🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
"Injun kapan boleh pulang?" Tanya jaemin pada kembarannya yang masih terbaring di ranjang putih rumah sakit.
"Bentar lagi kayaknya.. tinggal nunggu ini habis" ucapnya menunjukkan tangannya yang masih masih melekat selang infus.
Jaemin mengangguk kemudian kembali diam, renjun melirik kembarannya. "Nana udah tau ya?" Cicitnya dengan pelan.
"Tau apa?"
"Injun suka sama Jeno" balasnya dengan pelan "maaf.." lanjutnya lagi.
"Iya.. Nana udah tau, bunda yang ngasih tau Nana, dari kapan?" Tanya nya
Renjun menggeleng "enggak tau.." jawabnya
"Udah lama?" Tanya jaemin lagi.
Renjun menatap jaemin kemudian mengangguk pelan. "Injun tau kan Jeno punya Nana.. dan Jeno bakalan tetap punya Nana selamanya. Nana harap injun ngerti"
"Iya.. injun ngerti kok.. injun minta maaf.." lirih renjun dengan pelan.
"Gapapa.. Nana maafin.." balas jaemin.
.
"Pacar Lo?"
"Iyaa.. gue juga baru tau bang.. plis Lo bisa kan bantu dia?" Ucap Jeno, saat ini dia sedang membujuk kakaknya untuk memegang kasus pelecehan yang dialami oleh jaemin.
Mark terdiam sebentar "gue gak janji Jen, kasus yang gue pegang banyak. Gue takut gak selesai" balas Mark kemudian.
"Nana gak minta cepet cepet kok, cuma Lo pengacara yang gue percaya bang.. ayolah.." bujuk Jeno
"Kenapa kekeh banget sih Jen, sesayang itu Lo sama pacar Lo?" Tanya Mark dengan mengangkat satu alisnya.
Jeno mengangguk cepat "Lo bayangin kalo beruang gendut Lo itu ada di posisi Nana? Gue yakin Lo pasti bakal ngelakuin apa yang gue lakuin sekarang kan?" Tebak Jeno.
"Oke oke.. stop bilang haechan gendut. Dia sexy Lo tau" ucap Mark.
"Jadi.. Lo bakal ngangkat kasusnya kan bang?" Tanya Jeno lagi
"Hmm.." dehem Mark.
"Yess!! Thank you bang!! Gue sayang Lo...!!" Teriak Jeno memeluk kakaknya dengan erat
"Udah Jen.. Lo udah besar" timpal Mark menjauhkan pelukan adiknya.
Sementara di sisi lain seorang wanita sibuk dengan komputer di depannya. "Ini beneran?" Ucapnya pada dirinya dengan mata yang masih terfokus kesana.
"Kenapa jaemin...?"
Dia Karina, polisi sekaligus kekasih Winter yang dimintai tolong oleh jaemin.
"Ini akan susah.." cicitnya lagi.
"Apa dia dalam pengaruh obat?" Ucapnya lagi.
Tak banyak cerita Karina langsung menyalin kopian dari rekaman itu kemudian pergi dari sana.
"Aku mau tidur sama Nana" ucap renjun membujuk ibunya, pasalnya dari tadi winwin terus melayang renjun untuk tidur di ranjang sama dengan jaemin.
"Gak usah... Kamu tidur sama bunda sama ayah.. kondisi kamu belum pulih njun.." jelas winwin pada anaknya.
"Tapi injun mau tidur sama Nana.."
"Iya.. besok aja yaa.. malam ini tidur sama bunda sama ayah dulu.." ucap winwin kemudian membawa anaknya menjauhi kamar jaemin.
Di dalam kamar itu jaemin mendengar jelas rengekan dari saudara kembarnya. Submisive kecil itu sedang meringkuk di atas ranjang besar dengan tubuh yang mengerikan.
Bagaimana tidak, malam tadi ayahnya yuta, kembali menghajarnya habis habisan. Kenapa?
Kalian benar, winwin mendengar percakapan kedua anaknya di rumah sakit tadi, winwin yang tak terima lantas mengadukannya pada sang suami. Dan terjadilah, penganiayaan lagi terhadap jaemin.
"Sakit..." Lirih si manis dengan memegang perutnya. Ada darah mengalir di hidungnya tapi dia tidak memperdulikannya.
"Ayah jahat... Ayah gak sayang Nana.." ucapnya kemudian memejamkan matanya dan berdoa semoga besok sakitnya berkurang.
Sinar matahari pagi menerangi kamar jaemin, dia sekilas melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 06.12 dia ingin beranjak ke kamar mandi namun tubuhnya mendadak kaku.
"Kaki Nana sakit.." ucapnya sembari memegang betisnya yang menunjukkan warna biru lebam disana.
BRAKK
Si mungil terkejut saat mendapat dobrakan pintu dari pintu kamarnya "hari ini kau tak usah pergi sekolah, jangan sampai renjun curiga dengan kondisi tubuhmu na jaemin.. kau mendengarkan kan!" Ucap yuta dengan tatapan marahnya.
Jaemin mendongak menatap ayahnya perlahan mengangguk. "Tapi.. ayah.. kaki Nana gak bisa di gerakin" adunya dengan tatapan penuh luka.
"Kompres dengan air hangat! Jangan manja. Sekali lagi kau mengeluh aku tak segan segan untuk menghajarmu lagi" balas yuta.
Jaemin terdiam "a-ayah.. ayah gak sayang Sama Nana ya? Kenapa selalu Nana yang ayah sama bunda marahin" ucapnya dengan takut.
"Jangan membantah na jaemin! Aku tak akan melakukan ini jika kau menjaga renjun dengan baik!" Gertaknya kemudian kembali menutup pintu itu dengan kuat.
Jaemin menatap pintu itu dengan sendu. "Nana ini anak ayah atau bukan.. kaki Nana sakit.." lirihnya menunduk.
"Hiks.. Jeno.. Nana mau sama Jeno.." tangis nya pecah, submisive kecil itu terlalu lemah, bukan! Kehidupan ini yang tak adik untuknya.
TBC
70 koment next again!
Bye bye....!!
KAMU SEDANG MEMBACA
my little brother . -[END] - DIBUKUKAN
FanficJaemin dan renjun adalah saudara kembar. Namun renjun sedikit berbeda dengan jaemin. Anak itu tidak bisa hidup normal seperti anak anak lain bahkan seperti kembarannya jaemin.