah liat pengumuman di portal kan? Satu kelompok dong kita" Aku langsung menelponnya saat itu juga.

"Seriusan?! Bagus deh" Ternyata dia belum lihat pengumumannya.

"Fitri dan Gita juga sekelompok" Aku menyebutkan dua nama teman sekelas yang juga kebetulan satu kelompok dengan kami.

"Aman lah aman. Mereka juga gak hebring amat orangnya"

Iya, aku setuju. Fitri dan Gita termasuk manusia setipe kami, kalem dan legowo.
Aku tidak suka bergaul dengan teman-teman yang hebring. Tapi aku orangnya lumayan hebring kalau memang di waktu yang sesuai. Bukan seperti mereka yang tidak tahu tempat.

Setelah memutuskan panggilan. Aku melanjutkan melihat kembali daftar nama-nama yang akan menjadi teman sekelompok KKN ku nanti. Ada dua puluh lima orang. Sepuluh laki-laki yang semuanya dari jurusan ekonomi, sepuluh perempuan dari jurusan sosial, dan lima perempuan dari jurusan manajemen termasuk aku dan ketiga teman sekelas ku, satu orang lagi aku tidak kenal orang nya, namun namanya tidak asing. Gempita Novitasari, mungkin kami pernah satu kelas bersama.

💢

Satu bulan semenjak pengumuman kelompok KKN keluar, seluruh anggota kelompok bekerja sama untuk saling memasukkan anggota yang dikenalnya kedalam grup whatsapp untuk bisa menginfokan hal-hal penting. Seperti sekarang, Ihsan, mahasiswa jurusan ekonomi semester enam itu, berinisiatif untuk menjumpakan seluruh anggota kelompok KKN 80 di masjid kampus.

Aku, Juana, Fitri dan Gita yang kebetulan sudah selesai kelas memutuskan untuk ke masjid untuk bisa bertemu dengan anggota lainnya.

"Dimana mereka, Git?" Halaman masjid yang sangat luas, menyusahkan kami untuk mengenali anggota yang memang belum di kenali.

"Juana!!" Kami berempat serempak melihat ke belakang. Seorang gadis dengan kerudung hijaunya melambaikan tangan dan berjalan menghampiri kami.

"Oy Gempi!!" Juana balas melambaikan tangan.

"Gila, satu kelompok kita. Gue udah takut banget kalau gak ada yang gue kenali di kelompok ini. Eh-- haloo, gue Gempita" Ujarnya sambil menyalami kami satu-per satu.

Aku balas tersenyum ramah. Gempita, ini rupanya wujudnya. Tampak ramah dan asik. Syukurlah. Aku sangat mewanti-wanti untuk menghindari orang-orang aneh.

The Story Is EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang