kringkring
kring
Alarm milik Alice sedari tadi berbunyi dengan keras. Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi. Sedikit menghela napas kesal karena ia harus segera bangun untuk bersekolah. Apalagi sekolah yang akan ia datangi hari ini akan berbeda dari sekolah sebelumnya.
" Alice segera bangun atau kamu akan terlambat ke sekolah." Teriakan itu membuat Alice kembali membuka matanya dengan lebar.
" iya, bu." Jawab Alice pelan dan berharap ibunya mengetahui itu. Tapi sepertinya tidak, terbukti wanita paruh baya itu berteriak kembali memanggil Alice hingga mau tidak mau Alice membalasnya juga dengan teriakan.
Sekolah yang akan ia datangi ini adalah sekolah paling bergengsi di negaranya. Semua anak memimpikan bisa bersekolah di sini. Tapi sayang, tidak semua orang bisa bersekolah disana.
Ballmers International School.
Dari namanya saja sudah sangat memukau. Dan sudah dipastikan di dalamnya jauh lebih memukau dari sekedar namanya.
Alice masuk ke sana dipertengahan semester menuju kelas sebelas. Ia melihat website dari sekolah itu yang membuka beasiswa dan sebenarnya ia hanya iseng mengikuti itu tapi sepertinya Tuhan sangat menyayanginya hingga ia diterima di sana.
Setelah berkutat selama tiga puluh menit di dalam kamar mandi. Ia benar-benar harus wangi dan terlihat memukau di sekolah baru itu. Demi Tuhan, ia akan menggaet siswa tampan dengan harta berlimpah untuk menjadi kekasihnya.
" dengar Alice. Jangan bikin malu di sekolah barumu. Jangan bikin ulah yang bisa merusak citramu dan citra sekolahmu." Kata ibunya ketika Alice duduk di kursi makan rumahnya.
" iya bu."
" tutupi merah pipimu itu dengan foundation lagi." Setelah mengatakan itu, wanita paruh baya itu langsung berlalu pergi meninggalkan Alice yang mendengkus dan mengelus pipinya.
Sial. Sangking senangnya tadi, ia lupa menutupi bekas tamparan ibunya tadi malam dengan foundation.
Baiklah, mereka bukan keluarga harmonis.
.
.
.
" ada anak baru!" Seruan dari salah satu siswi di Sekolah itu membuat semua orang yang berada di sana memandang objek yang menjadi perhatian utama mereka.
Alice Veronika.
Sedangkan Alice mendengkus dengan apa yang dilakukan oleh siswa siswi di sekolah barunya. Bagaimana tidak, mereka menatap Alice dengan tatapan meremehkan sehingga membuat dirinya kesal.
" anak baru di pertengahan semester, menarik." Kata Rega Hadi Wibowo.
" mukanya sangat tidak asing. Kek mirip seseorang gak sih, tapi gue bingung siapa." Kata Fayes Lynlle Ballmers. Pria keturunan Belanda itu menatap Alice dengan tatapan menelisik penuh penasaran.
" kepo lo, monyet." Kata Xander, Alexander Dirgantara. " Ze, dia sesuai dengan tipe lo banget."
Zeus mendengkus dan mencoba memperhatikan gadis baru itu. " not bad!"
Keempat siswa itu hanya melihat Alice dari pembatas kaca lantai atas. Mereka adalah pilar sekolah Ballmers International School.
Zeus Xavier Lodly, ketua geng The Hell Angels. Pria keturunan Jerman-Indonesia itu memiliki wajah yang penuh dengan arsitektorat yang menawan. Apalagi dengan bola matanya yang sangat indah membuat Zeus benar-benar digelar sebagai dewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeus Xavier
Fanfiction" ahh." Desahan itu membuat Zeus tersenyum sinis. Gadis ini memang mengatakan tidak menyukai apa yang ia lakukan tapi itu hanya berlaku di mulut gadis itu sedangkan respon tubuhnya seakan meminta lebih padanya. " Alice kamu menikmatinya." Ucap Zeus...