Bab 70
Istana Zhong Shen Permaisuri.
Ketika Raja Qi dan Michele memasuki istana, mereka pertama-tama menghadap Permaisuri.
Michele melihat wajah Permaisuri terlihat suram.
Michele menyapanya dengan ramah, tetapi Permaisuri tetap terlihat tidak bersemangat.
Michele tersenyum dan berkata pada Raja Qi, "Bukankah kau telah menulis sebuah puisi untuk dibacakan pada Raja Lu?"
Raja Qi sebenarnya tidak suka menulis puisi, tapi Raja Lu menyukainya. Raja Qi dan Raja Lu adalah putra Permaisuri. Demi menyenangkan hati adiknya, Raja Qi mulai belajar menulis puisi.
Sekarang dia sudah menulis sebuah puisi baru dan ingin memamerkannya pada Raja Lu.
Dia tersenyum dan pergi.
Setelah Raja Qi pergi, Michele menyuruh para pelayan pergi, lalu duduk di sebelah Permaisuri dan bertanya, "Bibi, ada apa?"
Ketika Permaisuri melihat putranya pergi, dia berkata dengan getir, "Aku dan Kaisar sudah menikah selama lebih dari 20 tahun, sejak menikah, aku tidak pernah makan berdua dengannya. Tetapi malam ini, dia mengundang Sera untuk makan bersama."
Michele terkejut, "Sera? Bukankah di dibawa ke istana untuk diinterogasi? Kenapa dia tidak ditahan?"
Dia tidak pernah bertanya sejak Sera dibawa ke istana. Karena dia merasa yakin Sera akan dihukum, meskipun tidak langsung masuk penjara, setidaknya akan ditahan untuk menunggu hasil penyelidikan. Setelah hasil penyelidikan keluar, posisi Selirnya akan dicabut lalu dia akan dihukum seperti rakyat biasa.
Permaisuri berkata dengan dingin, "Ditahan? Sekarang dia sedang makan berdua bersama Kaisar. Tidak tahu apa sedang mereka biacarakan."
Michele terkejut. Sera sepertinya semakin pintar akhir-akhir ini. Jika dia menceritakan kecurigaannya pada Kaisar, akan muncul bencana.
Dia menatap Permaisuri dengan pusing, "Bibi, apakah kau merasa pusing?"
Makan malam diatur di Aula Fei Long, berdekatan dengan ruang kerja istana.
Sera mengira Raja Rui akan bergabung dengan mereka, setidaknya masih ada satu orang lagi.
Namun, ketika Kasim Myles membawanya ke Aula Fei Long, harapannya sirna.
Di dalam aula, hanya ada sebuah meja kayu cendana bundar yang kecil, jika tidak melihat peralatan makan di atasnya, Sera mengira itu adalah meja untuk minum teh.
Dengan meja sekecil ini, meskipun duduk berseberangan, jarak mereka tetap sangat dekat.
Sekarang, Kaisar Ming Yuan duduk di depan meja bundar dengan tegak, kedua tangan diletakkan di atas lutut, dan matanya menatap tajam ke arahnya.
Dia mungkin berusaha untuk bersikap ramah, tetapi kebiasaan bersikap wibawa membuat ekspresi ramah ini tidak bisa keluar. Dia hanya melengkungkan bibirnya sedikit dan membeku. Ekspresi ini membuat orang merasa lebih canggung.
Sera berjalan perlahan, tepat ketika dia hendak memberi hormat, Kaisar Ming Yuan berkata, "Tidak perlu sungkan, duduk saja."
Sera berjalan ke meja makan dengan langkah kecil dan duduk dengan hati-hati.
"Tidak perlu gugup, hanya makan malam biasa." Kaisar Ming Yuan bisa melihat sikap gugupnya.
Sera berpikir dalam hati, bagaimana mungkin tidak gugup? Mana ada makan malam biasa yang hanya antara menantu dan ayah mertuanya, terlebih lagi, Anda adalah seorang Kaisar.
"Baik!" Dia berkata.
Dalam perjalanannya ke sini, dia memiliki pemikiran yang sama dengan Raja Deon Chu, Kaisar Ming Yuan mengundangnya makan malam berdua, pasti untuk menanyakan tentang Raja Deon Chu, apa yang dia lakukan akhir-akhir ini, bertemu dengan siapa dan sebagainya.
Dia juga sudah memikirkan jawabannya.
Kaisar Ming Yuan tidak bertanya, tetapi berkata kepada Kasim Myles dengan acuh tak acuh, "Sajikan hidangannya!"
Sera melihat ukuran meja ini, berapa banyak hidangan yang bisa disajikan?
KAMU SEDANG MEMBACA
selir medis penguasa langit (By Juni) (BOOK1)
PertualanganSaat seorang dokter profesor jenius berkelana menebus waktu menjadi selir Raja Chu, dia bertemu dengan seseorang yang terluka parah. Dia berusaha menyelamatkannya tetapi berakhir dengan hampir dijebloskan ke penjara. ketika kakek tertinggi sakit k...