12

998 130 6
                                    

Mark menghela nafasnya panjang, menatap sebuah panti asuhan dari jauh. Disana ia bisa melihat Haechan yang tengah tersenyum bermain dengan anak-anak panti lainnya. Banyak hal yang ingin Mark tanyakan pada pria itu, jujur Mark sakit hati karena Haechan berbohong seperti itu, tapi seperti yang sahabatnya bilang, Haechan pasti punya alasan dan Mark ingin tau akan hal itu.

" Donghyuck?"

Cicit Mark pelan ketika mendengar seorang anak yang berteriak memanggil Haechan dengan sebutan Donghyuck. Mark semakin penasaran, ia ingin tau siapa itu Haechan dan siapa itu donghyuck

Kepala Mark ingin pecah rasanya, ia memaksa Renjun untuk menceritakan siapa itu Donghyuck dan siapa itu Haechan, Renjun hanya menjelaskan bahwa Haechan itu adalah kakak kembaran Donghyuck, Renjun pun berusaha menjelaskan apa yang ia tau dan apa yang terjadi kepada kedua bersaudara itu, tapi sepertinya bagi Mark terlalu rumit.

Mark melangkahkan kakinya, henda ke taman sekolah karena ia yang membolos kelas hari ini, dan secara tidak sengaja, ia berpapasan dengan Donghyuck. Baru saja Mark ingin menyapanya, pria itu sudah berlari menghindari Mark. Mark dengan cepat berlari mengejar donghyuck, banyak hal yang ingin ia tanya pada pria itu, apa yang terjadi padanya di masa lalu.

" Donghyuck-ah!"

Teriak Mark kala mereka sampai di taman belakang. Donghyuck terdiam, selama ini yang tau namanya Donghyuck hanya Renjun dan Ayahnya, dan jujur ia benar benar kaget Mark yang tiba tiba memanggilnya. Melihat Hyuck yang terdiam, Mark dengan cepat berlari menghampiri pria itu dan menggengam tangannya.

" Kau tidak boleh pergi lagi..."

Hyuck menundukkan kepalanya, berusaha melepas tangannya dari genggaman Mark, melihat pria itu yang memberontak, Mark dengan cepat membawa pria itu dalam pelukannya.

" Maaf... tidak percaya padamu... tapi aku tidak marah dan benci padamu...."

Hyuck yang awalnya memberontak terdiam ketika Mark perlahan mengelus pelan kepalanya.

" Izinkan aku, mendengar ceritamu, mendengar apa yang terjadi padamu, dengan begitu, aku tau bagaimana bersikap padamu, aku tau bagaimana hatiku padamu...karna sungguh... aku mencintai mu dan aku tidak ingin menjauh dan benci padamu"

Perlahan Mark bisa mendengar isakan tangis dari Donghyuck, Mark tersenyum lega, membawa Hyuck dalam pelukannya, memeluknya dengan erat.

.

.

.

Mark tersenyum tipis, memangku wajahnya dengan kedua tangannya, menumpuknya pada meja, menatap Donghyuck di depannya dengan mata yang berbinar. Hyuck yang ditatap seperti itu menjadi malu, ia pun menundukan wajahnya, mengambil buku catatannya dan mulai menulis.

Jangan menatap ku seperti itu

Begitu tulis Hyuck, Mark terkekeh pelan, mengangkat alisnya.

" Aku sudah mendengar suara mu Hyuck...ayolah, kau sudah mendiamkan ku sejak setengah jam yang lalu, tak apa..." Senyum Mark sambil mengangguk Hyuck pun dengan cepat menggelengkan kepalanya.

" Kau malu?" Tanya Mark dan dibalas anggukan oleh Hyuck.

" Baiklah aku akan menutup mataku, bicaralah..." Ucap Mark menutup matanya sambil tersenyum tipis.

" Itu tambah membuat ku ma-" Hyuck dengan cepat menutup mulutnya, pasalnya ia benar benar jengkel karna sedari tadi Mark seperti menjahilinya.

Mark membuka matanya perlahan, tersenyum tipis menatap Hyuck penuh arti.

" Suara mu sangat halus, aku suka.. Boleh aku mendengarkannya lagi?" Tanya Mark pelan.

Hyuck tersenyum malu sambil menunduk.

[Complete]  Haechan|| MarkhyuckWhere stories live. Discover now